23

3.8K 388 3
                                    

S

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S

truktur organisasi di Demetria itu.

                          Raja ----- Ratu------|

                       Pendeta Agung             Selir
|
Pangeran
Mahktota

|
Duke
Dukedom
(Wilayah kekuasaan)
|
Marquess
(March-Perbatasan)
|
Earl/Count
|
Viscount
(Seriff- penjaga keamanan wilayah)
|
Baron
(House of lord /Penasehat Raja/Ratu)
|
Rakyat Biasa

Jadi memang Pendeta agung ini tingkatannya hampir setara sama Raja, wilayah Kuil Suci juga wilayah netral jadi gak bisa di Claim oleh pihak manapun, kuil suci ini kaya provinsi yang berjalan sendiri dengan aturannya.

Segala urusan istana dan yang ada di dalamnya jatuh ke tangan Ratu jadi kalo Raja punya selir, selir selir itu di bawah kuasa Ratu, susah gaes gak bisa ngulet pisan kalo ratunya kayak Estela.

Para pejabat kerajaan juga di ambil dari bangsawan teratas, seperti Theodore De Cambridge yang seorang Duke menjabat sebagai Perdana Menteri. Terus Baron William Penasehat Raja, walau Baron jadi kasta terbawah Bangsawan, mereka ini memang turun temurun sudah jadi Penasehat Raja atau Ratu.

Riri selesai membaca struktur organisasi kerjaan ini, sembari menunggu Marry yang masih belum pulang, Riri memutuskan kembali ke kamar untuk rebahan.

Setelah tawaran dukungannya pada Pangeran, Pangeran itu sudah tidak berkunjung lagi ke sini, ck dasar butuhnya doang Riri kesal sebenarnya merasa di manfaatkan terang terangngan. Tapi demi hidup tentramnya Riri legowo aelah.

Ngomong ngomong Riri merasa enteng setelah mencurahkan keluh kesahnya pada Theo dan Orion beberapa waktu lalu, kaya plong gitu, biasanya hatinya akan terasa berat dan sesak setiap ingat ayah dan kakak Ryana itu.

Mungkin Ryana sudah merasa puas juga, masalah memaafkan mereka atau tidak, jalani saja dulu lah.
"Nona!"
"Aah Marry... " Riri menyambut Marry dengan riang gembira sepertinya dagangannya ludes.

Riri kembali ke kamarnya menerima koin emas berjumlah 80.000 koin, wah 15 gaun Ryana laku hingga 70.000 koin emas.
"Kau sudah katakan pada Thomas aku mengambil anggaran ku?"
"Sudah Nona"
"Bagus bagus,, hahaha,,hahaha!"
Riri tertawa keras membayangkan ia akan kaya sebentar lagi.
.
.
.

"Ryana meminta anggaran untuk satu bulan?"
"Benar Tuan" Saat ini Thomas sedang menghadap Duke Theo perihal permintaan Putrinya.
"Saya juga melihat Putri menjual beberapa gaunnya Tuan"
Kabar ini membuat Theo terkejut, apa yang akan di lakukan Ryana dengan uang sebanyak itu.
"Baiklah aku akan bicara langsung dengan Putriku"
Thomas mengangguk lalu keluar dari ruang kerja Theo.
"Huuff" Theo menatap kosong pintu yang baru saja di tutup Thomas, ia berharap tidak ada pertengkaran lagi saat bicara dengan Ryana nanti, Theo sangat ingin mendekatkan diri.
.
.
.
Makan malam terasa hening Orion dan Theo hanya diam begitu pula Riri tidak minat memulai percakapan, canggung, kaku, sesak sejujurnya Riri tidak suka suasana seperti ini, terbiasa makan dengan ramai bersama keluarganya dulu, Riri jadi kangen Bima yang selalu menjahilinya, Riri melirik ke Orion, huff mana mungkin orang se kaku Orion bisa bercanda.

Orion yang merasa di tatap menoleh.
"Kau butuh sesuatu?"
"Tidak" Singkat, padat, Riri Bete.
Orion yang di balas seperti itu kaku di tempat duduk nya.

"Jangan di makan!"

Riri tersentak kaget saat Orion berteriak padanya, sendoknya mengambang.
"Kau alergi kacang!"
"Hah" Riri menatap makanannya yang terdapat kacang polong.
Benarkah?, Ryana alergi kacang? Tapikan Riri enggak.
"Singkirkan itu!" Orion kembali berteriak pada pelayan untuk menyingkirkan makanan Ryana, lalu di ganti dengan yang baru tanpa kacang.
Riri masih membeku, lalu menatap steak daging kini tersaji di hadapannya.

Benar juga walau Riri tidak alergi dengan kacang tapi ini tubuh Ryana, membayangkan seluruh tubuhnya akan di penuhi ruam merah dan gatal membuatnya merinding.

Riri melirik Orion yang masih menatapnya khawatir.
Mau ngomong tapi Riri gengsi.
Tapi ya...

"Makasih" Gumam Riri yang masih di dengar Orion.

Membuat Pemuda tampan itu menarik bibirnya tersenyum.
.
.
.

Vote and coment


Dua Dunia RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang