Perasaan yang Bercampur Aduk

1K 160 52
                                    

"Dimana Hyung?"

"Untuk apa kau menanyakan hal itu?"

"Aku harus menemuinya"

"Jika aku tidak mengatakan?"

Jinwoo mengerut menatap Sooyoung yang duduk di kursinya sambil memakan permen lemon

Paginya, Jinwoo langsung bergegas mendatangi perusahaan KimCom. Awalnya dirinya dilarang dengan alasan tidak membuat perjanjian untuk pertemuan

"Maaf, tapi anda tidak bisa menemui ibu Direktur jika belum membuat janji"

Jujur, jika boleh Jinwoo mau saja meninju penjaga itu dan langsung menuju keatas. Namun dirinya harus profesional, dan lagi mereka memang melaksanakan tugas dengan baik

Ditengah kebingungan, seorang wanita bersurai coklat keemasan yang panjang, menggunakan segaram yang rapi, terlihat jelas bahwa wanita itu sudah profesional dalam pekerjaannya datang menghampiri mereka

"Tidak apa, dia boleh masuk" ucap wanita itu tersenyum kecil dan sopan. Penjaga tadi langsung menunduk dan kembali ke posisi mereka yang semula

"Kau Sung Jinwoo-ssi?" Tanya wanita itu. Jinwoo mengangguk kecil

"Baiklah. Perkenalkan nama saya Yoo Sangah, Sekretaris Utama Direktur. Beliau meminta saya untuk menjemput anda." Ucap Sangah dengan sangat baik dan segera menunjukkan jalan

Jinwoo mengikuti langkah Sangah di belakang. Mereka memasuki lift dan tiba di lantai atas. Saat keluar dari lift, Sangah mengajak Jinwoo untuk mengobrol

"Jika nanti dia berkata kasar, mohon maklumi" ucap Sangah yang masih memimpin di depan

"Karena sungguh, dialah yang paling menyayangi dan mengerti banyak hal tentang Dokja" ucap Sangah tersenyum kecil. Jinwoo mendengar diam, terdapat sedikit nada kesedihan di perkataan Sangah

Mereka berada di depan pintu. Tepat saat Sangah menggenggam pemegang pintu, dirinya berhenti dan berbisik kecil

"Sooyoung,... Bahkan kami sangat tidak ingin melihat sosoknya yang seperti itu lagi. Itu sangat menyakitkan, terutama untuk Sooyoung" Jinwoo yang memiliki pendengaran yang tajam melebarkan matanya begitu pintu terbuka. Sangah tersenyum dan mempersilahkan Jinwoo untuk masuk. Dirinya tidak masuk, hanya berdiri di luar dan segera menutup pintu. Meninggalkan Jinwoo dan Sooyoung di ruangan berdua

Keduanya saling terdiam. Jinwoo tanpa ragu langsung melangkah mendekati meja Sooyoung dan berhenti didepannya

"Dimana Hyung?"

"Untuk apa kau menanyakan itu?" Sooyoung bertanya dengan nada acuh tak acuh

"Aku harus menemuinya"

"Mengapa kau harus menemuinya? Dan mengapa pula aku harus memberitaumu?" Sooyoung bertanya sambil mengangkat permen dimulutnya, mengarahkan ke depan

Jinwoo diam, dia tau sebenarnya dia tidak mempunyai hak untuk menemui Dokja setelah apa yang terjadi tadi malam. Hanya, Jinwoo hanya ingin melihat Dokja. Apakah pria itu baik baik saja? Dia ingin memastikannya dengan benar

"Aku hanya ingin memastikan kondisinya" ucsp Jinwoo

"Dia baik. Kau sudah tau, kalau begitu kau sudah tidak punya alasan untuk menemuinya"

"Aku harus melihatnya secara langsung" ucap Jinwoo dengan tegas dan mata menajam

Sooyoung membalas dengan mata gelapnya. Dirinya perlahan kembali memakan permennya dan bersandar ke punggung kursi sambil menghela nafasnya

"Taukah kau... Apa yang kulihat tadi malam itu sangat membuatku marah. Marah karena tidak bisa menemaninya disaat dirinya dalam keadaan terpuruk"

Jinwoo membeku mendengar perkataan Sooyoung

Wanna Play? [JinDok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang