Peresmian Sang Ketua

810 34 2
                                    


"Kak Alex.. Kak? Bangun Kak udah pagi, nanti kesiangan masuk sekolahnya" ucap seseorang dari balik pintu kamar Alex

Perlahan Alex membuka matanya, namun ia malah menarik kembali selimut miliknya dan kembali tertidur.

Perlahan Alex membuka matanya, namun ia malah menarik kembali selimut miliknya dan kembali tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ishh kak Alex ini susah banget sih dibanguninnya. Aku masuk aja deh" ucap wanita tersebut seraya membuka pintu kamar Alex dan masuk ke dalam kamarnya

"Astaga, dia masih selimutan" gerutunya

"Kak Alex.. kak banguun, udah jam berapa ini.. nanti kalo kesiangan kakak ngomel-ngomel lagi pas pulangg.. KAK BANGUUN!"

"Apaan sih! Berisik lo! Gue masih ngantuk" ucap Alex sambil menutupi mukanya dengan lengannya.

"Apaan sih! Berisik lo! Gue masih ngantuk" ucap Alex sambil menutupi mukanya dengan lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, nanti kesiangan, ayo bangun ish"

Alex mulai membuka matanya, dia terdiam sejenak karena nyawanya benar-benar belum terkumpul untuk saat ini.

"Heh! Lo ngapain masuk ke kamar gue! Udah berapa kali gue bilang sama lo, lo gak boleh masuk ke wilayah gue!" Ucap Alex yang tiba-tiba emosi saat melihat siapa yang membangunkannya

"M-maaf Kak, aku cuma di suruh sama Papa untuk bangunin kakak. Aku juga gak mau masuk ke kamar kakak, tapi kakak gak bangun-bangun dari tadi" ucapnya lirih

"ALESAN! SEKARANG LO KELUAR DARI KAMAR GUE!"

"KELUAR!!" bentak Alex

"I-iya kak" ucap wanita tersebut penuh ketakutan lalu keluar dari kamar Alex

"Pagi-pagi udah bikin gue darah tinggi!" Ucap Alex sembari menyingkap selimutnya dengan kasar lalu pergi ke kamar mandi.

Ketika selesai mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah, Alex bergegas turun ke bawah lalu berjalan ke arah meja makan.

"Baru bangun, Lex?"

Maaf, Aku Pilih TuhankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang