Hai, aku Sarah. Apa kalian pernah punya perasaan pada seseorang yang sudah menikah? Apa yang kalian lakukan pada hati kalian? Melanjutkan dan mengungkapkan perasaannya, atau kah mengubur dalam-dalam perasaan itu?
Seharusnya pilihan kedua yang kita pilih kan? Tetapi tidak kulakukan, aku memilih pilihan pertama, entah bagaimana, aku sudah berusaha mengubur perasaan ku pada Om Ryan, tapi ternyata sulit sekali.
Setiap kali melihatnya, aku selalu berdebar, menginginkan dia memandangku, memelukku, dan.... Bercinta denganku. Ini Gila, tapi aku akan lebih gila jika menahannya.
Akhirnya, aku hanya bisa menjadikannya fantasiku saat aku sedang menyalurkan hasratku sendiri, membayangkan Om Ryan menciumku, memelukku dan berada di atasku, mengelap keringatnya saat bercinta denganku, Ahhh shit, aku semakin menegang membayangkanya.
Om Ryan adalah Suami dari Tante Rista, adik dari Ayahku, rumah kita bersebelahan, ayah dan ibuku adalah orang sibuk, yang jarang sekali berada dirumah.
Kadang aku berkunjung ke tempat tante Rista hanya untuk melihat Om Ryan, dengan alasan mengerjakan tugas, kesepiam dll, yang penting ngeliat Om Ryanku. Seperti hari ini, aku mengunjungi rumah tante Rista.
Tok..tokk..
"Tan.. Tante Rista"
Pintu dibuka, dan betapa terkejutnya aku saat yang membuka pintu adalah om Ryan, hanya memgenakan boxer dan kaos putih rada tipis, bangsat payudaraku langsung menegang melihat pemandangan didepanku ini.
"Eh, Sarah.. Kenapa Sar? Tante belum pulang kerja nih, lembur katanya. Kamu mau ngerjain tugas atau ada perlu apa sama Tante ?" tanya om Ryan padaku.
Aku menelan ludah, membayangkan hal lain saat Om Ryan menanyaiku. Ahh sialan dasar otak ngeresss.. Sange amat, liat begituan langsung horny. Fyi, aku udah sering banget mastrubasi dengan ngebayangin Om Ryan yang bikin aku puas.
Dan apa dia bilang tadi? Tante Rista nggak dirumah? Peduli setan, aku cuma mau kamu Om, mau dicium Om, mau manja manjaaan sama Om. Sialan Sarah."Iya nih Om, mau ngerjain tugas dirumah, tapi sepi. Eh disini sepi juga, yaudah aku balik aja kali ya Om?" tanyaku putus asa.
"Ya disini aja nggak papa Sar, Om juga lagi kerjain sesuatu tuh diruang tamu, kamu gabung aja biar nggak kesepian"
Aku merinding cuyy, Om Ryan ngomong kesepian, dih ge er banget Sarah.
"Beneran Om, nggak papa? Aku juga agak takut dirumah sendirian, mama pulang malem deh kayaknya"
"Iya santai, sini masuk. Mau minum apa? Om bikinin sekalian nih, pengen ngopi"
"Apa aja Om" asal Om Ryan yang bikin, Sarah mau, batinku Girang.
"Diminum nih teh hangatnya Sar, cuacanya mendung kayaknya mau hujan, enak minum yang hangat-hangat" iya Om apalagi kalau menghangatkan Om di ranjang, pasti lebih nikmat lagi. Shit otakmu Sar.
"Iya Om, makasih"
"Om telpon tante dulu ya, siapa tau minta dijemput, kayaknya mau hujan"
"Iya Om"
Aku melanjutkan tugasku, tapi otakku benar bener berkeliaran. Aku berharap tante Rista lembur, lalu pulang malam, jadi aku bisa melihat Om Ryan, tanpa gangguan Tante Rista."Duh Tante mu juga kayaknya pulang malem nih Sar, kamu nggak papa disini sama Om aja?"
"Om gimana? Risih nggak ada Sarah disini? Kalo Om risih ya aku pulang aja Om"
"Ya nggak papa lah Sar, sama ponkakan sendiri masa Risih, yaudah yuk lanjut"
Lanjut apa nih? Lanjut ke kamar? Main di ranjang? Ah bangsat otak sama tubuhku benar-benar murahan kalo sama Om Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita 21+
RomanceCerita dewasa, yg masih bocil dilarang mampir. Peringkat 1 #Affairs pada 19 Mei 2022