Champion

130 7 3
                                    

Hari sudah semakin siang, panas matahari sama seperti panasnya pertandingan siang ini. Shadow Eagle kini dinyatakan lolos ke babak final. Tinggal satu langkah lagi mereka akan membawa nama ekskul basket Xavier's Universe High School ke ranah Nasional.

"Baik para hadirin sekalian, pertandingan babak final antara Lawrenz School melawan tuan rumah Xavier's Universe High School akan dilaksanakan tepat pukul dua siang"

"Kami selaku panitia berharap agar semuanya bisa tertib sampai pertandingan berakhir nanti, terima kasih"

Mendengar pengumuman tersebut, Alex melirik handphonenya dan dia melihat jam menunjukkan pukul 13.25

"Masih setengah jam lebih" ucap Alex

"Mayan lah, Kak, istirahat dulu kita.. emang gak capek langsung gas maen final?" Timpal Rayfan

"Capek sih, tapi gue pengen cepet-cepet kelar. Pengen istirahat beneran gue" ucap Alex sambil membuka kaleng minuman ditangannya

"Halah sok-sokan istirahat, bilang aja pengen cepet-cepet fitting baju sama Asya kan"

Alex terkejut ketika mendengar Rayfan mengatakan hal tersebut "tau dari mana lo?"

"Kak Wisnu cerita ke gue kalo fashion show ini kerjasama lo sama Syafira Academy kan.."

"I-iya sih, terus kenapa lu tiba-tiba sangkutpautin sama Asya?"

"Kak Wisnu bilang lu mau ngajak Asya fitting baju di butik nyokapnya, makanya gue, Ryna, Windy diajak ikut juga" lanjut Rayfan

"Tapi gue heran deh, dari sekian banyak cewek kenapa harus Asya yang lu ajak? Kalo ini project lu sama Syafira Academy kenapa gak lu ajak aja tuh si pewaris tunggal mereka, kenapa harus Asya?" Rayfan sedikit penasaran

Mata Alex tak bisa berkedip saat ini, ia menatap Rayfan yang memasang raut wajah penasaran. "Ya, emang kenapa kalo gue ajak Asya? M-menurut gue kalo Asya yang jadi guest star di acara nanti kan bisa aja ningkatin profit gue sama Syafira Academy di bidang fashion"

Rayfan menatap Alex ragu "Hmm masuk akal, tapi kayaknya bukan itu deh alasan utamanya"

"Gak usah curigaan. Kepo banget sih nih bocah" ucap Alex sambil mengacak-acak rambut Rayfan

"Woy!! Jangan mainin rambut bisa gak! Ngerusak ketampanan tau gak, susah nih ngerapihinnya kalo acak-acakan"

"Oooo, jadi ini kelemahan lo. Oke, gue bakal ..." Alex tertawa sambil mengacak-acak kembali rambut Rayfan yang belum rapi

"Stop woy stop!!"

Alex menghentikan kejahilannya tersebut "Oke, i'm done. Tapi kalo sampe lo kepo lagi, gue bakal acak-acak lagi rambut lo" ucap Alex sedikit mengancam

"Gak asik banget lu, Kak"

"Siapa suruh jadi orang kepo!"

"Udahlah, gue mau ke toilet dulu. Jagain makanan gue. Jangan lo ambil, spesial nih makanannya" ucap Alex

"Larangan adalah perintah" ucap Rayfan sambil membuka kotak berisi makanan yang diberikan oleh Asya kepada Alex

"Heh! Anak sialan! Tutup gak!" Ucap Alex kesal, ia langsung mengacak-acak kembali rambut Rayfan

"Adoohh!! Iya iya, nih gue tutup" ucap Rayfan sambil menutup kembali kotak tersebut

"Tuh, udah"

"Good. Awas kalo ada yang ilang!"

"Iya, bang.. bawel bener"

Alex akhirnya pergi meninggalkan Rayfan yang masih berada di lapangan. Ketika ia berjalan menuju toilet, ia melihat Asya sedang berbincang dengan seseorang.

Maaf, Aku Pilih TuhankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang