36

3.2K 346 0
                                    

4 Minggu berlalu, semua persiapan untuk pembukaan toko sudah siap, Riri berada di pusat kota Demetria, untuk saat ini ia fokus membuka toko yang ada disini terlebih dahulu, persiapan memakan waktu yang lumayan lama dari perkiraan, jadi Riri tidak ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4 Minggu berlalu, semua persiapan untuk pembukaan toko sudah siap, Riri berada di pusat kota Demetria, untuk saat ini ia fokus membuka toko yang ada disini terlebih dahulu, persiapan memakan waktu yang lumayan lama dari perkiraan, jadi Riri tidak bisa membuka semua cabang tokonya sekaligus.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riri memilih desain luxury, elegant dan mewah sebagai interior tokonya, kesan mahal langsung terasa saat masuk, tentu saja kenyamanan menjadi prioritas nomor 1, mengingat Riri akan menyasar para bangsawan sebagai target marketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Riri memilih desain luxury, elegant dan mewah sebagai interior tokonya, kesan mahal langsung terasa saat masuk, tentu saja kenyamanan menjadi prioritas nomor 1, mengingat Riri akan menyasar para bangsawan sebagai target marketnya.

Sebelumnya Riri sudah membuat selebaran untuk di bagikan kepada para bangsawan, Riri harus memakai cara sebar sebar brosur disini agar usahanya cepat terkenal. Cara ini belum ada yang memakainya, biasanya usaha seseorang akan terkenal dari mulut ke mulut saat perjamuan teh atau saat para Lady bergosip.

Riri juga menyebarkan orang orang untuk membuat rumor bagus tentang tokonya, hahaha.

Pukul 10:00 pagi saat semua sudah siap, Riri membuka pintu toko yang di beri nama

Cambridge Jewelry

Saat membuka pintu, Riri tau ini akan terjadi, dengan senyum lebar Riri datang menyambut,
''Selamat pagi para Lady yang terhormat, selamat datang di Cambridge Jelwelry"

Satu persatu dari mereka masuk ke dalam store, pengawal di depan pintu mendata siapa saja dan dari keluarga mana mereka berasal, ini di lakukan sebagai prosedur keamanan, mengingat ini bukan toko perhiasan biasa.

Para pelayan mendekati para Lady dan mempromosikan perhiasan terbaru, Riri memantau dengan hati gembira.

"Lady Cambridge" Riri menatap wanita paruh baya yang terlihat anggun menghampirinya.
"Selamat datang di toko saya Countes"
"Ya ampun Lady saya tidak menyangka anda akan membuka toko perhiasan, mereka sangat mengagumkan"
"Terimakasih atas pujiannya Countes, sebagian besar saya yang mendesain sendiri perhiasan ini, jadi saya jamin mereka tidak ada duanya"

Mendengar penjelasan Ryana para Lady langsung berebut menunjuk perhiasan yang mereka mau tak perduli berapapun harganya.

Memang wanita jika mendengar kata stok terbatas, unlimited, pasti matanya langsung mendelik, gengsinya melambung tinggi dan hasrat ingin memiliki langsung berkobar. Riri tertawa jahat di belakang.

Dia berencana meluncurkan koleksi perhiasan dalam 1 Minggu sekali untuk menarik rasa penasaran konsumen, cara ini juga membuat mereka tidak bosan dengan model yang itu itu saja, bagus lagi jika timbul niat mengoleksi dari para Lady ini, di pastikan Riri akan punya banyak pelanggan tetap.

.
.
.

Berita di bukanya toko perhiasan Exclusive Cambridge Jewelry sudah menyebar ke penjuru Demetria.

Saat ini di istana, sang Ratu sedang marah.
"Kenapa kau tidak melaporkan padaku jika tambang itu tambang berlian!!!"
Sosok berjubah hitam itu menunduk.

"Maaf Yang Mulia, mereka menutup rapat hasil tambang, dan memang di gudang penyimpanan hanya ada batu bara"

"Ini buruk jika Cambridge memiliki tambang berlian itu, kini mereka tidak punya kelemahan!"

Pria berjubah itu masih diam menerima kemarahan Ratu.
"Bagaimana keadaan di tambang saat ini?"
"Penjagaan sangat ketat Cambridge menaruh Ksatria terlatihnya untuk memantau tambang, Kami belum bisa menyelinap masuk"
"Tidak perlu menyelinap masuk, lagi pula kita tidak mungkin mencuri sebuah tambang, pergilah aku akan memikirkan masalah ini"
Pria berjubah itu menunduk hormat berlalu dari sana.

.
.
.

Di taman istana Putri Ivana tengah mengadakan jamuan teh bersama Lady lainnya.

"Kalian tau toko perhiasan Lady Cambridge yang baru buka?" Tanya seorang Lady.

"Tidak! Lagi pula aku tidak mau datang kesana" Lady Olivia menyahuti.

"Ibuku datang kesana tadi pagi dia mengatakan perhiasan disana sangat bagus" ujarnya.

"Itu benar, Lady Ryana juga ada di sana saat pembukaan, dia berkata perhiasan di tokonya tidak akan di temukan di toko manapun karena dia membuat desainnya sendiri" timpal Lady lainnya.

"Putri anda harus kesana, perhiasannya sangat cantik cantik"

Putri Ivana tersenyum kecil.
"Mungkin aku akan melihat lihat jika tidak sibuk"

Lady lainnya mengangguk setuju, Olivia merasa kesal karena di abaikan.
"Itu mana mungkin tidak ada di manapun, biasanya perhiasan memang banyak yang serupa, aku yakin Lady Ryana hanya menyontek karya lainnya"

.
.
.

Vote and Coment

Dua Dunia RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang