40

3.7K 332 18
                                    

Riri meninggalkan Orion yang mematung di tengah lorong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riri meninggalkan Orion yang mematung di tengah lorong.
Riri memang tidak masalah dengan kedekatan mereka, tapi untuk memaafkan? Lagi lagi Riri akan menegaskan, yang berhak memaafkan mereka adalah Ryana, Riri hidup disini dengan menganggap mereka teman serumah.

Seperti saat kamu harus kos dengan bermacam-macam orang dari berbagai daerah.

Lagi pula Riri disini sebagai simbol simbiosis mutualisme, Riri, Theo dan Orion semua di untungkan dengan kerja kerasnya, kekayaan yang melimpah, bisnis yang sukses dan kehormatan semua Riri dapatkan, tapi di belakang, Theo dan Orion juga menerima kehormatan yang sama.

Bangsawan paling di segani di Demetria sekarang tersemat di belakang nama Cambridge, tidak ada yang berani macam-macam apalagi mencari masalah.

Riri duduk di depan jendela sembari menatap rembulan, sudah berapa lama dia disini, bagaimana kabar Bunda, ayah, bang Sam dan bang Bima, teman teman sekolahnya bagaiman kabar mereka.

Apa Riri akan selamanya di sini?, sudut hatinya terasa kosong, ia lelah, dia hanya anak SMA yang belum paham arti sebenarnya bertahan hidup. Tapi disini ia berjuang mati matian agar tetap hidup.

Dia rindu bermain, bersenda gurau dengan Mila, atau pergi ke Timezone saat bolos sekolah. Kenapa semuanya jadi seperti ini, dimana dia sebenarnya.

Riri merasa tersesat.

.
.
.

Seorang pemuda tengah melamun di hadapan tumpukan buku yang menggunung, beberapa ada yang terbuka, lecek dan sobek karena terlalu sering di balik.

"Vier...''
Pemuda itu menoleh dan tersenyum melihat siapa yang datang.
"Kau di larang keluar lagi oleh ibunda?"
Pemuda yang di panggil Vier itu menunduk.
"Kakak akan bicara pada ibu agar memberi waktu untuk kau istirahat beberapa hari"
"Bisakah?" Tanya Vier penuh harap.
Gadis yang di panggilnya kakak itu tersenyum teduh. Di dunia ini yang paling Vier sayangi adalah kakak perempuannya, mungkin jika bukan kakaknya Vier tidak mungkin bertahan dalam tekanan ini.
"Pasti, aku akan jamin itu"
Vier tersenyum lebar mendengar itu.
"Bolehkah aku keluar?, A..ku akan berhati-hati aku janji" harap Vier.
"Baiklah ini rahasia kita berdua''
Vier mengangguk semangat.

.
.
.

Di sebuah ruang rahasia tengah di adakan rapat oleh para Bangsawan fraksi Ratu.

"Aku tidak terima posisi ku di  singkirkan begitu saja oleh anak ingusan itu" kesal
Duke Hardwin (Mentri Perdagangan)

Para Bangsawan disana mengangguk setuju.

"Ini berbahaya jika Pangeran dan anak itu bertunangan, kekuatan Pangeran Mahkota jelas tidak akan mudah runtuh" Marquest Abraham Cendric ikut menimpali.

"Gadis itu sangat berbahaya, dia tiba-tiba berubah menjadi singa betina yang memangsa apapun, dia sama seperti ayahnya" kali ini Viscount Felix Corbenr yang bicara.

"Aku tidak percaya dulu dia hanya gadis bodoh, gadis itu penuh tipu daya" sahut Marquest.

"Dia salah satu yang harus di singkirkan lebih dulu" pendapat Count Dalton Carrington

"Apa kita perlu gunakan cara kuno" Usul Duke Hardwin.

Ruangan yang di isi sekitar 20 orang itu seketika ricuh mereka saling berbisik dan mengemukakan pendapat, ada yang setuju dan tidak setuju. Siapapun di ruang rapat itu tau apa yang di maksud dengan,

'cara kuno'

Berarti akan ada pertumpahan darah.

.
.
.

"Bakar!"

Pria pria berjubah hitam menyebar membawa obor api di tangannya, meyulut api,
Api menyambar dengan cepat menghanguskan. Setelahnya mereka bergegas pergi menghilang di telan gelap malam.

"Huk huk huk" suara batuk bersahutan.
"Apiiii!!!!"

"Keluaaar, keluaar Apiiii!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluaaar, keluaar Apiiii!!"

"Keluaar ada Apiiiii!!!"

Semua orang pontang panting menyelamatkan diri. Api berkobar dengan cepat.

"Cepaaat cepat keluaar!!!"

'Zwuuuzsh bruugh'
'braak!' "Aaarrrghh!!!"

'Zwuuuzsh bruugh' 'braak!' "Aaarrrghh!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.



Vote aja gak usah baper.

Dua Dunia RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang