Bel tanda istirahat berbunyi, aku segera membereskan buku dan lain-lain yang ada di meja ruang kelas 8c ini. Anak-anak mulai berhamburan keluar kelas menuju kantin, atau hanya sekedar mencari angin.
Aku berjalan ke kantor untuk sarapan dan mempersiapkan jam pelajaran berikutnya.
"Naylin.. Tadi dicariin kepala sekolah tuh" Ucap Bu Reni yang masih berada di kantor bersamaku.
"Loh, ada apa ya Bu? Jadi takut nih"
"Kurang paham saya Lin, coba aja langsung ke ruangannya, nanti kabar-kabar ya Lin?"
"Siap Bu" Aku segera menuju ruangan pak Alex, kepala sekolah kami.
Sampai didepannya, aku mengetuk pintu, lalu membuka pintunya."Permisi pak"
"Oh mbak Naylin.. Sini masuk mbak. Tutup lagi ya pintunya" ku tutup lagi, kemudian aku duduk di hadapan pak Alex.
"Tadi kata Bu Reni bapak nyariin saya? Ada apa pak?"
"Mbak Naylin ini sudah berkeluarga?"
"Sudah pak"
"Suami kerja dimana mbak?"
"Di Jogja pak, kerja di Hotel. Kenapa ya pak?"
"Ohh.. Enggak, berarti jarang pulang mbak?"
"Sebulan sekali diusahakan pulang"
"Gini, saya mau minta bantuan sama mbak Naylin kira-kira bisa nggak?" Apa hubungannya minta bantuan sama kerjaan suamiku? Aneh banget ini orang.
"Bantuan apa ya pak? Kalo saya bisa, nanti saya bantu pak"
"Laporan ini loh mbak" Pak Alex menunjuk satu bendel dokumen, laporan tentang apa aku juga nggak paham.
"Kalo suami mbak Naylin nggak dirumah kan saya ndak ganggu waktu kalian begitu" ohh aku pikir apa. Aku mengangguk paham.
"Nanti ini dicek ulang ya mbak, udah bener apa belum, nanti saya kasih contohnya, tapi ada dirumah saya mbak, ngambil dulu dirumah saya mau mbak Nay?"
"Boleh pak, nanti kalo udah jam pulang sekolah, saya mampir ke rumah bapak"
"Oke, ini saya bawa dulu ya nanti sekalian kasih sama contohnya yang dirumah"
"Baik pak, kalo begitu saya permisi pak"
"Ya mbak, makasih loh" Ucap pak Alex sambil tersenyum padaku.
"Sama-sama pak, mari".
Sampai kantor Bu Reni langsung heboh bertanya padaku,
" Gimana Lin? Disuruh ngapain?"
"Disuruh bantuin cek laporan Bu"
"Laporan apa? Ih nambah-nambahin kerjaan aja" Kata Bu Reni, iya sih emang, tapi tadi kupikir dari pada dirumah juga nggak ngapa-ngapain ya aku terima aja.
" dikit kok Bu laporannya, ya dari pada gabut kan Bu"
"Oalaaaah.. Iya ya, kamu sendirian sih ya dirumah? Suamimu pulang kapan Lin?"
"Kayaknya minggu depan Bu, lagi banyak kerjaan juga, minggu ini jarang nelpon" aku murung mengingat hubunganku dengan Mas Ghani. Bulan lalu nggak pulang, bulan ini juga belum tentu bisa pulang, padahal udah kangen banget.
"Sabar aja Lin, kapan-kapan kamu aja yang main kesana" Bu Reni tersenyum, menghiburku. Benar juga, aku nggak pernah kepikiran buat nyusulin mas Ghani, padahal semarang-Jogja nggak jauh-jauh amat.
"Iya Bu" kemudian bel tanda istirahat selesai sudah berbunyi, saatnya kembali beraktifitas.
Selesai jam pelajaran, aku bersiap untuk pulang, lalu aku teringat bahwa aku harus mampir ke rumah kepala sekolah, tapi kan aku belum tau rumahnya. Aku cek aja dulu pak Alex sudah pulang apa belum, kalo belum nanti aku ngikut di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita 21+
RomanceCerita dewasa, yg masih bocil dilarang mampir. Peringkat 1 #Affairs pada 19 Mei 2022