"Widiihh, makan bekel dari siapa tuuhh" seru Wisnu yang tiba-tiba datang menghampiri Alex
Seketika Alex berhenti makan dan langsung menutup tempat makan tersebut. "Dari pembantu gue" sewot Alex
"Kok langsung udahan makannya? Biasanya bekel yang dibikin sama pembantu lo selalu lo abisin" ucap Wisnu
"Gak selera." Ucapnya dengan wajah kesal
Wisnu memperhatikan wajah Alex dengan saksama. "Hmm, bilang aja ini bekel dari Ruby. Gengsi banget lo bilang gitu doang"
Seketika Alex menoleh ke arah Wisnu dan langsung melemparkan tatapan sinis kepadanya.
"Gak usah sok tau" ketus Alex
Wisnu menghela napasnya dalam-dalam. "Lex, Lex.. kita itu udah sahabatan dari kecil, ya kali gue gak paham sama sikap lo!"
"Tapi kalo gue boleh ngasih saran, mending lo jangan kasar-kasar sama Ruby deh. Kayaknya dia tulus Lex" saran Wisnu
"Kayaknya." Alex menegaskan sebuah kata yang terlontar dari ucapan Wisnu
"Sampai kapanpun gue gak bakal nerima dia! Gara-gara ada dia hidup gue ancur, Nu!" Bentak Alex sontak Wisnu pun bungkam.
Baru saja Alex ingin beranjak dari tempat duduknya, tiba-tiba ada panggilan masuk dari handphonenya. Alex langsung mengeluarkan handphone dari saku bajunya.
"Ya, ada apa?" Ucap Alex memulai percakapan
"Hah? Harus sekarang banget gue kesana?" Ucap Alex terkejut
"Akh, ya ya ya.. gue ke sana sekarang" ucap Alex sambil menutup telponnya.
"Siapa Lex?" Tanya Wisnu
"Perusahaan nyokap gue lagi ada masalah, Nu. Gue harus ke Singapura sekarang" ucap Alex sambil mengacak-acak rambutnya.
"Lah, terus MPLS gimana? Bukannya ketua ekskul jadi panitia MPLS juga?" Tanya Wisnu kebingungan
"Nah itu yang gue bingung. Kayaknya gue gak ikut MPLS deh, atau nggak gue ikut hari kedua atau hari terakhirnya, jadi gue nyusul"
"Buset gak capek lo bolak-balik?"
"Ya mau gimana lagi, Nu.."
"Ini gue boleh cabut duluan gak sih? Pendaftaran ekskul udah kelar kan ya?" Tanya Alex
"Tau dah.. coba lo tanya ke guru"
"Temenin, Nu"
"Idiih, ketua ekskul kok masih minta temenin" ledek Wisnu dengan tawa kecil
"Ckk.. serius lah, gue buru-buru banget niiih!!"
"Iya iya gue temenin. Ayo"
Alex dan Wisnu pun langsung berlari menuju ruang guru. Namun sebelum sampai di ruang guru mereka berdua bertemu dengan pak Rasya selaku pembina ekskul basket.
"Alex, Wisnu? Kenapa lari larian gitu?" Ujarnya kepada Alex dan Wisnu, alhasil mereka pun menghentikan langkahnya
"Eh bapak. Begini pak, saya mau ke ruang guru, mau izin pulang" ucap Alex yang sedikit terengah-engah
"Loh kok pulang?" Tanya pak Rasya keheranan
"Haduh, bentar pak" ucap Alex yang tengah mengatur kembali napasnya
"Ada masalah apa, Lex?. Kelihatannya penting banget"
"Jadi gini pak, perusahaan Mama saya yang di Singapura lagi ada problem. Jadi saya diminta untuk ke sana sekarang" jawab Alex
"Waduh, terus MPLS nanti gimana, Lex? Kamu ketua ekskul basket sekaligus panitia MPLS loh"
"Duuh gimana ya pak.. sumpah pak, kalo gak penting-penting banget saya juga nggak bakalan ke sana" balas Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Pilih Tuhanku
Romance"Aku gak akan pernah ngorbanin agama aku untukmu Sya, apakah kamu akan mencintaiku jika aku pindah Agama? nggak kan?" ucap Alex dengan wajah sendunya Cinta beda agama memanglah tak mudah. Tanpa sadar, kalian sedang diuji oleh Tuhan. Tuhan ingin tau...