Basketball Competition

197 10 0
                                    

"Duh, gue harus cari uang kemana ya buat ganti uangnya Leena" batin Alex. Pikirannya kini semakin kacau.

"Argh pusing banget gue, kenapa sih hidup gue jadi kayak gini! Tuhan.. balikin hidup gue yang dulu, gue pengen bahagia kayak dulu" teriak Alex sambil mengacak-acak rambutnya

Tiba-tiba handphone Alex berdering, ia langsung mengambil handphone yang terletak di atas meja belajarnya, ternyata ada panggilan masuk dari Wisnu.

"Hmm, kenapa nelpon malem-malem?" Tanya Alex singkat dengan wajah yang terlihat sangat tidak bersemangat.

"Hmm, kenapa nelpon malem-malem?" Tanya Alex singkat dengan wajah yang terlihat sangat tidak bersemangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Weits, lesu amat lu, Lex. Kenapa lu? Ada masalah?" Tanya Wisnu yang sedikit khawatir melihat raut wajah sahabatnya.

"Ya biasalah, gue bingung harus cari uang ke mana, Nu" jawab Alex sambil menghela napasnya.

Wisnu sedikit keheranan. "Cari uang? Cari uang buat apaan? Heh, Lex, lu itu anak orang kaya, ngapain lu nyari duit? Ada juga duit yang nyari lu hahaha" ucap Wisnu dengan gelak tawanya.

"Ckk, gak asik lo! Bukannya bantuin gue cari jalan keluar, malah ngomong kayak gitu" sinis Alex

"Hehehe iya sorry sorry.. emang lu nyari duit buat apaan sih?" Tanya Wisnu penasaran.

Alex menghela napas panjang lalu membuangnya kasar. "Buat gantiin uang temen gue yang di perusahaan, jadi gue minjem uang dia pas perusahaan gue di datengin para investor yang minta ganti rugi" jelas Alex

Sontak Wisnu pun terkejut. "Hah? Sumpah? Lu minjem berapa ke temen lu itu?" Tanya Wisnu penasaran

"Dua miliar" jawaban Alex berhasil membuat Wisnu yang tengah minum menjadi tersedak. "Buset! Yang bener aja lu!"

"Beneran, ini juga bingung banget harus balikin uangnya gimana. Ya, sebenernya dia gak terlalu masalahin uang itu sih tapi kan guenya gak enak, Nu" ucap Alex dengan wajah lesu

"Ya iya lah coy, dua miliar tuh duit coy bukan daun! Eh iya, lu udah lapor tentang kasus ini ke polisi?" Tanya Wisnu

"Udah, gue lapor di Indo sama di Singapura juga, tapi ya gitu lah, belum ketemu siapa pelakunya. Dan kecurigaan gue masih sama, Nu" ucap Alex dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah menjadi serius.

"Ya Allah, lu masih mikir Ruby yang salah?" Tanya Wisnu

"Ya iya lah, siapa lagi. Gue yakin banget dia mau bales dendam sama gue gara-gara gue ngelarang di masuk jurusan IPA" jawab Alex dengan yakin.

"Tapi sorry banget ya, Lex. Gue ngeliat Ruby tuh bener-bener tulus banget loh sayangnya ke lu. Jadi kayaknya bukan dia deh pelakunya" ucap Wisnu membela Ruby.

Mendengar pembelaan dari sahabatnya, Alex merasa sedikit geram. "Kok lu malah ngebela dia sih? Udahlah, udah malem nih, gue mau tidur" ucap Alex yang hendak mematikan teleponnya.

"Eh!! Sebentar, ada yang mau gue omongin ke lu.." cegah Wisnu, alhasil Alex tak jadi menutup panggilan telpon dari Wisnu

"Apaan?"

Maaf, Aku Pilih TuhankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang