Setelah anggota kerajaan selesai di berkati, kini bangsawan dengan jabatan Duke yang maju.Keluarga Duke Hardwin mendapat giliran pertama Riri sempat menatap sinis pada Violet Hardwin yang memasang wajah angkuh, mendapat giliran pertama berarti mereka orang terdekat kerajaan, tidak heran, Duke Albern Hardwin adalah antek antek Ratu Estella, jika ayahnya adalah Menteri Pertahanan, maka Duke Albern adalah Menteri Perdagangan artinya seluruh perekonomian Demetria porosnya ada pada Duke Albern, dia adalah pebisnis yang handal dan licik.
Kini giliran keluarganya maju.
Theo, Orion, lalu baru Ryana.
Ryana terus menatap Pendeta Agung yang melafalkan doa. Di ikuti Theo.Kepada Dewa Dewi, terimakasih atas rahmatmu, keberkahan yang engkau berikan, segala puja dan puji bagi Dewi kesuburan yang telah memakmurkan tanah Demetria, aku Theodore De Cambridge menaruh kesetiaanku padamu dan pada tanah Demetria.
Orion melakukan hal yang sama seperti Theo mengucapkan sumpah dan janji setia. Bola kristal itu berpendar pelan saat mereka menyentuhnya.
Giliran Riri tiba.
Agak ragu Riri meletakan kedua telapak tangannya pada bola kristal itu lalu menatap Pendeta Agung.Raut terkejut nampak pada wajah Gabriel.
Riri mengernyit saat Pendeta belum mulai bicara, jadi Riri inisiatif mengatakannya sendiri.
"Kepada Dewa Dewi yang Agung, terimakasih atas rahmatmu, keberkahan yang engkau berikan, segala puja dan puji bagi Dewi kesuburan yang telah memakmurkan tanah Demetria, aku Ryana De Cambridge menaruh kesetiaanku padamu dan pada tanah Demetria" Gezzz apa Riri baru saja pindah agama?. Meresahkan.Gabriel masih terdiam membuatnya bingung.
"Pendeta?" Panggil Riri pelan.
"Anda baik baik saja"
"Siapa kau?" Tanya Pendeta
"Aku? Ryana de Cambridge" Jawab Riri canggung.
Lalu masih dengan kebingungannya Riri merasa pipinya di sentuh lembut, terasa hangat. Pendeta Gabriel menyentuh wajahnya."Tidak ada jalan kembali, jalan kembali hanya akhir" Ucapnya dengan sendu.
Riri turun dari altar dengan kebingungan di kepalanya. Apa maksud ucapan itu, apa itu di tunjukan untuknya?.
"Apa kata Pendeta?" Tanya Orion.
Riri hanya mengedikan bahu, ia juga tidak tau.
Setelah acara pemberkatan selesai mereka di berikan jamuan, semua bangsawan sudah berpencar ada yang mengobrol atau bergosip bagi gadis gadis. Riri sibuk di meja yang berisi kue kue, dia lapar, di bangunkan pagi tanpa sarapan membuat Riri sekarat, jika tidak terikat pada aturan dan etika, saat ini Riri sudah makan dengan bar bar, sayangnya ia harus berpuas diri mengunyah satu persatu kue kecil dengan anggun. Shit.Merasa di perhatikan Riri menoleh mendapati Pendeta Gabriel yang menatapnya dari jauh, Riri jadi salting, ya gimana ya... itu Pendeta cakep abis kek aktor aktor Korea, walau pun Min Suga tetap di hati, tapi kalau di jejali cowok cowok tampan terus Riri juga bisa oleng.
Mengalihkan pandangan Riri menangkap Orion yang tengah berbincang dengan seseorang, dan itu Count Bryan Connor! oh my to the god. Fix Riri langsung Cau kesana.
"Kakak" Orion menoleh saat mendapati Ryana di sampingnya. Ia tersenyum senang adiknya memanggilnya kakak.
"Lady Cambridge, apa kabar?" Count Bryan memberi salam.
What? Apa Ryana kenal dengan Bryan sebelumnya?.
"Sangat baik, bagaimana dengan anda?"
Count Bryan tertawa. Kenapa?.
"Tidak perlu formal, kau bisa memanggilku kakak seperti biasa"
Riri tercengang dengan kenyataan ini, jadi Ryana dan Bryan sedekat itu.
.
.
.
Vote and ComentCount Bryan Connor
Duke Albern Hardwin
Menteri perdagangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Dunia Riri
FantasyRiri itu manusia paling halu sejagat, jomblo ngenes tahun ini, dan penggemar kpop sejati. paginya di hancurkan oleh hot news yang mengatakan idolanya SJ di kabarkan menjalin hubungan dengan SH dan akan menikah dalam waktu dekat. kepalang panas Riri...