Bab 41

139 6 0
                                    

Bianca. Seorang gadis yang handal di bidangnya. Sifat manis seperti anak kecil, rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba banyak hal, rasa ingin menceritakan banyak hal. Sosok periang sangat ceria.

"ayolah Nando, aku seminggu aja disini ya? Kapan lagi aku bermain kan? Lagian aku disana cuman jadi penganggu" ucap Bianca merengek manja. Bibirnya turun dengan mata puppy lucu.

Fernando jelas hanya bisa mengusap wajahya kasar. Dia tak habis pikir ijin sehari lalu minta seminggu lagi.

"gabisa, lu harus balik"

Bianca mengerucutkan bibir kesal. Wajahnya memerah menahan marah, dia sebal karena waktu bermainnya hanya sebentar.

"dia main cuman kali ini kan? Kasih dia waktulah" ucap Zidan menepuk pundak Fernando.

Lelaki itu menoleh sebentar, tatapannya mengarah ke Bianca. Terlihat sorot tajam dari gadis itu hingga sedikit berlinang air mata. Berdecak kesal.

"oke seminggu doang, gada tambahan. Setelah itu kerjaanmu numpuk" ucap Fernando pergi namun Zidan menghampiri. Merangkul Fernando, yah.. Keduanya reuni.

Bianca tersenyum, dia menghentakan kakinya senang lalu berlari mencari Listy.

Disisi lain terlihat Bram tengah membakar daging juga sosis. Pesta barbaque kecil di belakang basecamp. Paling dekat dengan markas, basecamp AoL jadi sarangnya para petinggi.

Mereka semua disana. Tak terkecuali Aldrich yang berbincang dengan Samuel.

Jangan lupakan Axe, dia sudah dibilang akrab dengan salah satu gadis disana. Namanya Giselle, dia seorang bawahan Bram. Jago di bidang bela diri dan meracik alkohol karena dia barista di club.

Axe baru berumur 17 tahun sedangkan Giselle sudah 19 tahun. Terpaut jarak mungkin tak masalah. Apalagi sifat Axe cukup dewasa untuk adu egoisme yang tinggi semisal tak ada yang mengalah. Ah kenapa saia jadi comblangin nih karakter sih.

"ada pasar malem di jalan ××× ayo kesana nanti malem" ajak Bianca tanpa basa basi.

Aiden tengah membakar sosis tak jauh dari tempat Listy, namun dia bisa mendengar jelas suara cempreng Bianca.

"gak, lagian lu kok masih disini? Nando ga marah?" tanya Listy sambil menusuk bawang bombay.

"hehe seminggu boleh disini udah ijin tadi" jawab Bianca cengengesan.

Listy tersenyum sambil menggeleng, dia memberikan nampan berisi sate sosis pada Aiden.

"eh Aiden, kamu kok bisa nembak Listy keterima sih?" tanya Bianca heran.

Aiden terkekeh, ingin menjawab namun bibirnya ditutup oleh Listy.

"ish, ngapain ditutup. Kan aku mau tau" kepo Bianca.

Bara api memercik ke lengan Aiden, menyebabkan setitik luka bakar akibat bumbu terkena api yang merah menyala. Listy yang langsung menoleh mengusap lengan kekasihnya. Gadis itu masuk kedalam basecamp mencari obat untuk luka Aiden namun tak ia temukan.

"SI BRENGSEK JULI MANA?!" tanya Listy berteriak.

Dia sudah membuat acak-acakan seluruh ruangan Julian.

Gada adap emang.

Julian tengah santai dirumahnya jatah libur karena sebulan dia sibuk bekerja. Padahal pagi tadi Listy yang mengijinkan dan tak memermasalahkan. Jadi sekarang apa?

Listy kembali kearah kekasihnya, ada Bianca tengah mengusap lengan Aiden dengan lidah buaya dekat pohon.

"gausah nyentuh punya gua" ucap Listy tegas. Ia menegaskan bahwa Aiden miliknya. Aldrich yang tak sengaja mendengar itu terkekeh, langkah yang makin dekat.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang