Part 12

337 12 0
                                    

"lama banget lu dateng" ucap Adam.

"besok aku jelasin" ucap Aiden dia datang dengan Listy.

"habis di bully lg?" tanya Adam.

"gakjuga" jawab Aiden.

Listy beranjak pergi.

Pesta ini ternyata perayaan ulangtahun adik Adam yang ke 14 tahun. Tak begitu mewah tapi ramai yang datang. Dari saudara, teman dan beberapa anggota keluarga.

"ini adek gua" ucap Adam memperkenalkan pada Aiden.

"hai kak, Aku Naura adeknya bang Adam" ucapnya mengulurkan tangan.

"yaa" balas Listy menyalami tangan gadis itu. Naura nampak kesal menggembungkan pipinya cukup besar lalu memalingkan muka. Listy mencubit pipi itu pelan lalu mengelus kepala Naura

"nih" kata Listy memberikan kotak persegi panjang. Itu sebagai kado untuknya.

Saat dilihat itu berupa kalung silver dengan bandul rusa. Naura berbinar senang memeluk Listy. Gadis itu tersenyum sebentar mengelus pipi Naura.

"dia cowo kakak, jangan sentuh" ucap Listy menarik Aiden menjauh dari dua bersaudara itu.

-_- posesif bet jd cewe etdah.

"kamu mau makan? Atau apa? Aku ambilin" ucap Aiden.

Listy menggeleng. Dia memilih menatap sepatunya.

Mereka berdua sama-sama diam. Suara lagu, suara keramaian orang hal biasa saat ada ditengah pesta.

Axe tentu datang, lelaki itu hanya memberikan kado lalu melenggang pergi.

"tentang Clara, berapa kali diganggu?" tanya Listy.

Lelaki itu menatap Listy, gadis disampingnya mendongak terlihat keduanya saling bertatap. Listy menarik tangan Aiden, membawanya ke halaman belakang yang sepi.

"mau kemana?" tanya Adam sedikit berteriak. Listy memberi kode dengan telunjuk didepan bibirnya.

Mereka sampai dihalaman belakang, bersandar di tembok dengan satu kaki ditekuk dan dada dilipat di depan dada. Listy menatap lawan bicaranya.

Aiden menceritakan tentang ia pikir gadis itu sungguh-sungguh meminta bantuannya sampai akhirnya terobsesi padanya. Listy mengerti mempersempit jarak mereka.

"kamu emang ganteng, jadi itu pantes" bisik Listy. Gadis itu menata rambut Aiden. Sedikit mengacak lalu membuka kemejanya. Terlihat ada kaos polos di dalam kemejanya. Sebaiknya memang begini tampilannya. Nampak keren, bukan justru cupu.

"besok ke optik" ucap Listy.

Acaranya berakhir, Aiden dan Listy makan dipinggir jalan dekat dengan taman kota. Aiden ini berpakaian layaknya cowo polos yang masih suci belun ternoda. Sorot matanya juga mengatakan kepolosannya. Apalagi senyum tulusnya yang selalu terlihat.

"Li-Li em..."

"ya?"

Aiden menggaruk tekuknya yang tak gatal sambil menunduk tidak berani menatap Listy.

"boleh ajak aku liat basecamp yang kamu maksud?" tanya Aiden ragu.
"ka-k-k-kalau gaboleh gakpapa. Ak-k-k-ku cuma penasaran aja kayak gimana. Terus aku juga baru kenal dunia akhir-akhir ini. T-te-t-tapi aku ga bermaksud aneh an..."

"boleh" ucap Listy. Gadis yang awalnya sibuk pada ponselnya meletakkannya di saku. Menatap kearah Aiden, jari kelingking mereka bersentuhan disusul kelengkapannya.

"mau sekarang?" tanya Listy kembali. Aiden terkejut, tak menduga akan secepat ini. Maksudnya, bahkan sebelumnya gadis ini merasa yakin jika ini bukan hal baik untuk Aiden.

My Badgirl |LENGKAP!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang