8

5.4K 484 0
                                    

Suasana kantin ramai seperti biasa, tapi suasana di salah satu meja terlihat tegang, di meja Riri, 4 piring batagor lengkap dengan es teh manis tersaji, sudah 10 menit tidak ada yang mengangkat sendok lebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana kantin ramai seperti biasa, tapi suasana di salah satu meja terlihat tegang, di meja Riri, 4 piring batagor lengkap dengan es teh manis tersaji, sudah 10 menit tidak ada yang mengangkat sendok lebih dulu.

Riri yang terus memandang Kaizer dengan lekat,sedang Kaizer menatap piring di depannya menilai, mungkin baru lihat bentuk batagor, Mila yang entah kenapa jadi canggung, dan Yuda yang tiba tiba nimbrung pun bingung.

"Gue gak tahan!" Pekik Mila tertahan, kesal dengan suasana ini. Seluruh perhatian kini Mila dapatkan.
"Kalian kenapa sih?"
"Ck" Riri berdecak kesal. Lalu mengangkat tangan ke udara.
"Nama gue Riana" Ucapnya menatap Kaizer, yang di balas anggukan.
"Gue Mila, ini Yuda kita kelas 12D IPS" Lanjut Mila, Kaizer kembali mengangguk.
"Lo gak bisa ngomong?" Sindir Mila melihat Kaizer hanya mengangguk.

"Kaizer"

Suara rendah dan berat mengalun pelan namun tegas, membuat Mila merinding, gila sexy bangeeeeet.
"Kheem, Kai lo udah pilih extra kulikuler belum?" Tanya Yuda.
Kaizer kembali mengangguk.
"Apa?" Tanya Mila antusias.
"Archery"
"Kenapa gak basket lo kan tinggi?" Tanya Riri.
Kaizer menggeleng, "aku tidak bisa"

Kaku, mungkin karena Kai ini orang luar jadi bahasa indonya masih baku.
"Kenapa lo mau gue ajak ke kantin?" Tanya Riri mengingat Maya berkoar dari kemarin tidak di tanggapi oleh Kaizer.
Kaizer diam lalu menunjuk ke arah piringnya.
"Aku penasaran dengan batagor"

Mila dan Yuda terkekeh geli.
"Nah sekarang cobain makanya, jangan cuma di liatin" Ucap Yuda.
Kaizer menyuapkan satu sendok ke mulutnya, terdiam lalu terkejut.
"Kenapa?" Tanya Mila khawatir, melihat reaksi Kaizer tidak biasa.

"Rasanya aneh tapi lezat, ini baru untukku" Komentar Kaizer.
Riri memperhatikan semua tingkah Kaizer, bagi anak luar Negeri yang baru ke indo adalah hal yang wajar bereaksi seperti itu, banyak hal baru dan menakjubkan di Negara Riri yang membuat Turis menjadikan Indonesia sebagai daftar wajib di list traveller mereka.

Yang Riri tidak mengerti adalah kenapa Kaizer travel ke mimpinya. Dua pemuda yang duduk di ruang makan mewah salah satunya adalah wajah Kaizer, Riri tidak mengerti tapi hatinya resah saat menatap wajah itu, seolah ini hal yang salah, tapi Riri juga tidak mengerti.

Riri memperhatikan Yuda dan Kaizer yang membahas eskul Archery, Yuda memang berada di eskul yang sama, sedangkan Riri berada di klub pecinta alam bersama Mila, kegiatan Outdoor lebih menyenangkan menurut Riri.

Setelah dari kantin mereka berpisah ke kelas masing-masing.
"Kaizer ganteng bangeet ya gilaak! Cool gitu gayanya" Celoteh Mila.
Riri mengangguk, Kaizer memang tampan dengan rambut coklat gelap dan mata abu kehitaman, seperti kabut yang menenggelamkan, rahang tegas hidung mancung postur tubuh atletis di tambah tinggi badan yang Riri taksir lebih dari 180cm. Dengan wajah seperti itu jika Kaizer berjalan di trotoar pun akan seperti berjalan di karpet merah, auranya terasa agung bagai pangeran.

Benar.

Pangeran Mahkota yang di sebut pelayan Marry pasti Kaizer, jadi dia yang harus Riri temui saat itu. Tapi di lihat dari wajahnya kesan tidak suka terlihat jelas pada mereka yang ada di ruang makan mewah itu. Benarkah itu di dalam Novel?. Tentu saja Riri tau adegan itu.

Putri Riana tergesa menuju ruang makan setelah mendengar Putra Mahkota mampir ke kediamannya karena ada urusan dengan sang ayah, pintu ruang makan terbuka menampilkan raut datar dari ke tiga pria di sana, Putri Riana membungkuk hormat pada Pangeran lalu mengambil duduk di sampingnya.

"Dimana sopan santunmu Riana!''
Teguran keras itu datang dari ayahandanya, pria paruh baya itu terlihat kesal dengan kelakuan Putrinya.

Tentu saja Riana tahu untuk duduk di samping Pangeran bukan hal sesederhana itu. Dengan muram Riana menjauh 2 kursi dari Kaizer, hatinya sedih selalu mendapat perlakuan kasar dari orang orang yang di sayanginya. Tapi bibirnya kembali tersenyum lebar seolah semua itu bukan apa apa.
.
.
.

Vote jangan baper!!


Dua Dunia RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang