Riri itu manusia paling halu sejagat, jomblo ngenes tahun ini, dan penggemar kpop sejati.
paginya di hancurkan oleh hot news yang mengatakan idolanya SJ di kabarkan menjalin hubungan dengan SH dan akan menikah dalam waktu dekat. kepalang panas Riri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah pamit pada Ryana, Bryan bertemu dengan Theodore di ruang kerja pria itu.
"Apa yang Putriku rencanakan?'' Bryan menatap pria paruh baya di depannya dengan tatapan menilai. "Aku tidak mengerti, sepertinya Ryana hanya ingin bersenang senang" jawab Bryan. "Aku serius Count Bryan" tatapan Theo menajam.
Bryan terkekeh kecil. "Putrimu bertaruh 1 juta koin emas untuk Tambang Auriga, dia ingin aku menggalinya"
Theo terkejut sesaat, lalu kembali rautnya mendatar. "Tidak usah kau anggap serius permintaan Ryana, dia hanya sedang bingung ingin melakukan apa" Theo memijat batang hidungnya pusing, 1 juta koin emas bukan hal untuk main main.
"Sayang sekali Perdana Mentri, kami menandatangani perjanjian, bahkan dia harus mengganti rugi jika ada kecelakaan kerja di sana" Bryan tersenyum senang melihat raut terkejut Theo. "Sepertinya kau harus menyiapkan banyak uang, aku pamit undur diri"
Theo menatap Pria licik itu hingga punggungnya tenggelam tak terlihat. Menghela nafas khawatir. Walau sudah mengenal Bryan O Connor sedari kecil, tak membuat Theo bisa menebak orang seperti apa Bryan itu.
Usiannya baru 22 tahun, tapi gelar Count sudah di turunkan padanya, kematian Count Connor terdahulu juga cukup mencurigakan. Lalu setengah tahun setelah gelarnya di turunkan pada anaknya Bryan. Connor muda itu langsung melejit namanya sebagai pebisnis hebat pertambangan. Bahkan kini Tambang milik istana di kelola olehnya. Semuanya berjalan begitu mulus untuk Bryan dan itu mencurigakan. . . .
"Salam yang mulia Ratu" Ratu Estella mengangguk menerima salam. "Apa yang kau bawa?" "Count Bryan O Connor, bekerjasama dengan Ryana De Cambridge mengelola tambang Auriga"
"Hmm... Sebenarnya apa yang gadis itu harapkan dari tambang Auriga?" Ratu mulai berpikir kritis, gadis manja seperti Ryana menolak lamaran Putra Mahkota, pria yang di gilainya bertahun tahun, lalu berubah sikap dan kini ingin berbisnis, apa yang gadis itu rencanakan?.
"Apa ada rumor tentang Tambang itu" "Rumor mengatakan itu hanya tambang kosong, itu hanya tambang batu bara berkualitas rendah, lalu tentang lokasinya yang rawan longsor di pegunungan batu Mior, tidak ada rumor positif tentang tambang itu yang mulia"
"Apa kata pemilik tambang sebelumnya?" Tanya Ratu. "Itu orang orang dari Perdana Mentri sendiri yang menghampirinya lalu membeli langsung tanpa menawar harga yang di berikan"
Ratu mengerutkan keningnya sesaat. "Ini seperti mereka harus mendapatkan tambang itu segera, ini mencurigakan, awasi terus pekerjaan di sana"
"Baik Yang Mulia" . . .
Di kediaman Putra Mahkota, Kaizer terdiam membaca laporan dari Dexter. Kaizer merasa pergerakan Ratu Estella sangat cepat dan itu mengancam dirinya, semua makin runyam saat Mentri Perdagangan juga berada di sisi Ratu, Kaizer saat ini belum menemukan solusi dari masalah ini. Jika pusat perekonomian tidak berada di tangannya, semua orang akan meragu.
Kaizer semakin pusing memikirkan Cambridge juga masih dalam bayangan, Gadis bodoh itu ingin bermain-main dengannya?. 3 bulan, persetan dengan 3 bulan, Kaizer akan tetap melangsungkan pesta pertunangan walau tanpa persetujuan Ryana. Lagi lagi yang di butuhkannya adalah Cambridge bukan gadis itu.
"Dexter" "Ya Yang Mulia" Dexter mendekat dengan sigap. "Kirim surat pada Theodor, pertunangan akan di laksanakan 1 bulan dari sekarang!, Ini perintah mutlak!" "Baik Yang Mulia"
"Dexter, apa yang di lakukan Ryana?" "Lady Ryana membeli tambang Auriga dan saat ini menjalin kerjasama dengan Count Bryan O Connor Yang Mulia" Kaizer mengernyit heran, apa yang di lakukan gadis itu dengan tambang Auriga.
Kaizer sudah menduga ini, dari awal gadis itu hanya ingin main main. . . .