Part 39

146 5 0
                                    

Revin Aditya, kelas IPS 2. Latar belakang hanya murid biasa. Kenakalan tidak mencolok, kecerdasan juga tidak mencolok, dan cara berpakaian tidak terlalu mencolok. Walau begitu, lelaki dingin yang punya paras kalem berbanding terbalik dengan sifatnya justru adu pukul dengan Adam.

Tinju meleset justru terkena tembok, kulit sedikit robek karena benturan.

"dia ga bilang sama gua mana gua tau!" ucap Adam sambil melayangkan pukulan kearah kepala. Tubuh Revin di putar membelakangi Adam. Ditarik lengan kebelakang dengan kaki yang dibuat tak bisa bergerak.

"berhenti, cukup" ucap pak Ridwan melerai memisahkan mereka berdua. Begitu terpisah nafas ngos-ngosan dengan mata tajam bak elang saling memandang.

"kenapa?" Tanya pak Ridwan baik-baik.

"pak, saya gatau klo cewe yang saya pdkt in itu ternyata cewe dia. Lagian tuh cewe ga bilang sama saya ya saya pikir dia emang jomblo" jelas Adam.

Melody, gadis itu jadi inti masalahnya sebuah biang keladi atas babak belur kedua lelaki disini.

"cuman masalah cewe bro?" sindir Rio.

"ngaca anjing" timpal Aiden malas.

"maksudnya gua juga pernah Den yaelah" balas Rio.

Listy mendekat kearah Adam, menarik pelan dan masuk ke UKS sedangkan Revin meninggalkan TKP tanpa berkata. Bukan hanya sekedar meninggalkan TKP tapi meninggalkan sekolah juga. Listy membereskan luka Adam sambil ngomel badword seperti biasa. Bahkan caranya memperlakukan Adam sangat keras.

Ditotol kapas yang sudah ditetesi betadine dengan cara menekan kuat. Bahkan setelah selesai sengaja sekali Listy memukul pipi Adam di bagian memar.

Mantab.

"besok lanjutin ya"

Adam terdiam. Dia tak berani menjawab. Main aman ajalah, batinnya.

Melody Azahra memiliki kekasih bernama Revin. Tapi yang bisa dilihat, gadis itu malah ngedate dengan Adam. Lelaki mana yang tak cemburu kan saat kekasihnya jalan dengan lelaki lain.

Disisi lain kehidupan Melody sedang berusaha menjelaskan.

"aku pikir kak Adam cuman mau temenan aja sama aku. Tapi gatau sampe kayak gini. Lagian aku sama dia cuman jalan kok ga yang lain" jelas Melody.

"cuma katamu? Temen? Kita sebelum pacaran emang apa? Candi borobudur versus candi prambanan? Gila kamu!" ucap Revin diselingi candaan.

"b-bukan itu maksudku sayang, aku kan udah mau jelasin. Ini lagi aku jelasin dengerin dulu"

"denger apanya? Bulan lalu kamu deket sama cowo namanya Nicolas, itu juga jalan bareng. Aku ga masalah jalan barengnya. Masalahnya tuh sampe manggil sayangloh. Hp mu aja aku buka dikit langsung diambil"

"yakan hp termasuk privasi"

"oh gitu? Yaudah putus. Sana sama Adam. Longlast" ucap Revin pergi meninggalkan Melody.

Akhir yang memuaskan bagiku😂.

"tapi, gak gabisa gitu. Dengerin aku dulu" ucap Melody menarik lengan Revin.

"apa? Apa yang harus kudenger? Adalagi?" tanya Revin.

"aku janji ini terakhir" ucap Melody menatap kedua mata Revin.

"terakhir yayaya bulan lalu juga sama"

"tolong, jangan putus ya? Maafin aku"

"iya gua maafin lu. Kita putus" kekeh Revin lalu pergi tanpa mau lagi menanggapi.

Kaki terhentak kesal dengan raut cemberut. Sepertinya Melody tak punya ATM berjalan lagi. Saat bersama Adam, lelaki itu menuruti kemauan Melody. Seluruhnya. Mau baju branded. Kalung liontin dan aksesori lain. Bahkan biaya salon.

Dengan raut menunduk bersalah Melody mendekat ke arah Adam yang tengah diobati.

"kak, aku minta maaf" ucap Melody.

Listy melirik sebentar lalu menutup luka yang terbuka dengan plester. Dia bergerak bangkit kearah Aiden sambil menyilangkan kedua tangan.

Adam bangkit berdiri didepan Melody.

"lain kali, kalau ada pacar jujur aja ya" ucap Adam lembut sambil mengelus Melody.

"aku udah putus sama dia!" ucap Melody cepat. Dia menyentuh lengan Adam dengan mata berbinar menatap.

Adam tersenyum dia membenarkan baju seragam Melody yang sedikit lusuh kemudian menepuk bahunya pelan.

"kejar, aku gabisa seneng diatas penderitaan orang. Kita temenan aja" ucap Adam.

"maaf, aku.. Aku.. Aku minta maaf, aku ngaku salah"

"sthhh, udah Mel, kita temenan aja ya? Kita masih bisa jalan kok" potong Adam.

Pak Ridwan datang sambil menjelaskan pada Bu Tutik kesiswaan namun beliau masih kalah debat. Niat menutupi kasus ini justru tak bisa. Akhirnya Adam dikenain sanksi skorsing 2hari bersama dengan Revin.

~

"hai kak, makasih udah mau jemput" ucap Melody naik keatas motor Adam.

"iya, ini helmnya" Adam menyerahkan helm. Setelah di pakai lelaki itu melajukan motornya.

Melody minta di jemput oleh Adam dengan alasan orangtuanya tak bisa menjemputnya, supirnya juga tengah dibengkel bersama mobil yang diservice bulanan. Yah tahu sendirikan ia habis putus dengan Revin.

Saat jalan akan mengarah kerumah Melody, gadis itu justru meminta Adam untuk berbelok kearah minimarket. Berkata akan membeli beberapa makanan instan dan juga barang lainnya.

Adam hanya menuruti, memberhentikan motornya didepan minimarket. Diajak lelaki itu masuk ke minimarket. Sedikit berbincang memilih makanan.

"totalnya 110.300 kak" ucap kasir.

Melody menyerahkan uang namun hanya tersisa 50 ribu saja. Karena peka Adam yang mengeluarkan uang dan membayar belanjaan Melody.

"aduh makasih ya kak, aku malah salah bawa dompet" jelas Melody.

"iya iya, santai aja gakpapa kok" ucap Adam.

"ini bawa aja 50 ribu nya" ucap Melody.

"engga, gausah. Cuman segitu kok gakpapa" Adam tersenyum menolak. Pasrah tak ingin berdebat lebih lama Melody naik ke motor melanjutkan perjalanan. Raut wajah senang dengan bibir tersenyum tercetak tipis diparas.

Saat sampai di depan rumah, Melody mengucapkan banyak terimakasih lagi karena merasa merepotkan Adam kemudian masuk kedalam.

Adam sendiri ke basecamp.

Omong-omong tentang Adam. Lelaki itu tinggal di basecamp semenjak kejadian lusa. Iya, waktu dia gelut sama bokapnya. Dia ganti nomer, semua akun dia ganti. Bahkan hp juga ganti.

Kok ga dicariin?

Ortu Adam ngerasa bersalah. Mereka berusaha nyari, tapi karena lokasi basecamp yang dirubah bikin itu jadi susah ditemuin.

Basecamp ini kalo dari luar keliatan kayak club malam biasa. Gada yang aneh karena orang asing bisa keluar masuk dengan mudah selama punya member card. Dan dapetin member juga gabisa sembarangan. Ada prosedur ketat tertentu. Club ini bebas dari razia, gada yang namanya grebek. Klopun grebek itu dari pihak dalem sendiri.

Ya, sekali lagi, keamanannya ketat.

Bebas kok, bebas ngapain aja. Mau seks, mau sebatas minum atau main judi ya terserah. Terserah mau apa. Tapi kalau udah melangkah jauh dari prosedur kayak misal ada ruangan tertentu yang gaboleh dimasukin atau lorong yang gaboleh dilewati tapi masih maksa kesana. Denda ga cuman berupa uang, tapi bisa aja berupa nyawa kalau terbukti bersalah.

Jangan mikir basecampnya ada ditengah hutan, atau jauh dari kota. Justru jarak ke kantor polisi cuman 4 km aja. Deket? Bisa dibilang deketlah ga jauh amat.

Trus kalau ada gelut gelut gimana? Ya ga gimana-gimana. Kan udah dikasih tau, polisi, tentara, di calon menantu mamamu itu tak bisa ikut campur urusan Mafia. Asal kau tau ajalah. Lagian klo bisa ikut campur ga mungkin kan mafia bisa liar dimana-mana.

Yes!!! Ada orang dalam. Semua harus ada orang dalam shay...

















Btw maaf banget kemarin tu udah ngetik tp ketiduran gitu malah lupa upload :(

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang