Business Partner

170 7 1
                                    

Semua perusahaan yang ingin bekerjasama dengan Syafira Academy sudah mendapatkan nomor urut untuk mempresentasikan inovasi yang telah mereka buat.

"Ckk.. Kenapa kita harus jadi yang terakhir tampil sih!" Alex berdecak kesal

"Tenang, Lex.. itu artinya kita punya waktu lebih buat prepare lagi sebelum presentasi. Lagian ini juga udah banyak yang seleksi kok" ucap Adnan menenangkan Alex

"Gue kalo kelamaan begini udah panik duluan, Nan.. gimana kalo inovasi kita sama kayak inovasi perusahaan lain? Gue takut kita dikira niru ide mereka"

"Bawa santai aja, Lex. Rezeki gak akan kemana.. sekarang lo tenangin diri lo, dan coba lo latihan presentasi lagi sebelum lo tampilin semua ide lo di depan anggota Syafira Academy"

Alex menghela napas panjang "huh, oke. Bisa, Lex bisa.." Alex menyemangati dirinya sendiri

Ketika Alex dan Adnan tengah sibuk mengotak-atik laptopnya, tiba-tiba ada seorang pelayan yang menghampiri mereka.

"Permisi tuan, perwakilan dari Reinhard Company?" Perhatian Alex dan Adnan teralihkan karena kata-kata si pelayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi tuan, perwakilan dari Reinhard Company?" Perhatian Alex dan Adnan teralihkan karena kata-kata si pelayan

"Iya, benar" jawab Alex

Pelayan tersebut langsung menaruh dua minuman di depan Alex dan Adnan "silahkan dinikmati, tuan. Oh iya, ada surat titipan dari nona Syafira" tambah pelayan tersebut sambil menyerahkan secarik kertas yang ia bawa

"Nona Syafira? Pewaris Syafira Academy maksudnya?" Tanya Alex sedikit terkejut

"Benar, Tuan"

"Hah? O-oke, terima kasih, mas" ujar Alex

"Sama-sama, Tuan. Permisi" balas pelayan tersebut sambil beranjak dari tempat Alex dan Adnan

Alex menatap amplop surat yang diberikan oleh Asya kepadanya, ia belum berani membuka surat tersebut, ia masih bingung apa tujuan Asya mengirimkan surat padanya.

Alex menatap amplop surat yang diberikan oleh Asya kepadanya, ia belum berani membuka surat tersebut, ia masih bingung apa tujuan Asya mengirimkan surat padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ciee dapet surat cinta.. buka dong! Masa diliatin doang, gue jadi penasaran nih"

Alex membuka perlahan surat yang diberikan oleh Asya, ia mengeluarkan secarik kertas yang berada di dalam amplop tersebut lalu membacanya.

Maaf, Aku Pilih TuhankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang