🐻

5.3K 444 7
                                    

welcome to baby boy story
Jika ada Typo mohon di maafkan.














Kini keluarga Jung tengah dilanda kepanikan pasal nya Haechan mengalami demam tinggi.
Ntah kenapa pagi saat Taeyong hendak memanggil Haechan untuk sarapan ia dikagetkan dengan haechan yang menggigil, ia juga melihat jejak air mata di pipi gembil Haechan bisa dipastikan jika anak itu menangis semalaman merindukan Mark. Taeyong mengetahui jika saat Haechan menangis lama akan rentan sakit, Haechan jarang sakit saat bersama Mark, karena Mark menjaga Haechan dengan baik.

Dokter pribadi keluarga Jung tengah memeriksa Haechan.

"Bagaimana?" Taeyong bertanya.

"Tuan muda Haechan mengalami demam tinggi dikarenakan suhu ruangan cukup dingin dan mungkin sehabis menangis? Hidung nya memerah jadi ku sarankan untuk istirahat dulu. Saya pamit" itu yang dikatakan dokter lalu pergi.

Taeyong mengangguk, lalu menatap sendu Haechan di kamar Mark hanya ada Taeyong Jeno Sungchan dan beomgyu..

Taeyong mengelus surai halus Haechan.

"Bubu apa perlu ku telfon kak Mark?" Tanya Sungchan.

"Tidak, dia akan khawatir dan gegabah ingat bagaimana kakak mu ketika panik? Dia bisa saja melakukan hal hal yang berbahaya apalagi ini tentang echan".

Ya, Mark sangat gegabah dan Mudah tersulut emosi maupun itu tentang keluarga ataupun kesayangan nya, siapa yang mengganggu kedua nya akan berakhir tragis.

Mark akan susah ditenangkan jika marah, dia bisa saja membunuh orang itu sampai tak berbentuk. Pernah saat beomgyu hampir dilecehkan oleh preman dan kebetulan Mark lewat di jalan yang dimana ada beomgyu sedang di cegat..rahang nya mengeras urat urat di leher terlihat pandangan nya seolah menggelap, ia keluar dimobil dengan menggulung kemeja nya lalu menghajar pria pria tak berakal seperti manusia itu brutal hingga salah satu nya mati..

Back to Story.

Drtt..drrrttt

Dering ponsel terdengar.

"Bubu, kak Mark menelfon" ujar Jeno, ponsel Jeno berdering dan yang menelfon adalah Mark.

Mereka jadi panik sendiri.

"Kak Jeno jangan diangkat!" Beomgyu sudah was was..

"Tapi jika tidak diangkat dia akan terus menelfon"

"Angkat" ujar Taeyong bagaimana pun Mark harus tau, ia tidak ingin berbohong pada anak nya.

Dengan ragu Jeno mengangkat telfon tersebut.

"H.halo kak"

'jen? Dimana bubu?"

"Ada"

'dimana Haechan?"

"E.echan"

"Halo Mark" itu Taeyong, ia merebut ponsel Jeno.

'hi Bu, dimana Haechan?"

"Dia sakit" suara Taeyong terdengar lirih.

'bagaimana bisa?!"

Sudah terduga, Mark mematikan ponsel milik nya. Taeyong trus memanggil tapi sambungan telfon terputus ia yakin Mark kalap untuk segera pulang ke Korea.












Mark pov...

Saat ini Mark tengah di Prancis.

Ia berada di anak perusahaan milik jaehyun.

Mark sedang beristirahat, ia merindukan kekasih manis nya sebab itu sekarang ia menelfon hp Haechan namun tidak aktif, tumben

Ia menelfon bubu beomgyu dan Sungchan tidak diangkat. Lalu ia menelfon Jeno. Tak lama diangkat oleh Jeno..

'h.halo kak'

"Jen? Dimana bubu?" Suara Jeno terdengar gugup..

'ada'

"E.echan"

'halo mark'  Mark mengernyit kenapa suara bubu.

"Hi Bu, dimana Haechan?"

'dia sakit'

"Bagaimana bisa?!" Sekarang degup jantung Mark tidak terkontrol, mata nya memerah nafas nya tak beraturan. Ia mematikan sambungan telfon nya dan segera keluar dari kantor nya.

Pikiran nya satu 'Haechan'. Itu yang terpenting

Dengan langkah seperti orang kesetanan ia berlari lalu mengambil ponsel di saku jas nya dan menelfon Guanlin.

"Siapkan Pesawat pribadi sekarang!!!" Mark bak orang kesetanan...

Jaehyun yang tengah berjalan menuju ruangan Mark terlihat kaget dengan Mark yang terburu buru..

"Hey son ada apa?". Pertanyaan nya diabaikan

"Mark! Hey Mark!!".
















Saat ini Haechan masih merengek pelan ia berada dipelukan Taeyong sedangkan beomgyu berada disamping nya mengelus punggung Haechan.

Sedangkan Jeno dan Sungchan hanya diam dikamar itu, dipastikan bahwa Mark nanti akan datang dan marah.

Sudah dari dua jam setelah menelfon Mark mereka mencoba yang terbaik untuk menenangkan Haechan.

Taeyong mengelus kepala Haechan pelan agar mengurangi sedikit rasa pusing yang ada.

Brak.

Pintu bak di dobrak semua orang yang berada didalam terkaget. Bahkan Haechan juga ikut kaget.

"Mark"

Pelaku nya adalah Mark, segera ia berlari menuju ranjang mengambil alih pelukan Haechan.

"Bu how could this happen?"

"Bubu thinks Haechan cried all night because he missed you"

"Kak mark~hiks" suara purau Haechan mampu membuat wajah Mark yang tadi nya datar menjadi sendu hanya dalam hitungan detik.

"Babe im sorry"

"Sakit hiks"

Cupp.

"Sakit hm? Kakak sudah berada disini, peluk hm?"

"Hiks mau hiks"

Pelukan hangat itu membuat kedua nya sama sama melepas rindu tak terbendung selama 3 hari ini

Kata kata penenang Mark ucapkan agar Haechan tenang terbukti rengekan pelan Haechan perlahan tak terdengar dan Deru nafas nya mulai beraturan yang di pastikan bahwa diri nya tidur dalam pelukan Mark.

Tanpa melepas pelukan nya Mark membenarkan posisi tiduran mereka. Beomgyu sedikit bergeser.

"Kak Mark"

"Igyu kekamar dulu, nanti kakak menyusul"

"Heem"

Jeno Taeyong Sungchan dan Beomgyu keluar dari kamar Mark.

Mark bahkan belum melepas sepatu bahkan jas kantor nya. Sebegitu khawatir nya ia pada sang kekasih.

"Jangan sakit" lirih Mark lalu mencium kening hangat Haechan.

baby boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang