Part 20

261 8 0
                                    

Hari ini Aiden tidak masuk sekolah entah mengapa. Listy mengaduk es jeruk tak bernafsu. Seolah 1 sayapnya hilang sebagian. Saat bertanya pada Rani, gadis itu hanya bisa memberi keterangan ijin tanpa tau sebab.

Chatnya tak dibalas.

Ini pembalasan dendam?

Listy menggigit ujung sedotan kesal memikirkan pikiran berlebihan yang tak seharusnya dia pikirkan. Lagipula ia paham jika ijin berarti orangtua lelaki itu telah pulang dan minta untuk dijemput mungkin.

Mereka bertiga ralat, berdua. Asik ngobrol sendiri tanpa peduli bagaimana Listy. Lagian gadis itu seolah enggan untuk mengobrol bersama mereka.

Sekolah dimulai seperti biasa. Seperti layaknya kegiatan belajar mengajar pada umumnya. Mata pelajaran kali ini bahasa Inggris, meski Listy tak begitu paham setidaknya nilainya tidak dibawah 60.

Memainkan pulpennya dengan jari sambil menatap buku dalam diam. Teman sebelahnya bahkan tak menyangka jik Listy mau membaca. Ketika bel jam bahasa inggris usai Listy menegakkan kepala dan mengusap air ludah yang akan turun dari bibirnya.

Ternyata gadis itu ketiduran dengan posisi ambigu.

Listy tidak keluar kelas, toh ada mata pelajaran selanjutnya. Kali ini belajar mengenai lingkungan alam. Sama seperti mata pelajaran IPA-IPS jika di SMP. Membahas dunia secara sejarah dan logikanya.

"Listy bisa tolong gambarkan tata surya di depan?" perintah guru yang langsung dikerjakan Listy.

Para siswa terkejut saat Listy langsung maju dan mengerjakan apa yang ditugaskan. Biasanya gadis itu tak ingin diperintah. Namun kali ini nampak berbeda.

Saat sudah selesai dan dirasa lengkap nan cukup Listy kembali ke tempat duduk dan memerhatikan guru itu menjelaskan kembali meski sempat terdiam beberapa detik.

Menjelaskan mengenai planet dan tambahan yang lain seperti black hole bintang juga hal lain.

Jam istirahat kedua dia gunakan untuk merokok di rooftop. Sudah ada guru olahraga merokok mendahului Listy.

"tumben" ucap guru itu. Listy hanya melirik tak bernafsu.

Gadis itu pindah ke sisi yang lebih jauh dari guru itu.

Melihat langit yang cerah dengan awan tipis terlukis. Burung nampak terbang bersama kawanannya sayap yang membawa mereka terbang dengan mudah.

Rambut Listy putih tergerai. Tubuhnya juga putih pucat. Bisa dibilang dia ini albino. Bulu mata bahkan bola matanya hampir seluruhnya putih. Kecuali telapak tangannya yang terkadang kemerahan karena panas atau dingin.

Cantik saja tak bisa mengambarkan gadis itu saking unik. Dia duduk bersandar pada tembok dengan salah satu kakinya tertekuk sambil merokok menikmati suasana.

Saat pulang sekolah dia kerumahnya. Iya. Dia punya rumah yang isinya hanya dirinya. Untuk itu rumah ini kecil tak nampak mewah karena hanya berisi dirinya saja.

Rumah yang berisi dua kamar, satu kamar mandi dan dapur juga halaman kecil dibelakangnya sudah lebih dari cukup.

Tempat tinggalnya sempat dipakai oleh Samuel karena jika ada masalah keluarga lelaki itu memilih tak pulang ke rumah keluarganya.

Listy menghembuskan napas. Mencari sesuatu yang dia simpan di nakas. Ketika mendapatkannya terbukalah kotak kecil hitam berbentuk persegi. Dengan isi cincin didalamnya.

Dia mengambil cincin itu melihat permata diatasnya lalu meletakkannya kembali.

Tok tok tok

Listy menoleh membenarkan seragam bajunya lalu berjalan menuju pintu.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang