Pertemuan

2.8K 420 56
                                    

Merekapun duduk di meja dekat bartender. Mulai membicarakan berbagai macam obrolan, atau bahkan beberapa informasi mengenai rencana untuk persebaran berikutnya

'hm,, sepertinya badanku sudah mulai memanas. Ini waktunya untuk menyelesaikan'

"Ughh"

Dokja mulai mengerang dan memegang kepalanya dengan wajah yang agak merah

"Ada apa? Kau baik baik saja?"

"Ahh maaf hyungsung-ssi, sepertinya saya terlalu banyak minum. Kepala saya agak pusing" ucap Dokja sambil melirik kecil sambil mencoba melonggarkan kerah bajunya.

Itu benar benar sangat menggoda untuk dilihat. Hyungsung terus menatap liar kearah Dokja, terutama dibagian tekuk lehernya yang mengeluarkan keringat

"Begitu? Bagaimana jika saya antar anda ke ruangan lain, disana sangat sejuk"

"Benarkah? Itu akan sangat membantu saya. Disini agak panas, itu membuat saya tidak nyaman" ucap Dokja mendekat kearah telinga Hyungsung

Hyungungpun mulai tersenyum penuh makna
"Baiklah, mari saya antar" ucap pria itu sambil menarik lengan Dokja dengan lembut

Tentunya, Kim Dokja mengikuti dengan senang hati. Semakin sepi tempat itu, maka akan semakin bagus. Perlahan mulai menaiki lantai berikutnya, disana sangat sepi, karena hari masih menunjukkan waktu yang bagus untuk berpesta.

Sesampai di ruangan paling ujung, Hyungsung membukanya dan mepersilahkan Dokja masuk. Dengan senang hati Kim Dokja memasuki ruangan dan mulai berjalan menuju sebuah kasur yang berukuran besar.

"Anda benar, disini sangat sejuk. Tapi entah mengapa, saya masih sedikit merasa panas" ucap Dokja yang kini tengah duduk menyilang, dengan tangan yang membuka kancing baju bagian atas. Menampakkan kulit pucatnya yang mulus

"Kalau begitu, bagaimana jika saya membantu anda mengurangkan rasa panas itu"

"Bisakah?" Ucap Dokja sambil memiringkan kepalanya, berakting layaknya pria polos yang tak sadar dengan situasi yang ia alami saat ini

"Tentu saja. Dan itu akan sangat menyenangkan" ucap Hyungsung berjalan mendekat, menarik lengan Dokja agar berdiri dan mulai melingkari tangannya di pinggang kecil Dokja

"Anda sungguh baik, sepertinya saya menyukai anda" ucap Dokja dengan tawa kecilnya

"Benarkah? Sepertinya saya juga menyukai anda" balas pria itu sambil mengangkat dagu Dokja agar bisa menatap dirinya

Dokja mulai menunjukkan raut merah dipipinya, perlahan melirik untuk menghindari tatapan mata dengan sangat erotis dan mulai mengeluarkan suara godaan

"Kalau begitu... Bisakah anda-" ucap Dokja terputus, malu malu sambil menjinjit kearah telinga Hyungsung. Melingkari kedua tangannya dileher pria itu, dan mulai bernafas secara erotis. Hingga keluar sebuah kalimat dengan sebuah smirk di wajahnya

"Mati untuk saya"

"Haa? Apa ya-"

Crasss

Dengan cepat, Kim Dokja memotong bagian belakang leher Hyungsung, tak lupa dengan senyumnya yang menawan. Darah mulai bersebaran dimana mana

"Hm~~ sayang sekali, padahal anda lumayan. Kalau saja anda bukan bajingan bangsat, mungkin saya akan bermain sebentar dengan anda" ucap Dokja sambil mengelus pipi Hyungsung yang sekarat dengan mata melotot. Perlahan, iapun mulai menutup mata dan mati

Tubuhnya yang terjatuh tidak dipedulikan oleh Kim Dokja. Membiarkan tubuh pria besar itu terus mengeluarkan darahnya

"Hm~~ memakai celana ini sangat tidak nyaman..hah,, aku lebih suka memakai pakaian yang biasa ku pakai. Kalau bukan karena ini, aku tidak mungkin mau memakainya"

Wanna Play? [JinDok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang