Part 10

399 15 0
                                    

Hari dimana turnamen yang Axe ikuti berlangsung. Banyak crew dan staff hadir. Tak lupa 2 caster lawan jenis dengan studio yang lumayan besar. Axe memang tak berada di turnamen besar, dia dan squadnya hanya iseng walaupun begitu mempunyai manager sekaligus pelatih.

Adam melihat Aiden dan Listy segera melambai yang kemudian keduanya duduk disamping Adam. Menunggu Axe bertanding dan bisa mendukungnya.

Waktu tanding 15.00-16.45 Best of 3 yang artinya 2 kali menang saja sudah bisa naik ke babak selanjutnya. Ini semifinal, melawan Felix Squad. Squad yang mempunyai tank andalan dan assassin tak kalah keren. Squad Axe sendiri bernama Future Diary, diambil dari judul Anime karena squadnya sempat terkenal dengan sadisnya mereka saat membunuh lawan.

Caster memberi opening disambut penonton yang meriah. Lampu menyorot secara acak dan suara caster juga opening turnamen terdengar. Mereka menjelaskan tentang posisi masing-masing pemain.

"Axe terkenal?" tanya Aiden mendengar sorak nama Axe. Adam menoleh lalu tertawa.

"axe itu nicknamenya clone. Yang di sorakin itu cowo yang namanyaa Satria. Nick nya cuman huruf X" jelas Adam. Lelaki itu sepertinya lebih tau.

Listy terlihat justru menatap ke arah lain.

"kamu bosen?" tanya Aiden hanya di jawab dengan deham sambil memutar mata. Jika bukan karena Aiden gadis itu tak akan datang.

Permainan di mulai dengan pemilihan hero dan masing-masing ke lane nya. Rusuh, bertarung, bertahan dan menjaga. Permainan dimenangkan oleh Future Diary. Sempat Axe melirik ke bangku penonton seolah mencari kehadiran mereka bertiga sebagai temannya sekarang.

Adam pun bangkit untuk masuk ke backstage. Kemudian tiba-tiba Pak Ridwan muncul sambil menaikan alisnya.

"loh? Kirain ga dateng pak hehe" ucap Aiden.

"dateng, dibelakang tadi bapak. Mayan sama cewe cakep" ucapnya.

"ya tuhan pak haha" kekeh Aiden.

Guru olahraganya ini masih lajang berumur 25 tahun, masih muda memang. Sayangnya dia ingin bermain dulu tak mau ke tahap serius.

Malam telah tiba, Listy melangkah menuju cafe yang sekiranya punya makanan. Saat masuk dia sapa oleh pelayan. Diberikan menu tapi saat melihat wajahnya semakin datar. Aiden melihat menu yang ternyata membuat Aiden ingin tertawa. Semuanya hanya minuman!

Listy pergi keluar, perutnya berbunyi. Melihat kesana kemari namun tak ia temukan.

"pake mobil aja" ucap Aiden. Kali ini lelaki itu sedikit pintar. Listy mengambil kunci mobil yang dia lempar ke Aiden namun terjatuh. Lelaki itu menggaruk tengkuknya dan mengambil Listy sempat memutar matanya malas.

Mobil membawa mereka ke restoran atau warung terdekat. Memang ada beberapa warung yang terlewat, itu karena menurut Aiden rasanya tidak akan enak.

"kesini gimana? Paling deket" ucap Aiden menunjuk mall. Listy melirik sebentar lalu mengangguk, dia memainkan ponselnya kembali.

Mobil terparkir paling ujung karena mudah di cari. Listy keluar dengan sendiri dan berjalan. Karena gadis itu terlalu cepat Aiden harus berlari kecil untuk mengejar. Tapi mendadak gadis itu terdiam sambil menoleh yang tak disangka Aiden malah menabrak gadis itu. Spontan Listy memeluk Aiden lalu dilepaskan perlahan sambil mengedipkan mata.

"lucu" ucap Aiden sambil membenarkan rambut kekasihnya.

Makanan yang dipesan datang tak lama. Mereka berdua makan tanpa bicara.

Mall yang tidak terlalu ramai, memiliki 3 lantai dengan desain semi mewah. Eskalator yang pinggiran dan bawah bisa untuk mengaca. Atau hiasan seperti tanaman hidup bernilai jutaan.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang