Part 17

268 11 0
                                    

Thanks yang udah vote btw. Gua gak nyuruh. Di beberapa part udh gua bilang ya. Thanks buat apresiasinya. Oke next ke story aja kali.

Mereka video call keduanya sibuk mencari yang jadi tujuan.

"eh dapet, Angel of Law. Allow ga si? Keknya ini deh. Coba kak liat di black market" ucap Axe. Aiden beralih ke menu lain.

Dia melihat barang yang dijual narkotika lengkap, organ tubuh, beberapa jasa yang tak biasa dilakukan, senjata dengan harga murah sudah pasti.

"kita nyoba beli aja ga si? Trus req pengantarnya gitu" ucap Axe.

"eh emang bisa?" tanya Aiden dia mengerutkan dahi saat melihat bola mata di layarnya terpampang nyata.

"bisa kali" jawab Axe.

Aiden membuat email palsu dan alamat palsu dan mulai mengajukan pesanan. Tak lama mendapatkan email formulir persetujuan.

Axe melihat layarnya yang menampilkan Aiden berbagi layar.

"isi aja pake nomer ktp palsu aja. Bentar gua cari di google" ucap Axe yang tak lama mendikte nomornya satu per satu.

Saat formulir lengkap terkirim Aiden kembali mendapatkan email.

"paan tuh link? Phising ga si? Bentar deh cek dulu" ucap Axe.

Linknya mengalihkan ke facebook. Tapi tidak seperti alamat biasanya.

Kek lu tau ga si? Kan biasanya alamat gitu ada angkanya acak gt kan.. Nah ini tu ga persis kek buatan facebook. Phising tu alamatnya dibikin mirip biar org mikir wah beneran nih padahal mah trap. Bisa aja data lu diambil untuk hal negatif. Jadi klo ada link jangan asal tap, diliat dulu ya cok!

Oke lanjot mwehehe

Aiden hanya stuck dilayar emailnya sambil scroll keatas dan kebawah. Kemudian muncul kembali notifikasi pengiriman akan sampai besok.

Axe mengusulkan membeli senjata, tapi Aiden mengusulkan memberi narkotika. Dia berpikir jauh, jika nanti ada pertanyaan akan dibuat apa Aiden tau jawabannya. Karena stress adalah jawaban pada umumnya.

Hari ke-5 Listy dan Adam masih tak masuk sekolah. Mereka berdua duduk dikantin menanti paket. Omong-omong paketnya dikirim di kerumunan orang alias di taman kota yang ramai.

"siapa yang mau ngambil?" tanya Aiden.

"gua?" tanya Axe diangguki Aiden cepat.

"iya sih, klo elu keknya ga cocok kak hehe" kekeh Axe.

Pelajaran dimulai seperti biasa. Aiden kembali fokus meski pikirannya agak terbang sedikit.

Selama 5 hari tanpa Listy bukan hal baru Clara yang tahu langsung nempel tanpa malu. Tapi Axe seolah pembatas karena sadar Aiden butuh bantuan.

"kak anterin aku pulang yuk, aku ga dijemput ni. Mana mendung gini. Ya kak??" pinta Clara.

Rani sempat melihat hanya memutar mata malas menahan rasa kesal.

Aiden hanya diam tak menggubris dirinya naik keatas motor tanpa peduli Clara ikut naik. Sumpah, Aiden tak peduli.

Lelaki itu turun menuju cafe, memesan minum disusul Clara yang ikutan memesan. Aiden membayar minumannya sendiri tak peduli Clara bagaimana.

Mengoceh saat berjalan disamping Aiden padahal tau gadis itu sama sekali tidak didengar Aiden. Berpindah ke supermarket, dia membeli handuk juga snack kesukaannya. Permen loli juga dia beli entah untuk apa padahal tak terlalu suka permen.

"ih aku beliin ini juga ya" ucap Clara mengambil snack dimasukan kedalam keranjang.

Saat di kasir dan kasir sudah mengitung semua.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang