44

2.6K 229 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Setelah acara pertunangan esoknya Riri di boyong untuk tinggal di istana.

Theo sangat sedih karena Putrinya akan pergi, padahal ia merasa belum dekat dengan Ryana. Tapi peraturan dimana Putri Mahkota harus tinggal di istana tidak bisa di ubah, jadi Theo hanya berharap Ryana akan mau membalas surat yang dia kirim nanti.

"Aku pergi" Riri berdiri di hadapan Orion dan Theo yang berwajah sedih.
"Aku harap kau bersedia membalas surat ayah nanti"

"Aku akan sering ke istana untuk bertugas, aku harap kau akan meluangkan waktu untuk bertemu" Orion tersenyum setelah mengatakan itu.

Riri menghela nafas, merasa kasihan dengan mereka berdua, mereka pasti sangat kecewa dengan perlakuan mereka pada Ryana selama ini. Sekarang Ryana akan pergi tanpa menerima maaf mereka.

Riri hanya mengangguk dan menaiki kereta kuda tanpa kata.

Itu lebih baik dari pada mengatakan hal hal yang tidak seharusnya, Ryana yang berhak mendapatkan semua perhatian ini bukan dirinya.

"Oh Ryana ayo temui aku sekali saja, apa yang harus ku lakukan pada keluargamu"

Di istana Riri di tempatkan di istana Pangeran Mahkota, dengan kamar sendiri tentunya, Riri juga mendapatkan ruang kerja sendiri, dia memboyong semua pekerjaannya kesini.

Saat ini Riri sedang menghadap Raja Gulzar Of Demetria dan Ratu Estella of Demetria di singgasananya.

"Selamat datang Putri Mahkota, aku senang akhirnya kita menjadi keluarga hahaha" ujar sang Raja.

"Sebuah kehormatan bagi saya bisa menjadi bagian dari kerajaan ini Yang Mulia"

"Kepada Putri Mahkota semoga anda bisa terus memperhatikan sikap dan etika, karena mengingat sekarang kau bukan hanya membawa nama Cambridge di belakang namamu namun juga Demetria" Ratu Estella menambahkan.

Riri tersenyum menangkap ancaman halus itu.

"Terimakasih atas perhatian yang mulia Ratu, saya akan memberikan yang terbaik bagi Demetria"

"Kau bisa kembali.

.
.
.

Kembali ke ruang kerjanya, Riri mulai di sibukan dengan berbagai dokumen. Renovasi Pabrik sudah selesai para pekerja juga sudah kembali ke pabrik.

Minggu ini Riri akan launching perhiasan baru untuk toko di kalangan rakyat biasa.

Minggu ini Riri akan launching perhiasan baru untuk toko di kalangan rakyat biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 anting cantik dengan material kristal, sedangkan untuk brand Luxury baru akan di keluarkan Minggu depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 anting cantik dengan material kristal, sedangkan untuk brand Luxury baru akan di keluarkan Minggu depan.

Satu lagi yang membuat Riri kaget, Brankasnya populer!, Berita tentang kotak besi yang tidak terbakar walau seisi gedung habis terbakar menjadi buah bibir di masyarakat. Lalu mereka mulai bertanya dimana dia membuat kotak seperti itu.

Dan tentu saja sekalian Riri open PO ya kan hahaha. Ini juga program pertamanya bersama Pangeran, Riri butuh biji besi dan logam untuk pembuatan Brankas, dan Pangeran bersedia menyediakannya.

Kentungan tentu saja di bagi dengan adil, mulai dari sini Riri juga ikut andil dalam pembangunan infrastruktur di Demetria, selain rumah pengobatan/ rumah sakit yang mulai beroperasi, Pangeran ingin membuat panti asuhan untuk anak anak terlantar. Belum lagi donasi bagi rakyat miskin, pembukaan ladang dan lapangan kerja. Bah!

Dasar! bisa saja pencitraan. Tentu saja dalam 3 bulan saja popularitas Pangeran melejit naik menembus langit, sebagai pejabat yang mengayomi rakyat kecil.

Tidak terasa 3 bulan berlalu di istana yang melelahkan, Riri jarang berinteraksi dengan orang luar di karenakan tugas dan bisnisnya yang menyita waktu. Bahkan dia jarang bertemu Pangeran, si Kaizer benar - benar memerasnya habis habisan, tenaga dan uang, Riri merasa bagai sapi perah, dia butuh liburaaaan!!.

Siang ini entah angin apa Pangeran mengundangnya untuk minum teh bersama. Riri datang ke taman istana setelah bersiap.

"Akhirnya kau keluar dari sangkarmu''Riri berdecih sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Akhirnya kau keluar dari sangkarmu''
Riri berdecih sinis.
"Siapa juga yang membuatku berada di sana sepanjang waktu"
"Hahaha!, Kau harus tetap menjaga kesehatan" ujar Pangeran.

Khem tumben ni orang perhati...

"Jangan sampai aku mengeluarkan mayat dari sana" lanjut Kaizer.

Kepala Riri langsung migrain menghadapi orang ini.

.
.
.

Harus di apain si Pangeran nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Harus di apain si Pangeran nih?

Voteeeee

Dua Dunia RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang