"Tapi perhiasan disana memang terlihat lain, perpaduan dan desain warnanya menakjubkan"
"Oh Putri lihat yang ku kenakan ini"
"Sangat cantik bukan, modelnya sangat cocok untuk gadis muda seperti kita, ibuku membelinya kemarin''"Wah benar, apa aku bisa mendapatkan yang sama?" Tanya Lady lain.
Lady yang memamerkan Kalungnya tersenyum pongah.
"Sayang sekali, sudah aku bilang Lady Cambridge hanya membuat 1, artinya hanya aku yang memilikinya di Demetria""Waah" para Lady kagum dengan kalung itu.
"Bagaimana mungkin dia hanya membuat 1, sangat pelit sekali" Olivia masih mencoba menjatuhkan nama Ryana di depan para Lady ini.
Di sisi lain ada Lady Rosseta Dempster yang muak mendengar percakapan tentang Ryana itu.
"Sepertinya itu sangat bagus" timpal Rosseta.
"Benarkan Lady, perhiasan ini sangat cantik"
"Tapi sepertinya sangat mahal juga, aku pasti akan berpikir untuk membelinya" ujar Rosseta.
Olivia yang mendengar itu membuka matanya.
"Benar! Harganya pasti sangat mahal, sangat tidak adil membuka toko perhiasan mahal saat tidak semua rakyat kita mampu" ujarnya menggebu."Aku sangat sedih karena kerajaan kita tengah mengalami krisis"
"Oh Lady Rosseta betapa lembut hatimu masih memikirkan kerajaan kita, memang bukan hal baik kita memperkaya diri di saat kondisi kerajaan tengah krisis, Lady Cambridge pasti orang yang egois"
Suasana seketika menjadi hening. Para Lady hanya saling berpandangan tidak nyaman.
Putri Ivana yang melihat itu segera menyudahi acara perjamuan dan memerintah mereka kembali ke kediaman masing-masing karena hari mulai gelap..
.
.Ivana masih bertahan di taman saat matahari sepenuhnya tenggelam, ia sendirian di sana, pelayannya baru saja ia suruh pergi, Ivana butuh udara segar.
Merasa hawa makin dingin Ivana berniat kembali ke kamarnya, baru saja berbalik Ia di kejutkan sesosok pria yang berdiri tegak di belakangnya.
Hening.
Tidak ada satupun dari mereka yang bicara, udara dingin malam itu seolah menghangat, sinar bulan memantul indah pada kedua bola mata itu, mata yang begitu Ivana rindukan.
Mengingatnya saja membuat hatinya gamang, ingin lari memeluk tapi seolah ada tebing curam di hadapannya, tanpa sadar matanya berkaca-kaca.
Masih dalam keterdiamannya Pria itu merogoh sesuatu di saku, memberikannya pada Ivana dan berlalu pergi begitu saja, tanpa kata.
Ivana masih menatap punggung tegap itu hingga hilang dari pandangannya.
Ivana beralih melihat kantung putih kecil di tangannya yang bertuliskan Cambridge Jewelry, dengan perasaan berdebar Ivana membuka isinya dan terpesona.
Itu adalah sepasang hiasan rambut paling indah yang pernah Ivana temui, apalagi hiasan ini di lengkapi berlian berlian kecil yang memperindah tampilannya.Ivana mengembalikan hair clip itu dengan hati hati ke kantungnya, dadanya bergemuruh, kenapa dia memberikan ini padanya, apa maksudnya ini?.
.
.
.Kediaman Baron Bert Dempster.
"Prank
Brak
Prank, prank Aaargh!"Dada Rosseta naik turun setelah menghempaskan seluruh barang di meja riasnya, wajahnya yang ayu memerah, pandangannya gelap, hari ini dia sangat kesal.
Kesal pada Pangeran Mahkota yang sangat sibuk, kesal pada pembicaraan para Lady di perjamuan tadi.
Ryana Cambridge, gadis itu adalah ancaman terbesarnya, bagaimana bisa reputasi buruknya hilang begitu saja hanya karena 1 hari. Usahanya selama ini memberi kesan buruk untuk Lady Ryana seolah menguap begitu saja.
Belum lagi berita pertunangan Pangeran yang akan di adakan dalam waktu dekat, semakin membuat kepala Rosseta sakit.
Rosseta harus berbuat sesuatu agar keadaan tidak semakin runyam..
.
.Vote and coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Dunia Riri
Viễn tưởngRiri itu manusia paling halu sejagat, jomblo ngenes tahun ini, dan penggemar kpop sejati. paginya di hancurkan oleh hot news yang mengatakan idolanya SJ di kabarkan menjalin hubungan dengan SH dan akan menikah dalam waktu dekat. kepalang panas Riri...