Bab 47

152 6 3
                                    

"permisi kak ada yang bisa dibantu?" tanya SPG menghampiri Aiden.

"yang cowo ada mbak?" tanya Aiden.

"sebentar ya kak saya panggilkan rekan saya" ucap SPG berlalu pergi. Aiden menatap pilihan dalaman dengan rasa malu, pipi dan telinganya memanas ditambah bayangannya pada tubuh telanjang Listy.

SPB datang dengan sopan. Aiden melirik sebentar lalu berbincang mengenai dalaman wanita.

"ini variasi warna dan ukuran bisa dipilih dulu. Kalau disini ukurannya kurang saya carikan didalam" ucap SPB.

"sebentar" ucap Aiden. Pikirannya menghayal seberapa besar dada Listy.

"ini satu set ya?" tanya Aiden menoleh ke SPB dijawab oleh senyum dan anggukan singkat.

"bahannya polister, katun. Menyerap keringat, adem dipake. Kalau sebelah sini ini bahan premium bukan brand lokal, 90% sutra 10% katun. Lembut banget halus. Mau nyoba pegang?" tawar SPB.

Aiden nampak diam sambil memperhatikan, tangannya terulur untuk menyentuh. Begitu dirasakan memang halus lembut. Dia mengambil dibarisan depan.

"itu ukuran cup D" ucap SPB memberitahukan ukuran.

Begitu dilihat jelas oleh Aiden, dirinya merasa malu sendiri. SPB itu nampak terkekeh sopan.

"kalau boleh tau untuk siapa ya? Barang kali saya bisa bantu memilih"

"pa-tunangan. Jadi pas banget di tangan saya. Cuman saya gatau ukurannya" jawab Aiden.

SPB itu nampak menunduk menatap tangan Aiden. Lalu tersenyum dan mengambil barisan kedua. Sambil merapikan barang.

"baik, ini ukuran Cup B semi C. Atau bisa A semi B. Semi yang saya maksud berada diantara keduanya jika memang merasa kurang yakin" jelas SPB.

Aiden meremas lalu mengambil pilihan pertama. Dirinya dialihkan pada kasir kemudian membayarnya.

"kantong plastik berbayar 500 rupiah ya kak" Aiden mengangguk lalu menyerahkan uang.

Dirinya pulang kembali kerumah. Tentu membawa makanan berat walau sempat melihat kresek yang dibawa ibundanya.

Begitu masuk dikamarnya terlihat Listy tertutup selimut sambil memakan snack juga menonton film.

"ini" kata Aiden menyerahkan plastik pada Listy. Gadis itu bergerak turun dari ranjang sambil membawa selimut. Begitu memakainya dengan sopan hanya memakai kaos tanpa celana pendek. Itu karena dia memakai baju Aiden yang kebesaran akibat baju Alecia tak cukup muat ditubuhnya.

"astaga ya tuhan, ya ampun, demi tuhan, zeus"

Aiden memijat keningnya terasa pusing sedangkan Listy terkekeh sambil memeluk Aiden manja.

"makasih, ini cukup. Pas malahan, kok tau?" tanya Listy sambil merapikan rambut Aiden.

"aku udah pernah remes. Yaaaaaaa sprei ya iya sprei" kata Aiden memukul keningnya sendiri.

"ih jangan dipukul" Listy menarik tangan Aiden lalu mengusap kening Aiden sambil mengecup sekilas dan tersenyum.

Tertarik untuk tidur disamping Listy. Gadis itu sambil memakan snack ringan mendengarkan ocehan Aiden saat berada ditoko pakaian dalam. Dengan rasa malu dan wajah memerah Aiden bercerita pada kekasihnya. Listy hanya terkekeh sambil terus mendengarkan keluh kesah. Tak lupa berterimakasih dengan tambahan kecupan sekilaa dibibir Aiden. Bukannya menenangkan justru makin badum badum jantungnya.

"eh iya, ayo makan. Aku tadi beli nasi goreng" ucap Aiden bangkit dari tidur.

Keduanya keluar dari kamar dan makan di meja makan. Sambil sedikit berbincang.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang