Siapa Dia?

410 23 0
                                    

Kini mereka telah sampai di sekolah. Sekolah begitu ramai hari ini karena adanya jadwal pendaftaran siswa tahun ajaran baru. Alex yang masih kesal dengan keputusan Ruby, akhirnya memilih untuk meninggalkan mereka semua.

"Eh, mau kemana kamu, Lex?" Cegah Louis

Alex menghentikan langkahnya lalu menoleh. "Ke kelas lah.. udah mau bel, nanti Alex telat"

"Terus pendaftaran adik mu bagaimana Lex? Temani dulu lah adikmu" ujar Louis

"Ckk, ngeselin banget sih" gerutu Alex

"Pa.. kan ada Mama sama Papa yang nemenin dia, lagian kalo mau tanya tentang pendaftaran tanya aja ke satpam atau langsung aja ke ruang guru" tolak Alex

"Udah ya, Alex mau ke kelas. Udah mau bel" ucap Alex dan langsung meninggalkan mereka

"Alex.. hei.." panggil Louis namun Alex tak menghiraukannya

"Alex ini kenapa sih! Gak punya sopan santun banget!" Ketus Mitha

"Udah Ma.. lagian kasian Kak Alex kalo telat masuk kelas. Kita tanya satpam aja yuk, Ma, Pa" ajak Ruby

"Ya sudah, ayo" balas Louis

Louis, Mitha dan Ruby pun pergi untuk mencari informasi tentang pendaftaran siswa baru. Sementara Alex yang sudah berada di dalam kelas masih merasa kesal dengan keputusan Ruby.

Alex membanting tasnya dengan keras di atas meja. Lalu duduk dengan raut wajah yang benar-benar tak karuan.

"Kenapa sih tuh anak harus daftar sekolah di sini! Gagal lagi rencana gue!" Dengus Alex

"Harus gue apain ya, biar dia gak betah sekolah di sini?"

"Woy, Lex! Udah dateng ternyata lo.." seru Wisnu yang baru saja masuk ke dalam kelas

Alex menatap Wisnu keheranan, karena ia datang dengan membawa begitu banyak camilan di tangannya.

"Buset.. mau ngapain lo bawa snacks sebanyak ini?" Tanya Alex

Wisnu meletakkan camilannya di atas meja lalu duduk di sebelah Alex. "Haduh Lex.. lo lupa kalo hari ini hari pendaftaran siswa baru?"

"Inget gue. Terus snacks nya mau lo apain?"

"Hehe, antisipasi Lex.. siapa tau jam kosong sampe pulang ye kann.. kan enak tuh kita bisa nobar pake proyektor sekalian ngemil" jawab Wisnu

"Terserah lo deh, pusing gue"

"Eh bentar.. lo kenapa?" Tanya Wisnu tiba-tiba

"Apanya yang kenapa?"

"Itu kepala lo kok di perban gitu"

Alex membuang napasnya dengan kasar. "Biasa lah"

"Nyokap tiri lo berulah lagi?"

"He'em"

"Gilaa, lo di apain sampe luka begitu? Lex.. mending lo kalo ada masalah cerita ke gue deh, biar lo gak ngerasa sakit sendiri"

"Adek tiri gue ngotot mau satu sekolah sama gue. Ya gue tolak lah, males banget ketemu dia mulu-" Alex menceritakan semuanya kepada Wisnu

"Jadilah gue bonyok begini, tamat"

"Anjiir.. keterlaluan banget. Terus dia beneran mau sekolah di sini, Lex?"

"Iya, tuh lagi daftar" jawab Alex singkat

"Niatnya sih gue mau bikin dia gak betah sekolah di sini, tapi gue-"

"Eh bentar Lex.. sorry sorry gue potong, a-ada telpon masuk.. sorry ya, bentar" ucap Wisnu memotong perkataan Alex lalu pergi ke luar kelas

Tak berselang lama Wisnu pun kembali ke dalam kelas lalu menghampiri Alex dengan terburu-buru.

Maaf, Aku Pilih TuhankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang