🐻

3.1K 298 19
                                    

Awas typo.


































































Kini masih dengan Haechan yang tetap mengajak Mark bicara, terhitung sudah dua hari Haechan bersama Mark namun tak ada tanda tanda si Mark akan terbangun. Malah kesehatan Mark makin menurun.

"Kak Mark tidak lelah tutup mata terus?"

"Tidak mau bicara?"

Keadaan Haechan juga belum terlalu pulih.

Hingga suara pintu terdengar namun Haechan tak menyadari nya saking sibuk mengajak Mark bicara.

"Udah ajak Mark ngobrol nya. Biarin istirahat dulu aja" yang masuk kedalam adalah heandry.

"Eung. Kak kenapa kak Mark ga mau bangun."

Heandry menghela nafas. Sebenar nya ia marah pada Mark namun disini ia tidak bisa menyalah kan siapapun, Mark lelaki itu pasti tidur lama karena merasa lelah dan tertekan.

Kakak dari kekasih Mark itu pun menatap sendu sang adik yang terus mengajak Mark bicara. Tanpa bicara heandry membawa Haechan kedalam pelukan nya mengusap usap pucuk kepala Haechan sayang.

"Biarin kak Mark istirahat."

Haechan lagi lagi menangis. Heandry semakin memeluk erat sang adik.

"Sstt.. nanti kak Mark tambah sakit kalau dengar suara kamu nangis gini"

Tubuh heandry sama besar nya dengan Mark jadi ia mampu menggendong Haechan ala koala.

Menimang adik nya agar tertidur. Belakangan ini jadwal tidur Haechan menjadi tak teratur.

Tak lama kemudian Haechan tertidur dan heandry menghela nafas lega, setidak nya Haechan mendapat jatah tidur nya

Kini ia membaringkan tubuh Haechan di sofa yang cukup luas untuk berbaring. Memakai kan selimut pada adik nya lalu mencium kening simanis.

Dan diri nya berjalan menuju brankar Mark.

"Dengar ini Mark. Jika sampai kau membuat adik ku menangis lagi maka aku akan membawa nya pergi. Tak peduli bahwa diri mu akan mengamuk seperti orang gila aku tak peduli."

Dan tanpa disadari. Seperti nya Mark memberi respon dengan gerakan dijari nya pelan.

"Hendry kau terlalu kejam." Ujar sang ibu pada anak sulung nya.

"Aku tak peduli Mae. Dia sudah membuat adik kecil ku menangis."

"Setidak nya ini semua bukan salah Mark."

"Jika bukan dia lalu siapa lagi? Paman Jung?"

Chitappon hanya bisa menghela nafas lelah, seperti nya anak yang satu ini Susah sekali mengatur emosi.

"Tenang lah boy. Koneksi Daddy dan paman Jaehyun bahkan paman taeil terbuka."

Membuat raut bingung sang anak.

"Maksud mae? does that mean someone did all this?"

"Yes."

"Kenapa Daddy tak memberitahu ku?!"

"Hey. Tenang lah, Daddy tak ingin melibatkan mu dalam ini"

"Bajingan siapa yang telah melukai adik ku! Bukan kah orang yang menculik Haechan sudah mati?"

"Itu hanya umpan." Jawab santai Jhonny saat masuk kedalam ruangan dan langsung menuju anak bungsu nya. Mengelus surai lembut sang anak.

"Jika Daddy tau kenapa tidak langsung saja membunuh nya sekalian!" Sentak Hendry geram. Daddy nya selalu saja suka bermain main.

baby boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang