Part 6

459 16 0
                                    

Suara musik dengan volume kencang merusak telinga terdengar jelas. Orang menari dengan sensual, bau alkohol yang kuat, mencium tak tau malu seolah sudah biasa.

"yakin?" tanya Adam. Aiden mengangguk. Lelaki ini tak banyak bicara hari ini.

"kasih yang enteng" pinta Adam pada bartender.

Meracik minuman dengan skillnya dan voila! Anjay jadi.

"ini ga terlalu bikin lu mabuk. Rasanya juga not bad buat pemula" ucap Adam menjelaskan. Aiden malas mendengar, penjelasannya juga tidak terlalu jelas terdengar. Meneguk hingga tandas.

"woy bro" panggil Adam ada bartender.

"nitip dia ya? Ini temen gua. Klo ada apa-apa bilang gua. Gua ada urusan bentaran" ucap Adam diangguki tanda setuju.

Aiden melihat botol vodka di atas meja etalase. Dia mengambilnya.

"ini apa?" tanya Aiden.

"jangan, lu ga kuat" jawab Bartender.

"hah???"

"lu ga kuat!"

"ohhh"

Yang Aiden dengar 'gada syarat' mungkin artinya boleh diminum. Aiden membuka segel tanpa basa basi. Menegak dengan sensasi buah di lidah dengan campuran lain yang tak bisa di deskripsikan. Saat melihat itu bartender tahu jika lelaki didepannya tengah ingin lari dari kenyataan.

Terus ditegak sampai hampir satu botol tandas. Dia meminum tanpa peduli kepalanya makin berat, tubuhnya makin lemas tak berdaya.

"ini uangnya" ucap Aiden memberikan 2 lembar pink yang sebenarnya tidak dibutuhkan karena orangtua Adam pemilik club jadi jika membawa teman akan digratiskan.

Aiden ikut bergabung menari ditengah lautan manusia. Atau malah bergabung di meja dimana tak mengenal satupun dari mereka. Mengajak ngobrol patung malaikat kecil. Kemudian menatap Dj sambil menikmati suasana.

Sorot mata Adam melihat Aiden. Dia segera mematikan ponselnya dan menarik Aiden ke pinggir. Menepuk pipinya pelan namun sudah nampak kesadarannya hampir hilang.

"hehehe darimana aja kamu? Udah ketemu belum sama Listy? Kamu pasti tau ya dimana dia? Hahaha aku kangen dia"

"iyaiya gua tau lu kangen. Sini dulu ayo pake kaki lu buat jalan. Ah brengsek. Noh lu denger sendirikan cowo lu gimana? Balik sini cepet anjing lama banget dari siang kaga sampe" umpat Adam kesal.

"ehehe itu Listy ya? Hai Lis gua kang.. huweekk" Aiden muntah di atas lantai sebelum masuk ke rest room.

Adam memberi kode pelayan untuk mengambil tisu dan membersihkan muntahan ini. Lelaki itu membersihkan sisa muntahan di mulut Aiden lalu membantingnya di ranjang rest room.

Club tentu terus berjalan. Suara dj musik, tarian erotis dari seorang wanita dan hal lain yang biasa ada didalam sana. Adam kearah bartender membicarakan hal yang terjadi pada Aiden. Jika Adam membawanya kerumahnya pasti orangtua Adam shock. Seorang kutu buku tiba-tiba begini. Selesai sudah.

"Dam" panggil seseorang menepuk bahu Adam. Orang yang ditunggunya.

"udah gausa bacot, room mana?" tanya Listy cepat. Dia juga tau akan disemprot omelan.

"vip belakang" jawab Adam mengikuti.

Listy membuka pintu itu segera. Namun saat dibuka justru terlihat Aiden yang tengah buka baju sambil mengibaskan tangannya tanda kepanasan. Sorot mata Listy menjadi tajam.

"lu apain Aiden? Lu kasih obat perangsang buat apa? Lu mau ngewe dia?" tanya Listy mengeraskan rahangnya.

"hah? Dia kenapa?" tanya Adam. Saat melihat sorot mata itu, Adam paham maksudnya.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang