Tak terasa sudah sepekan para siswa dan siswi mengikuti tahun ajaran baru. Kini seluruh siswa sudah mulai belajar lebih intensif dari hari-hari sebelumnya.
"Pengumuman untuk seluruh siswa siswi kelas 10,11, dan kelas 12. Mulai hari ini, ekstrakurikuler berjalan seperti biasanya. Dimohon kepada para pengurus ekskul untuk mulai menjalankan aktivitas seperti biasanya"
Pengumuman tersebut bergema di seluruh penjuru sekolah, semua siswa dan siswi serentak menghentikan aktivitasnya hanya untuk mendengarkan pengumuman tersebut.
"Sebelum ada pengumuman begini gue juga udah ekskul kali.." celetuk seseorang yang duduk tepat di depan Asya
"Emangnya udah ada ekskul yang mulai kegiatan duluan, Fan?" Tanya Asya penasaran. Mendengar hal itu Rayfan pun langsung memutar kursinya dan duduk menghadap Asya
"Basket udah mulai duluan, Sya" jawab Rayfan
"Kok bisa?" Asya mengingat-ingat kembali aktifitas sepekan yang lalu. "Oooh, yang waktu itu anak basket latihan di lapangan ya? Pas pembagian kelas kan?"
"Oh lu nonton, Sya?"
"Iya, sebelum nyari kelas gue nyempetin ngeliat anak basket main.. soalnya rame juga yang nonton" jawab Asya sembari merapikan mejanya yang penuh dengan buku
"Oalah. Sebenernya itu bukan kegiatan ekskul sih, ketua basketnya si Kak Alex tuh dapet info katanya bakal ada turnamen tingkat nasional, nah dia gak mau ada kecemburuan sosial antar anggota, makanya dia seleksi semua anggotanya bahkan yang baru banget daftar aja dia ajak seleksi" Rayfan menjelaskan sambil menyantap camilan di tangannya
"Ohh gitu, siapa aja yang kepilih?"
Rayfan masih sibuk mengunyah makanannya "Hmm, ada lima orang yang jadi tim inti sih. Gue, Kak Alex, Kak Wisnu.. terus siapa lagi ya, lupa gue, Sya"
Rayfan mencoba untuk mengingat siapa saja yang masuk ke dalam tim inti "oh iya, Kak Rega sama si Farrel juga masuk tim inti"
"Wih keren dong lu sama Farrel masuk tim inti buat turnamen tingkat nasional" ucapan Asya terdengar begitu antusias
"Keren sih keren, Sya. Tapi gue di dorong sampe jatoh sama Kak Andra gara-gara dia gak suka bocah ingusan kayak gue masuk tim inti"
"Loh kok gitu?"
"Ya pantes lah orang tengil kayak lo di dorong sampe jatoh, kan emang lo ngeselin" ucap seseorang yang tiba-tiba duduk di sebelah Asya
"Bacot! Ikut campur aja sih lu! Lu tuh gak di ajak, Win" ucap Rayfan sedikit kesal
Windy Arinza. Sahabat Asya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Seseorang yang paling mengerti Asya bahkan melebihi keluarganya sendiri, tak heran jika persahabatan mereka masih bertahan sampai sekarang.
"Lu kok mau sih Sya temenan sama dia. Emangnya kuping lu gak panas tiap hari harus dengerin bacotan ni bocah?" ucap Rayfan sambil memasang raut wajah mengejek
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Pilih Tuhanku
Romance"Aku gak akan pernah ngorbanin agama aku untukmu Sya, apakah kamu akan mencintaiku jika aku pindah Agama? nggak kan?" ucap Alex dengan wajah sendunya Cinta beda agama memanglah tak mudah. Tanpa sadar, kalian sedang diuji oleh Tuhan. Tuhan ingin tau...