Alex termenung di kursi yang berada tepat di sudut ruangan. Ia masih berada di Singapura saat ini, harusnya hari ini adalah jadwalnya untuk kembali ke tanah air, namun masalah perusahaannya masih belum terkendali.
"Semesta jahat banget sih sama gue? Gak boleh ya gue bahagia?" Batin Alex
"Lex?" Panggil seseorang dari balik pintu
"Ya, masuk"
"Lex, orang-orang di depan udah gak bisa di kendaliin. Mereka ngancem perusahaan kita bakalan dilaporin ke pihak berwajib, Lex"
"Kita harus gimana, Lex?" Tanya Rey dengan wajah yang pucat pasi
"Duh, gue juga bingung harus apa sekarang, Rey"
"Tabungan gue gak bakal cukup buat ganti kerugian ini"
"Aduuh, terus gimana ini" Rey semakin panik
Ditengah kepanikan ini, Leena tiba-tiba masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Lo bisa pake uang gue dulu, Lex. Kalau keuangan perusahaan udah stabil, lo bisa ganti" ucap Leena tiba-tiba seraya menyerahkan kartu ATM miliknya, Alex dan Rey dibuat terkejut oleh perkataannya.
"Nggak, nggak. Gue gak mau nyusahin lo" balas Alex
"Terus lo mau perusahaan milik Mama lo hancur begitu aja, Lex?" Tanya Leena dengan sorot mata tajam
"Lo nggak usah sungkan sama gue, Lex. Nyokap lo udah sering bantu keluarga gue, dan sekarang saatnya gue ganti kebaikan nyokap lo" ujar Leena
"Keputusan ada di tangan lo. Inget, Lex, waktu kita nggak banyak"
Alex masih terdiam. Perkara ini terlalu rumit untuk seorang pelajar SMA seperti Alex.
"Mending lo terima penawaran Leena, Lex" bujuk Rey
Alex menatap wajah Leena cukup lama. Leena hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya perlahan.
"Oke, gue minta bantuan lo, Na. Gue janji kalau perusahaan ini udah stabil gue langsung ganti uang lo" ucap Alex tegas
"Santai aja, Lex. Ya udah, Rey temenin gue ke luar. Kita bicarakan ini sama orang-orang di luar sana."
"Oke, Na"
Leena dan Rey pun pergi meninggalkan Alex sendirian. Saat ini Alex dapat bernapas sedikit lega.
"Kayaknya gue stay di sini semaleman deh, baru besok gue balik" ucap Alex pada dirinya sendiri
Alex menyandarkan kepalanya, lalu membuang napas kasar.
"Please God, jangan uji diri ini terus-terusan" ucapnya
Tiba-tiba ada panggilan masuk dari handphonenya. Ternyata panggilan tersebut dari Wisnu. Alex bergegas mengangkat telpon dari Wisnu.
"Halo? Kenapa, Nu?" Tanya Alex membuka pembicaraan
"Halo, Lex, gimana perusahaan lo? Baik-baik aja kan?"
"Yaa gitu lah, Nu.. ada problem dikit, tapi aman kok" jawab Alex dengan nada bicara yang tidak meyakinkan
"Gue gak yakin kalo suara lo begitu, Lex. Cerita sama gue, ada apa?" ujar Wisnu
"Hmm.. data pribadi gue di hack, dan rekening perusahaan gue di bobol sama manager baru perusahaan" jawab Alex singkat dengan nada tak bersemangat.
"Astaghfirullah, terus lo udah tau siapa yang nyuri data lo?" Tanya Wisnu yang semakin panik.
"Belum tau pasti, Nu. Tapi gue yakin orang itu ada di rumah gue. Gak mungkin banget orang luar rumah dapet data pribadi gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Pilih Tuhanku
Romance"Aku gak akan pernah ngorbanin agama aku untukmu Sya, apakah kamu akan mencintaiku jika aku pindah Agama? nggak kan?" ucap Alex dengan wajah sendunya Cinta beda agama memanglah tak mudah. Tanpa sadar, kalian sedang diuji oleh Tuhan. Tuhan ingin tau...