Setiap hari mas?

110K 660 8
                                    

Aku menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam keluarga ini. Aku mengolah bahan apa saja yang ada di lemari pendingin.

Setelah selesai masak, aku  bergegas mandi. Selesai mandi aku kembali kedapur, kudengar ada suara seperti orang sedang minum.

"Baru pulang Bu?"

"Iya nih barusan, kamu udah masak ya mel? Makasih ya, tadi pagi saya lupa bilang ke kamu, kamu malah udah inisiatif sendiri" Nyonya tersenyum, lalu bangkit dari duduknya.

"Iya bu, saya pikir penjelasan ibu sudah jelas tadi tentang pekerjaan saya, jadi saat tau didapur belum ada makanan, saya langsung masak" aku menunduk menjawab pertanyaan nyonya, tak sanggup menatap matanya, karena apa yang kulakukan hari ini dengan anak dan suaminya.

"Yaudah saya mau mandi dulu, istirahat sebentar, nanti kalau yang lain sudah pulang siapkan makanannya ya Mel"

"Baik Bu."

Saat tiba waktunya untuk makan malam, aku menyiapkan semua masakanku di meja makan, kulihat nyonya,tuan dan mas Rio sedang berbincang, kemudian mereka makan dengan hening.
Pikiranku kacau, merasa bersalah pada nyonya, tapi mau bagaimana lagi, aku benar benar takut, dan tak bisa menolak.

"Kita udah selesai Mel, kamu nanti beresin ya" kata nyonya.

"Ma.. Namanya siapa sih?" tanya mas Rio, kulihat tuan melirik nyonya sekilas.

"Mbak Melisa, kamu jangan manja, nyuci tetep sendiri, dia cuma bantu kita bersihin rumah sama masak aja" dan bantu memuaskan merek tentu saja, batinku.

"Ohh.. Mbak Melisa.."

"Tapi boleh kan ma, kalo pagi aku minta tolong nyetrika baju ke mbak?" tanya Rio lagi.

"Gimana Mel? Kamu mau bantuin dia?" nyonya menunjuk mas Rio.

"Boleh Bu, bajunya di taruh keranjang saja, nanti saya setrika"

"Oke mbakelisaaaa, mbak Mel baik deh" seru mas Rio. Lalu semua pergi meninggalkan ruang makan, kembali ke kamar masing-masing. Waktunya aku beberes lagi.

Setelah selesai, aku segera ke kamar mandi belakang untuk bersih-bersih, lalu mengganti kaos dan celana panjang yang ku kenakan dengan daster pendek tanpa memakai bra untuk tidur. Jam menunjukan pukul 21.45,  aku lalu mulai mencoba tidur.

Setengah sadar aku merasa ada yang meremas  payudaraku dan mencium bibirku, aku menggeliat, merubah posisi tidurku menjadi berbaring, lalu kurasakan remasan pada payudaraku makin kencang, mimpi macam apa ini? Tapi rasanya nikmat. Remasannya berhenti, namun aku rasa pahaku diusap ringan hingga ke atas, menyingkap daster yang ku kenakan, enak sekali rasanya "emhhhhhhhh...." Kurasakan sebuah jari memasukki lubangku "ahhhhhhhhhhh" mimpi ini seperti nyata, rasanyapun seperti nyata.
Telingaku seperti ada yang meniup, lalu dikecup, kudengar desahan juga dari seseorang.

"Shhhhh....ahhhh... Udah becek banget mbak, masa nggak mau bangun? Yuk ngrasain yang lebih enak lagi mbak?"

Aku mimpi di buat becek sama siapa? Suaranya mengapa sangat nyata, aku melenguh, lalu membuka mata perlahan, terkejut melihat pria tadi siang hanya memakai kaos putih polos dan boxer pendek berada disebelahku, tangannya yang masih mengoyak milikku, jadi ini bukan mimpi.

"Kok kaget gitu? Perasaan tadi udah mendesah kok" dia tertawa, aku masih mengerjapkan mata.
Tangan kirinya meremas payudaraku, yang kanan masih berada dibawah sana. Aku menggelinjang, meremas pahanya, lalu mengusapnya "ahhhhh..pegangin dong mbak, kocokin....shhhhh....ahhhhhhh"

Setelahnya, dia menyingkap dasterku, meraih payudaraku, dihisapnya pelan, lalu menggigitnya hingga berbekas, lalu ia mencium perutku membuat jejak lagi disana, aku mengeram. "Ahhhhh...geli mashhh....ahhhhh"

Ia semakin rakus menciumi tubuhku, meremas payudaraku, lalu tubuhnya menindihku dengan kepala yang berada di atas milikku,mukaku berada dibawah penisnya, lalu kulepas celana boxer yang ia pakai, melemparnya asal, mencium penisnya yang masih terbungkus celana dalam, "mhhhhhhh" ia mendesah, lalu "ahhhhhhhhh" ia mulai menjilati milikku pelan, "ahhhhhhhhh" kulepas celana dalamnya, lalu memasukkan penisnya kedalam mulutku, dia lalu menggerakkan pinggunlnya diatas mulutku, aku melebarlan pahaku, dia memainkan lidahnya cepat tanpa menghentikan gerakkan pinggulnya, "emmhhhhhhh..ahhhhhhhh"
Gerakkan pinggulnya semakin cepat, dan milikku juga semakin terasa geli, kurasa sedikit lagi sampai, kurasa penisnya juga semakin membengkak, dan "ahhhhhhhhhhhh....."suara desahan kami memenuhi ruangan ini, cairannya memenuhi mulutku, dan ia menghisap cairan yang keluar dariku, setelahnya oa berbalik posisi, mencium bibirku, kemudian melebarkan pahaku lagi, memasukkan penisnya ke dalam milikku. Sleeeeeeb.
" shhhhhh...."
"Ahhhhhhhh..."

"Sempit mbak....ahhhhhhh"

Lalu ia menghentaknya cepat, "ahhhhh.....enak mash....ahhhhh.. Lebih cepet mas....ahhhhhh"

"Ahhhhh.... Jepit dong mbak...ahhhhhh.... Yang kenceng mbak...ahhhh.. Iya.gitu....ahhhhh"

Gerakkannya semakin cepat, aku meremas sprei, kakiku bergerak tak tentu merasakkan hentakkan yang sangat nikmat ini, "ahh..ahhh...ahhhh...ahhh..hahhhh.."
Lalu tanganku meremas bokongnya, "ahhhhhhhh...." ia mengecup bibirku Lalu menggerakkan pinggulnya semakin cepat..
Plok..plokkkk...plokkk... Suara penyatuan kami sangat jelas, "ahhhhh..ahhhhhhh..ahhhhh"
"Ahhhhhh..."milikku berkedut kembali, tanda aku mengeluarkan cairanku lagi.

" ahhhhhh......." aku menjepit miliknya, lalu melepasnya, menjepitnya lagi, kurasakan miliknya makin mengeras. "Ahhhhhhhhh......" Ia masih menggerakkan pinggulnya tapi kurasakan  cairan hangat memenuhi milikku, gerakkannya melambat, lalu menjatuhkan tubuhnya diatas tubuhku

"Ahhhhhhhhhhh........ Mbak melisa kok enak banget sih"

"Emhhh...masa sih mas? Aku nggak tau"

"Bisa uring-uringan nih kalo nggak nyentuh kamu mbak, rasanya enak gini"

"Maaf mas"

"Papa sama Rio pasti ketagihan nih, siap siap aja mbak tiap hari bakal ngangkang terus ngelayanin kita"

"Tiap hari mas? Apa nggak ketahuan Ibu ya mas? Saya takut, Ibu baik banget sama saya"

"Kita juga baik banget loh mbak, ngasih mbak melisa yang enak-enak, besok ditambahin buat jajan deh, atau buat beli daster-daster yang tipis gini. Ya?"

Aku mengangguk pasrah.
Aku harus seperti ini sampai kapan? Mau nolak tapi kok ya enak. Tapi nggak enak sama Ibu.

End.

Kumpulan Cerita 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang