"-woo.."
"Jinwoo-ah"
Jinwoo perlahan membuka matanya saat mendengar panggilan yang begitu lembut dan halus. Saat tersadar, dirinya tengah berbaring di paha Dokja. Dokja tampak tersenyum padanya sambil mengelus lembut surai miliknya
"Jinwoo-ah" Dokja terus memanggil namanya. Jinwoo merasa nyaman dan menikmati setiap sentuhan dari kekasihnya. Namun elusan itu berhenti dan Dokja menatapnya dengan raut wajah murung
Jinwoo menatap khawatir sebelum dirinya mencoba meraih pipi mulus itu
"Hyung? Ada apa?" Jinwoo bertanya, namun Dokja tidak menjawab apapun dan hanya memasang wajah murung.
Namun tiba tiba, dirinya kini sudah berdiri dan Dokja berada 5 meter di depannya. Jinwoo mencoba melangkah mendekat namun kakinya terikat oleh bayangan gelap.
"Hyung!' Jinwoo memanggil Dokja dengan penuh khawatir. Dokja perlahan berbalik dan memasang senyum lebar yang terlihat sendu
.
."Jinwoo-ah...... Selamat tinggal"
.
."HAHH!"
Jinwoo langsung terbangun dengan wajah pucatnya. Dia kemudian menoleh kesampingnya dengan panik dan langsung bernafas lega saat mengetahui kekasihnya yang sedang tertidur pulas di sebelahnya.
Jinwoo kembali berbaring dan memeluk Dokja dengan erat.
"Syukurlah.. itu hanya mimpi"
Jinwoo melirik kecil pada Dokja yang merasa terusik dalam tidurnya. Dirinya terkekeh gemas sambil mencium kening Dokja yang tertidur. Inteks Jinwoo melihat ke arah Cincin perak yang ada pada jari manis Dokja.
Ah... Sudah setahun sejak pernikahan mereka
Jinwoo tak pernah berpikir dirinya akan menikah dengan Dokja. Jinwoo meraih jari manis Dokja yang terpasang cincin pernikahan mereka dan menciumnya.
Hal itu membuat sang empu terbangun dan berkedip kecil menatap kekasihnya yang sedang tersenyum lebar menyambut paginya.
"Eugnh... Jinwoo-ah?"
"Selamat pagi Hyung" Seru Jinwoo mengecup pelan bibir Dokja
Dokja linglung berkedip berkali kali sebelum dirinya meraih kepala Jinwoo dan mengusapnya, membuat Jinwoo melebar kaget karena perlakuan yang tidak biasanya dari Dokja
"H-hyung??" Jinwoo gugup karena takut membuat kesalahan. Masalahnya sifat Dokja yang sekarang begitu berbeda dari biasanya. Dokja yang biasanya pasti hanya menyapa kembali dengan wajah datar dan pergi ke kamar mandi. Namun sekarang?! Dokja bermanja manja dengan rambutnya..
"Jinwoo-ah.. apa kau baik baik saja?" Tanya Dokja melirik kecil kebawah. Jinwoo menatap ke arah Dokja penuh pertanyaan. Apa maksudnya?
"Apa mimpi itu masih menghantui?"
DEG
ah.. rupanya yang itu
Jinwoo tidak menjawab justru menenggelamkan wajahnya pada dada Dokja dan memeluk erat pria itu. Dokja kembali mengelus rambut Jinwoo dengan lembut, sesekali menghirup wangi rambut yang ia sukai
"Tidak apa Jinwoo-ah.. semua itu hanya mimpi. Semuanya baik baik saja." Gumam Dokja menenangkan kekasihnya
Benar
Setelah kejadian itu, Jinwoo tak bisa tidur tenang. Setiap malamnya, dia akan terbangun dengan panik dan takut. Dengan gelisah melihat kesampingnya dan bisa bernafas lega jika pria di sampingnya masih ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play? [JinDok]
FanfictionSeorang pembunuh profesional yang menjadi buronan internasional dan dijuluki sebagai Demon King of Salvation. Pembunuhannya yang begitu sempurna hingga tak ada yang mampu menyentuhnya - Kim Dokja Seorang Spy profesional yang menjaga keamanan negara...