Bab 52

171 6 2
                                    

Minggu telah berlalu, penantian yang ditunggu telah tiba. Ya, itu bagi sebagian murid. Apalagi kalau bukan acara sekolah setelah selesai melakukan ujian tengah semester. Seperti kebanyakan sekolah lainnya, pihak sekolah mengadalan classmeet sebagai panggung OSIS untuk menunjukkan perfomanya.

"Den lu ga harus ikutin kata anak-anak" ucap Rani.

"terus ada yang mau gantiin aku?" tanya Aiden.

"ini pentas terakhir buat kita disekolah ini. Semester depan kita sibuk ujian praktek atau ujian sekolah. Gakan ngerasain ini lagi. Gakpapa" ucap Aiden tersenyum.

"kalo lu mau jaga Listy gua ngerti" ucap Rani.

"aku udah nitip ke banyak orang, dia baik-baik aja untuk sementara. Kalau nanti kenapa-napa aku langsung turun panggung" jelas Aiden.

"oke, gua paham" kata Rani.

Drama musik dari angkatan kelas 12. Seluruh kelas 12 berpartisipasi mengikuti drama. Ada 4-6 anak hadir diatas panggung mengisi karakter yang tersedia. Aiden, Rio, Rani, dan anak kelas 12 yang terkenal lainnya ikut ambil alih panggung.

Seperti menonton tayangan kembali. Rapunzel menjadi judul drama. Renata si tokoh utama. Rani ibu peri penolong. Rio menjadi Flynn Rider (pencuri). Ibu Gothel (penyihir), Sesilia. Aiden sebagai Raja dan Wilona sebagai Ratu. Ditambah tokoh pembantu yang lainnya.

Acara meriah, adik kelas yang baru merasakan pertunjukkan ini nampak terhibur kagum senang.

Tarian juga nyanyian sebagai pelengkap drama musik. Lampion yang diterbangkan keatas langit. Tokoh pembantu belakang layar juga menambah banyaknya lampion terbang meraih langit menyampaikan harapan pada kuasa.

Scene berganti mengarah ke Aiden.

"cari pelakunya, dia harus dihukum mati sebab sangat merugikan rakyat kita. Upah emas seberat 25 karat dan uang tunai akan diberikan. Hidup atau mati temukan pelaku pencurian" perintah Raja.

"kamu tidak harus melakukan itu, bersifat arogan semenjak kepergian anakmu" ucap Ratu menberi nasihat pada Raja.

"ini termasuk tugasku mengatur hukuman di wilayahku" timpal Raja meninggalkan panggung digantikan oleh si pelaku pencurian yang adu kejar dengan para penjaga istana.

Dari kejauhan nampak Axe memberi sinyal untuk didengarkan. Walaupun lama sekali orang merespon tingkah ditengah acara. Akhirnya Rani menoleh paham, dia menghampiri kekasihnya.

"Listy sadar, Aiden. Tolong. Barusan aku dikabari Adam" ucap Axe. Rani senang bukan main, dia terlonjak gembira dan berlari bergegas menuju Aiden.

"Listy" Ucap Rani terlalu senang.

"kenapa?" tanya Aiden panik. Dia sudah bersiap melepas kostumnya.

"sadar, di rumah sakit. Cepet" ucap Rani mendorong tubuh Aiden.

Nampak loading diotak meresapi apa yang baru dikatakan Rani.

"cepetan, udah tinggal aja ada yang lain gantiin pasti. Nanti gua yang tanggung jawab. Cepet Den" dorong Rani. Axe membantu kekasihnya menarik tangan Aiden. Kedua lelaki itu pergi meninggalkan acara. Melajukan motor menuju rumah sakit secepatnya.

Sesampainya dengan tergesa Aiden membuka pintu ruangan VIP menampilkan sorot lemah seorang gadis yang dia rindukan keberadaannya.

Langkah pelan namun pasti. Dia membungkuk menciumi tangan kekasihnya secara brutal. Memisahkan antara kakak kandung yang tadinya tengah bersama.

"maaf, maaf, maaf, maaf" ucap Aiden terus menerus sambil menciumi punggung tangan pelan juga kening kekasihnya sangat lama.

"jangan pergi lagi, please, aku mohon. Aku sayang kamu. Makasih masih mau disini. Makasih, makasih maaf" kata Aiden.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang