41

2.5K 249 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Kepanikan melanda Riri pada pukul 2 dini hari. Pabriknya terbakar!, Apa yang lebih buruk dari itu, dia mengkhawatirkan para pengrajin yang tinggal di asrama pabrik, bangunan itu menyatu dengan pabriknya.

Sesampainya di lokasi kejadian, api masih berkobar dengan dahsyat, Riri hampir jatuh terduduk jika Orion tidak menahannya.

"Tenanglah semua akan baik-baik saja" Orion mencoba menenangkan adiknya yang terlihat khawatir.

"Nona para pekerja berhasil di evakuasi, kami akan mencoba mengambil bahan produksi yang masih tertinggal"
Seorang kepala pabrik datang tergopoh gopoh memberi laporan.

Riri langsung melotot mendengarnya.
"Apa maksudmu! Tinggalkan saja, prioritaskan keselamatan mereka!"

"Tapi Nona, bahan baku baru di antar sore ini dan masih berada dalam penyimpanan gudang"

"Apa kau bodoh!! Kau akan meminta mereka masuk ke dalam api?! Jangan konyol, biarkan saja berlian itu terbakar,JANGAN ADA YANG MASUK KEDALAM!!!" Riri berteriak keras memperingati para pekerja nya.

Api baru bisa padam saat matahari muncul, disini tidak ada pemadam kebakaran, jadi mereka gunakan cara manual, namun baru 2 jam menyiram api dengan ember, Riri memerintahkan mereka untuk berhenti, percuma saja, mereka tidak bisa menjangkau sumber api.

Lagi Riri hanya pasrah, pabrik yang baru beroperasi 1 bulan ludes di lalap jago merah.

Riri duduk di bawah pohon memperhatikan para pekerjanya mengecek sisa kebakaran berharap masih ada yang selamat, namun tidak, di sana hanya abu.

"Nona!!! Kotak ini masih utuh!" Teriak salah satu pekerja.
Riri yang melihat itu hanya tertawa.

"Hahaha, tentu saja"

"Kenapa tertawa?" Tanya Orion.

"CK ck orang bodoh mana yang menyimpan barang berharga di penyimpanan biasa"

Sekitar 6 orang bahu membahu mengangkat kotak yang terlihat gosong di luarnya. Menaruhnya di lahan terbuka.

 Menaruhnya di lahan terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riri dan Orion mendekat.
"Kotak apa ini?"

Riri menyeringai.
"Ini adalah brankas, hahaha!!"
"Buka" perintahnya.
Kepala pabrik maju dan memasukan beberapa angka pada mesin putar.

"Sreeek, klik klik klik"

Pintu brankas terbuka, dan semua orang tercengang melihat kondisi di dalamnya yang baik baik saja, seolah tidak ada kebakaran hebat yang melanda.

Stok berlian dan perhiasan yang sudah selesai di kerjakan semua berada di sana.

"N-nona berliannya selamat" ucap Tuan Morfis selaku kepala pabrik dengan terbata.

"Berliannya SELAMAT!!" Ucapnya lagi pada para pekerja di sana, seketika semua bersorak gembira dan lega.

"Waaah!"
"Waah, aku sudah sangat khawatir" ujar para pekerja.

"Bagaimana kamu mendapatkan kotak seperti ini?" Tanya Orion penasaran.

Riri menaikan satu alisnya dengan wajah songong.
"Aku memintanya pada pandai besi, ini adalah besi dan baja yang di lebur menjadi satu lalu di cetak menjadi kotak"

"Bahas itu nanti saja, Tuan Morfis" panggil Riri.

"Atur pekerja untuk tinggal sementara di asrama pabrik konveksi, selama renovasi belum selesai, kegiatan produksi juga akan di pindah kesana sementara, sekarang kalian lebih baik pergi dan istirahat, semalam pasti sangat berat, berikan pengobatan terbaik bagi yang terluka"

"Baik Nona saya akan laksanakan".

Tidak lama berselang, datang sekitar 10 orang menghampiri Riri.

"Salam Nona dan Tuan Orion, saya Viscount Noer, Seriff/ detektif yang akan menyelidiki kasus kebakaran di pabrik anda"

Riri mengangguk anggukan kepalanya. Setelah itu Orion mengambil alih. Biarkan saja toh Orion pasti lebih mengerti masalah seperti ini.

.
.
.

"Apa!, Pabriknya terbakar?!"
"Benar Pangeran" Dexter memberi laporan pada Kaizer.
"Berapa kerugian yang di perkirakan?"
"Sore ini laporan kerugian sudah sampai di mansion Cambridge, di perkirakan itu sekitar 50 juta koin emas"

"Itu cukup besar" sial Kaizer tau ini akan terjadi, mana mungkin mereka diam saja melihat Cambridge makin berjaya.
"Selidiki siapa yang bertanggung jawab atas ini, ini juga akan berdampak padaku jika Cambridge tidak bisa bangkit setelah ini"

.
.
.

Khem khem, hai guys apa kabar?,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Khem khem, hai guys apa kabar?,

masih adakah yang nungguin cerita ini?

Coment





Dua Dunia RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang