Historical Fiction #2
By: Alwaysje
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
[Tamat]
Lewat sebuah surat dan stetoskop tua. Digariskan dan dihubungkan kisah dari mereka yang berdiri di atas merahnya tanah akibat penjajahan Eropa. Dinaungi kerajaan as...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Njonja... Sepertinja anda baik-baik sadja seperti jang telah saja duga. Sepertinja anda bahagia menerima sekantung hiasan permata dari suami-suami anda. Seertinja nona muda telah bersiap untuk kembali ke Netherland dan menikah di sana. Semoga tuhan memberkati perdjalanan anda, nona-nona.
Njonja... Apabila saja kembali, artinja ada pesan untuk saja sampaikan. Sembunjikan surat ini njonja, ini adalah rahasia. Saja membuatnja setengah dari surat saja sebelumnja.
Njonja.. Disetiap surat, saja akan mengungkap rahasia di dalamnja. Ya, njonja... Rahasia. Tak tahukah anda? Ada begitu banjak wanita jang dibawa pada kediaman-kediaman meneer kaja, bisa djadi salah satunja suami anda? Inlander miskin mendjadi wanita simpanan suami-suami anda. Sebab apa? Bosan? Istrinja tak tjukup memuaskan hasratnja? Atau istrinja tak lagi setjantik gadis-gadis inlander itu?
Maka anda harus tahu. Bahwa ketika suami anda mengeluarkan uang untuk membangun rumah para inlander. Harga jang dikeluarkan dikali lipatkan dengan harga jang dibajarkan. Bekerdja seumur hidup takkan mampu menghidupi keluarga dan membajar hutangnja. Maka anak gadisnja adalah djawaban tjemerlang atas kegundahan hatinja. Satu demi satu gadis muda didjual untuk membajar hutang. Sebagai djaminan bahwa gadis itu akan mendjadi gundik jang berguna. Njai-njai baru akan bermuntjulan. Didjual sebab hutang jang takkan mampu terbajar. Tentu sadja njonja, rumah takkan lagi sama seperti sebelumnja.
Gadis itu lebih murah dari gadis di tempat pelatjuran. Gadis itu akan mampu memuaskan nafsuku tanpa harus membajarnja. Gadis itu akan menuruti semua perintah-perintahku. Gadis itu akan mengandung anakku. Gadis itu adalah njaiku.
Ingat njonja... Kini bukan hanya ada nona dan njonja. Tapi njai.
Cendana Merah selalu memberi saran. Djangan biarkan suami anda mendapatkan apa jang mereka inginkan. Jangan biarkan mereka seperti anak ketjil jang merengek meminta gulali dan mendapatkannja dengan mudah. Pria memiliki hasrat dan nafsu. Sedikit menggebu, maka mereka akan berusaha mendapatkan sesuatu itu.
Saja hanja ingin menjampaikan satu pesan. Akurlah dengan njai baru suami anda. Bukankah kalian berbagi suami jang sama?
Aldert menatap surat itu. Bukankah pilihannya benar dengan membiarkan gadis bergerak leluasa memberikan celah dengan mengacaukan hubungan antara wanita Eropa dengan para suaminya? Tapi semakin lama Aldert paham maksud dari setiap surat Cendana Merah. Jika bukan memberi celah maka, tujuan utama gadis itu adalah membuat mereka benar-benar terpecah.
Setelah beberapa minggu surat itu menyebar, Aldert mendengar kabar dari sahabatnya. Sunda Kelapa ramai. Ramai oleh para nyonya yang memutuskan bercerai setelah suaminya membawa seorang gundik. Mereka kembali ke Netherland dan tak akan pernah kembali ke Hindia-Belanda. Satu surat yang membawa dampak cukup besar.
