🐻

2.9K 203 16
                                    

Awas typo
























Selama berada di Jepang, Haechan dan juga Mark menghabiskan waktu berdua...

Dan seperti sekarang mereka berdua sedang berada di pantai...

Cuaca di kota Tokyo sedang cerah.. tidak panas tidak pula mendung...

Mark mengabadikan moment itu dengan memotret Haechan..

Di galeri handphone nya hanya ada foto Haechan...

Dirasa cukup bermain, Mark memanggil Haechan untuk kembali kehotel..

"Sayang.. ayo kembali"

"Eum?"

"Udara semakin dingin"

Mark mendekati Haechan lalu ia memakaikan topi sweater yang dikenakan oleh simanis...

"Ayo kembali." Lalu Mark menggandeng tangan Haechan....



Sesampainya di hotel, Mark menyuruh simanis segera mandi dengan air hangat...

Selagi si manis mandi, Mark menelfon Guanlin..

"Ada apa Mark?"

Seperti nya Guanlin baru bangun tidur, anak itu ketika libur hanya ingin tiduran dari pagi hingga malam tiba..

"Bangunlah Guanlin."

"Aku sudah membuka mata ku"

"Persiapkan gedung."

"Kau ingin membuat pertemuan?"

"Tidak.. aku akan bertunangan."

"Tunggu... APA?!"

"jangan berteriak!"

"Kau akan bertunangan dengan siapa?!"

"Kau bodoh Guanlin!"

"Jangan bilang dengan Mina?!"

Mark menghela nafas kasar... Otak Guanlin ketika bangun tidur itu sangat errsjakka ingin sekali ia membunuh nya.

"Aku akan bertunangan dengan Haechan sialan!"

"Tunggu.. oh iya kau berpacaran dengan Haechan, maafkan aku Mark aku terlalu stres"

"Carilah kekasih Guanlin."

Guanlin POV side "salah ku apa? Ga di sini ga disebelah bahas kekasih. Ntar gua nikahin juga yang baca!!"

Back to story..
Guanlin menghela nafas kasar...

"Akan ku cari gedung"

Guanlin mematikan panggilan tersebut.

"Kak markk"

Mark menoleh kearah Haechan yang sudah selesai mandi dan memakai pakaian hanya saja rambut anak itu basah..

Mark melempar handphone nya kesembarang arah,, untung nya jatuh disofa...

Mark mengambil handuk kecil yang berada diatas nakas...

Lalu mengeringkan rambut simanis...

"Ingin makan?"

"Eung? Aku ingin makan sushi!!"

"Apapun yang kamu mau."


.
.
.

Kita beralih ke Jeno POV...

Jeno kini menunggu jaemin sadar...

Ia bermain ponsel karena beberapa data dari dosen masuk kedalam handphone nya..

Tak lama jaemin terbangun dari tidur nya...

"Erg.."

Jeno menoleh, lalu segera mendekati jaemin..

"A..aku dimana?"

"Dirumah ku"

Jaemin merasakan pusing di kepala nya..

"Merasa lebih baik?" Tanya Jeno

Jaemin mengangguk pelan..

"Terimakasih"

Jeno mengangkat sebelah alis nya..

"Sudah menolong ku."

Jeno hanya mengangguk, menetralkan jatung nya itu..

Jaemin ingin duduk, dan dibantu oleh Jeno..

"Istirahat saja dulu, nanti setelah makan malam akan ku antar pulang."

Jaemin hanya mengangguk..

Tak ada percakapan setelah itu, mereka sibuk dengan pikiran masing masing..

Tak lama kemudian, Taeyong masuk kedalam membawa bubur dan juga segelas air putih..

"Eh nak jaemin sudah bangun?"

Jaemin langsung membungkuk kecil..

"Ha..halo"

"Haha.. jangan gugup begitu, panggil aja bubu"

Taeyong tersenyum, mau tak mau jaemin ikut tersenyum..

Jeno hanya tersenyum tipis..

"Ini makan dulu ya bubur nya"

Taeyong duduk dikursi kecil yang ada di sisi ranjang Jeno..

"B.b.bubu biar jaemin sendiri saja"

"Eit tidak.. kau baru saja bangun"

Perlahan Taeyong menyuap bubur itu kedalam mulut jaemin..

Sungchan shotaro POV..





Sungchan kini berada di TK dimana shotaro mengajar...

Sungchan membantu shotaro mengajar anak anak...

Mulai dari bercerita. Membuat kerajinan dan bahkan bernyanyi..

Kini jam istirahat, sungchan dan shotaro duduk dikursi yang tersedia untuk para orang tua ketika menunggu anak anak mereka..

Mereka berbincang bincang, bahkan tak segan shotaro memukul sungchan karena anak itu jahil..

"Kau ini!"

"Hahaha"

Ketika asik bercanda ada salah satu anak terjatuh.. sungchan dan shotaro kaget, lalu dengan cekatan mereka mendekat lalu membantu anak itu bangun..

Shotaro segera membersihkan debu debu diseragam anak itu...

Mengelus pundak kecil itu pelan, karena menangis..

"Ssstt kai kuat bukan? Jangan menangis."

Ucap shotaro..

Sungchan mengelus elus Kepala anak itu..

"Cerita kepada kakak." Ucap shotaro..

"H..hiks t.tadi kai ingin kembali kekelas mengambil minum, lalu terjatuh hiks"

Shotaro melihat tali sepatu kai lepas, dengan sigap ia mengikat dengan rapi agar tidak menggangu saat anak itu berjalan..

"Ssstt sudah jangan menangis" sungchan melihat bagaimana cara shotaro menenangkan anak kecil, lalu ia tersenyum tipis..

Membayangkan ketika ia dan shotaro memiliki anak..

















Maafkan aku guys!!!!
Berusaha untuk update!!



baby boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang