"Hyung-" sepatah kata yang keluar dari mulut Jinwoo menbuat Dokja tersentak dan langsung berlari menjauh ke bagian dalam dari ruangan. Dada Jinwoo langsung berdenyut sakit. Dirinya secara sadar telah dijauhi oleh pria itu, bahkan pergi meninggalkannya tanpa berkata apa apa.
Heewon menatap iba kearah Jinwoo segera menepuk pelan pundak itu.
"Tenanglah, nanti dia akan kembali normal. Dia seperti itu karena takut" ucapan Heewon membuat Jinwoo mengerutkan keningnya
"Takut?"
"Kau kejar saja dia. Tanya padanya, namun tanyalah layaknya berbicara dengan anak kecil" ucap Heewon
"Baiklah anak anak, waktunya untuk keluar." Panggil Heewon yang memunculkan raut masam tidak suka di muka anak anak. Sedangkan Siswi SMA bernafas lega dan segera keluar dengan lesu
"Tidak mau! Aku masih ingin bermain dengan Hyung/Ahjussi!" Teriak kedua anak secara bersamaan
"Ayolah. Kalian sudah banyak main tadi. Sekarang giliran Hyung ini yang bermain dengan Dokja" ucap Heewon menunjuk ke arah Jinwoo yang langsung di tatap tajam oleh anak anak
"Siapa pria ini? Apa dia yang membuat hyung begitu?"
"Apa dia rekan baru Ahjussi? Jika iya, maka siapa anak yang paling disukai Ahjussi?"
Auuu comel🤭🤭🥰
A
nak anak melontarkan banyak pertanyaan kepada Jinwoo. Membuat pria itu menjadi kewalahan. Heewon dengan cepat langsung menggeret keduanya keluar dan langsung menutup rapat pintu.
Jinwoo bernafas lega dan berterima kasih kepada Heewon. Dirinya kemudian menatap ke depan, menatap sebuah jalur kecil yang di setiap sisi dipenuhi oleh buku buku.
Jinwoo tanpa ragu mulai berjalan di sela itu. Jalannya berbelok belok, terlihat seperti sebuah labirin buku. Namun entah perasaan apa, Jinwoo melewati tiap kelokan itu dengan tepat. Dirinya seperti merasakan sebuah dorongan yang menyuruhnya untuk melewati jalan itu. Seperti sebuah benang tipis yang mengalir, menuntunnya menuju tujuan akhir
Dirinya dengan cepat keluar dari labirin, terlihat sebuah ruangan anak yang oenuh dengan permainan. Terdapat pula buku buku dongeng pengantar tidur. Di lantai penuh dengan kertas kertas putih yang sudah bercoret coret oleh pewarna
Namun matanya tertuju oleh satu kertas yang berisikan gambar yang berbeda. Jinwoo mengangkat dan melihat gambar itu. Gambar 3 buah coretan kasar, namun bisa terlihat seperti gambar orang, dengan dua orang dewasa, wanita dan pria dan satu yang seperti anak anak yang memiliki ekspresi tersenyum ceria. Namun untuk gambar dua orang lagi tidak terdapat ekspresi di wajahnya. Melainkan sebuah garis kasar berwarna merah yang tercoret di bagian leher. Wanita dewasa diberi coretan merah yang besar di bagian dada dan perut, sedangkan pria dewasa di coreti oleh tinta merah di setiap sisinya. Coretan itu begitu kasar dan terlihat emosi yang tidak wajar. Namun, gambaran anak kecil yang tersenyum lebar tergambar dengan kedua tangan yang direntangkan keatas, berharap tangan itu di gapai oleh seseorang. Namun sayangnya kedua tangan itu tidak tergapai oleh siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play? [JinDok]
FanfictionSeorang pembunuh profesional yang menjadi buronan internasional dan dijuluki sebagai Demon King of Salvation. Pembunuhannya yang begitu sempurna hingga tak ada yang mampu menyentuhnya - Kim Dokja Seorang Spy profesional yang menjaga keamanan negara...