Penyesalan

62 4 0
                                    

Alex telah sampai di cafe tepat pukul sepuluh pagi. Ia memarkirkan motornya dan langsung masuk ke dalam cafe tersebut. Matanya langsung tertuju pada Asya yang sedang duduk sendirian di meja dekat jendela, namun wajah Asya terlihat seperti mencemaskan sesuatu.

 Matanya langsung tertuju pada Asya yang sedang duduk sendirian di meja dekat jendela, namun wajah Asya terlihat seperti mencemaskan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa pikir panjang, Alex pun menghampiri Asya dan langsung duduk tepat di hadapannya.

"Hai, Sya.. udah dari tadi? Maaf ya lama" ucap Alex membuka pembicaraan

"Santai, Kak. Aku juga baru sampe lima menit lalu kok" balas Asya

"Hmm okey.. jadi kita mau mulai bahas dari mana?" Tanya Alex langsung ke intinya

"Kakak udah baca semua dokumen yang Aku kasih kemarin?"

"Udah, tapi Aku penasaran sama bukti transaksi penyetoran uang itu deh. Kalo diliat dari bukti tersebut berarti bukan Tante Mytha pelakunya?" Ucap Alex dengan wajah penasaran

"Pelakunya di luar dugaan kita, Kak" timpal Asya

"Hah? Siapa?"

"Minggu lalu Aku minta pegawai di Syafira Academy yang bisa nge-hack data, dan Aku liat setoran uang di perusahaan kakak masuk ke rekening atas nama Louis Sandero, Papanya Kak Alex" papar Asya sambil menyerahkan beberapa dokumen kepada Alex

"Hah? Papa?" Alex bergegas membuka dokumen yang berada di atas meja, ia mulai membaca dokumen tersebut satu persatu dan benar saja, ada bukti setoran uang sebesar dua miliar ke rekening atas nama Louis Sandero.

"Awalnya uang di perusahaan kakak masuk ke rekening lain, mungkin biar enggak kelacak kalau yang ngambil uang itu Papanya Kak Alex. Tapi di hari yang sama, rekening itu menyetorkan uang dengan jumlah yang sama ke rekening atas nama Louis Sandero" jelas Asya saat Alex masih fokus pada dokumen di tangannya

Alex terdiam, hatinya begitu hancur ketika ia tahu bahwa dalang dari semua ini adalah orang yang paling ia cintai. Ingatannya mulai berkeliaran ke masa lalunya yang indah bersama sang Ayah. Masa di mana Louis mengajarkan Alex sedikit demi sedikit tentang dunia bisnis.

"Little Loius.. Ready to explore the business world?" Seru Louis pada Alex kecil yang baru selesai makan

"Ready!!!" Ucapnya begitu antusias

"Good boy! Ini baru anaknya Papa. Ayo, kita berangkat" ucap Louis dengan perasaan yang begitu gembira, ia langsung menggendong putra semata wayangnya dan langsung pergi ke perusahaannya

Kala itu, Alex menatap sekeliling perusahaan milik Papanya dan belum mengerti apapun. Yang ia tau hanya dunia bisnis mungkin sama seperti taman bermain yang sering ia kunjungi setiap sore.

"Selamat pagi, Tuan, Nyonya dan Tuan muda" sapa seorang pria yang mengenakan jas hitam, kini pria tersebut berdiri tepat di hadapan Alex dan orang tuanya

Alex merasa takut karena ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan seseorang yang sangat asing baginya. Ditambah lagi banyak karyawan yang mulai berdatangan lalu mendekat ke arahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maaf, Aku Pilih TuhankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang