Mungkin chapter ini full uwu.
Kalo kagak uwu maapken yak hehe.Kini masih di kediaman kamar Mark, pria yang menyandang status sebagai anak sulung keluarga Jung itu tengah menepuk nepuk punggung kesayangan nya pelan.
Haechan masih belum bisa tertidur, tadi saat tidur ia terbangun karena batuk yang terus menerus, Mark khawatir jadi ia mengelus dada Haechan dari luar.
Disini aku make kak aja ya biar enak aja.
"Sebentar ya kakak ambil minyak oles dulu"
"Ha~" pandangan Haechan sayu, kedua mata nya merah dan berair Mark tidak tega.
Lalu dikecup pelan kedua matanya, dan tersenyum kotak khas milik Mark, Haechan mau tak mau tersenyum juga.
Setelah itu Mark melepas pelukan nya dan mengambil obat oles yang selalu ia sediakan untuk Haechan apabila anak itu sakit walau jarang.
Mark kembali lalu tidur menyampingkan disamping Haechan dan mulai mengoleskan minyak oles itu ke dada Haechan pelan sembari mengurut nya pelan.
"Kenapa bisa sakit hm?" Mark bertanya dengan lembut, sebenar nya ia marah besar namun keadaan Haechan cukup membuat perasaan marah nya runtuh seketika.
Haechan diam tatapan nya ia tundukan, takut apabila Mark marah dan menyalahkan Jeno shotaro bahkan bubu dan juga beomgyu.
Mark heran, lalu telunjuk nya ia gerakkan untuk mengangkat dagu Haechan agar menatapnya.
"Jujur sayang, kakak janji untuk tidak marah".
"Janji?" Suara Haechan terdengar lemah efek dari demam nya dia.
"Heem" Mark membenarkan letak baby coolfever(maaf kalo salah) milik Haechan.
"Kemarin echan makan eskrim,
Tapi lupa makan dulu". Lanjut nya ketika melihat tatapan sedikit menakutkan dari Mark.
Mark mencoba menahan amarah yang ingin meledak.
"Eug hiks jangan marahin bubu Jeno uchan sama igyu hiks" Haechan kembali menangis
Mark sadar, segera ia memeluk kesayangan nya itu, Haechan berhasil meruntuhkan dinding kokoh di hati Mark.
Mark yang dipandang orang sebagai manusia yang berkepribadian dingin tak banyak bicara bahkan sampai mengatakan bahwa Mark seperti pembunuh karena tatapan nya.
Haechan pria dengan sejuta tingkah dan juga sikap nya yang mampu membuat orang jatuh cinta itu berhasil mengambil hati seorang Jung Mark.
"Hiks~"
"Sttt cup cup, okey kakak tidak akan memarahi siapapun" tak ada jawaban dari Haechan. Kini Mark mulai bangkit dari tiduran nya dan segera menggendong Haechan ala koala, Haechan itu mungil dan tinggi nya sebatas dada Mark dan juga badan sedikit berisi itu.
Haechan mengantuk sebenar nya, tapi ia masih ingin menghabiskan waktu bersama Mark setelah 3 hari tidak bertemu Haechan sudah sakit seperti ini.
Kepala Haechan bersender dengan cantik di pundak kokoh mark.
Mark keluar dari kamar, berniat mengajak Haechan berjalan jalan agar si manis tidak merasa bosan, Mark cukup peka ah tidak lebih tepat nya sangat sangat peka terhadap Haechan
"Eu kak Mark turunkan aku, aku bisa jalan sendiri" Haechan berkata saat Mark ingin menuruni tangga.
"Tidak."
"Aku berat tau" berucap lirih.
"Katakan sekali lagi."
"Eug, Haechan berat tau nanti kak Mark sakit badan nya" Haechan merasa bahwa diri nya sedikit beban untuk Mark.
"Tidak. Tidak berat sama sekali kakak kuat demi kamu".
Saat sudah dilantai dasar Mark berniat menuju taman belakang keluarga Jung yang sangat luas, ada taman bunga milik Taeyong dan juga beomgyu.
Saat sudah di taman belakang, Mark mengelus elus punggung si manis lalu berjalan jalan pelan sembari menghirup udara segar yang berasal dari taman milik bubu nya itu.
Bunga bunga bewarna biru merah pink putih ungu menghiasi taman itu, tak lupa tanaman hias mahal dan langka dari berbagai negara ada di taman itu, jaehyun membeli nya untuk ulangtahun Taeyong, sang kepala keluarga rela mengeluarkan uang yang tak sedikit mungkin kisaran 90M untuk 10 tanaman hias langka dari berbagai negara tersebut.
Tak heran bahwa keluarga Jung sangat sangat dipandang dengan tatapan tinggi, banyak orang orang ingin mengetahui apa yang membuat keluarga Jung itu sangat terpandang.
Mungkin kata jaehyun
"Aku berhasil seperti ini karena dukungan istri dan anak anak ku"
Masih bersama Mark dan Haechan.
Kini Haechan sudah di dudukkan di kursi taman.
Sebenar nya Haechan yang memaksa dan akhir nya Mark pasrah dan mengikuti perintah sang pujaan hati.
Mereka berdua duduk di kursi dengan keadaan Haechan bersandar dari samping ditubuh Mark.
Tangan Mark mengelus kepala Haechan pelan, sesekali meletakkan telapak nya memeriksa suhu tubuh.
"Taman bubu semakin indah"
"Karena ada beomgyu yang ikut membantu"
Tidak ada percakapan lainnya.
Tangan Mark yang berada disamping kepala Haechan mengelus pipi tembam itu pelan.
Kepala nya ditumpukan di kepala si manis.
"Kenapa tuhan mengirimkan aku pria semanis diri mu" entah dari mana pola pikir Mark hampir sama dengan sang ayah.
"Eung? Karena, tuhan sayang kak Mark"
Mark tersenyum tipis..
"Lalu kenapa Haechan menyukai kakak?"
"Karena? Eung apa ya?"
Haechan berfikir keras hingga kerutan didahi nya itu terlihat, Mark segera menyentil dahi itu pelan.
"Awwww! Kenapa di sentil!"
"Jangan berfikir terlalu keras" setelah nya Mark mencium dahi diarea yang ia sentil tadi.
"Uuuh nyebelin!"
"Ahahah, ya udah jawab aja yang ada di hati echan dikeluarin aja"
"Echan menyukai kakak karena,
Kakak bisa buat echan panas trus pipi nyaa! Nyebelin tauuuu! Pipi echan suka merah"
Tawa Mark pecah. Hanya Haechan yang bisa melihat dan mendengar nya.
Menggemaskan!
Memeluk tubuh simanis tak kuat dengan keimutan itu.
Akhir nya pandangan mereka bertemu..
Menyatukan dahi mereka lalu Terkekeh bersama.
Mark memajukan bibir nya perlahan, Haechan diam menatap sang kekasih. Lalu perlahan benda kenyal milik Mark menabrak bibir Haechan, hanya tempelan lalu Mark melumat bibir mungil bewarna merah cherry alami itu pelan tak ada rasa nafsu yang terpendam hanya rasa kasih sayang.
Melepas tautan nya lalu membawa Haechan kedekapan nya mencium pucuk kepala nya..
"Terimakasih"
seperti biasa EPRIBADEH.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby boy
FanficOn Going!!! Cerita khayalan Author sendiri!! markhyuk area! bxb area! Jan salah lapak yakkk