Part 9

369 9 0
                                    

Perban yang Aiden kenakan sekarang sudah lepas. Lelaki yang tengah sibuk mengerjakan soal ulangan harian. Tempat duduknya berada dibarisan kedua dekat pintu. Dari tempatnya dia bisa melihat lapangan secara langsung karena berada dilantai 1.

Listy tengah mengerjakan tugas yang selama ini dia tinggal. Mumpung ada jam kosong dia harus segera mengumpulkannya atau nilainya hanya pas KKM saja. Oh ya belum gua kasih tau ya?

Permata internatioal highschool. Sekolah yang cukup elite dikalangan terpelajar, Akreditasi A tentang kondisi sekolah maupun prestasi muridnya.

Memiliki 4 gedung. Gedung A mencakup lapangan upacara dan kelas untuk murid kelas 11. Sedangkan gedung B untuk para guru dan staff, tak lupa kelas untuk murid kelas 10 dan kelas 12. Gedung C khusus laboratorium semua mata pelajaran. Dan D lapangan khusus olahraga dimana terletak aula disana.

Termasuk luas karena masing-masing gedung memiliki 2 lantai dengan masing2 setiap lantai ada 2. Lahan parkir digedung A juga terbilang lebar karena beberapa murid juga memakai mobil untuk ke sekolah. Udah punya SIM yak.

"yang sudah boleh di kumpulkan bisa istirahat dulu" ucap guru. Aiden selalu paling akhir. Karena dia sangat teliti, tidak mau ceroboh jadi mengerjakannya 2 kali bahkan bisa 3.

Satu persatu murid keluar kelas sampai hanya tersisa Aiden. Guru mendekatinya duduk disamping lelaki itu sambil menunggu jawabannya selesai. Bu Dina sudah biasa dengan kelakuan Aiden. Sebenarnya tak hanya Bu Dina, hampir semua guru akan menunggu Aiden menyelesaikan jawabannya.

"sudah bu" ucap Aiden 5 menit kemudian. Bu Dina menerima lembar jawab sambil tersenyum, lalu bangkit berdiri dan mempersilahkan Aiden istirahat.

Saat akan memasukan bolpen ke saku karena lupa memasukan ke tempatnya dia sedikit terkejut melihat Listy menulis di kursi panjang depan kelasnya. Gadis itu sangat serius sampai tidak sadar Aiden berdiri didepannya.

"hei?" sapa Aiden. Listy mendongak kemudian menarik lelaki itu ke kantin sambil membawa bukunya.

Ketika sampai gadis itu mengambil keranjang makanan yang ada diatas meja dipindahkan ke meja lain dimana ada orang yang duduk disana. Sempat takut tapi nyatanya hanya itu yang Listy lakukan.

Gadis itu kembali menulis jawaban. Karena mengerti Aiden memesankan makanan untuk Listy. Bukan tipe pemilih, apa saja akan dimakan.

Adam datang bersama Axe membahas pelajaran barusan. Ralat. Guru pelajaran barusan. Namanya Bu Liya, guru ini terkenal dengan kemolekan tubuhnya yang seksi. Salah guru itu karena pakai pakaian ketat dengan rok pendek.

Listy melirik tajam seolah menyuruh keduanya diam. Namun bukan Adam jika tak membantah, ingatkan? Dia tak suka aturan.

"hei Dam, X" sapa Aiden menaruh nasi goreng diatas meja. Listy melirik nasi lalu menggeleng pelan dan melanjutkan tugasnya. Adam bangkit.

"lu nitip ga? Gua mau pesen nih" ucap Adam.

"batagor aja sama tijus lemon sabi kali" ucap Axe diangguki Adam.

"suapin bego, ga peka banget" ucap Adam sebelum pergi.

Aiden merasa tersindir, dia diam mengangkat alisnya melihat Listy bergantian dengan makanan gadis itu. Axe hanya diam sambil membuka ponsel, mungkin tengah chatting dengan grup turnamennya.

Perut Listy berbunyi namun sedikit lagi selesai dan tinggal 2 tugas lagi. Melihat kekasihnya sedikit lola membuat Aiden mengulurkan tangannya ke piring Listy. Mungkin ada benarnya Adam berkata begitu.

"ini kamu makan sambil kerjain. Klo gini kan kamu kenyang, itu juga selesai" ucap Aiden. Listy yang awalnya diam jadi membuka mulut menerima makanan dan kembali fokus.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang