Berkerja Sama

1.1K 152 54
                                    

Di sebuah kafe, yang awalnya sepi tanpa pelanggan satupun, kini menjadi rame dan penuh dengan antrian pelanggan. Mengapa begitu? Karena mereka berhasil menemukan sekumpulan orang dengan paras tampan yang sangat menyegarkan untuk di lihat

"Aaaa lihatlah 2 pria itu!! Mereka sangat tampan><"

"Hey tapi lihat yang ditengah, bukankah dia cantik dan menggemaskan?"

"Keduanya tampak tengah bertengkar"

"Tunggu!! Scenario ini... Apa mereka berdua sedang merebut yang kecil itu??"

"Aajaaaamsjsjcbdscosnsnx"

"Itu sangat imuttt!!!"

.
.
.
Sruttt

Dokja meminum vanilla shakenya dengan nikmat tanpa mempedulikan 2 orang berparas tampan yang sedang melotot tidak suka satu sama lain

Tuk

"Jadi.... Apa misi kali ini?" Tanya Dokja meletakkan minumannya dan mulai fokus. Keduanya berhenti melotot dan fokus ke arah Dokja

Jonghyuk awalnya terdiam, namun kemudian mengatakan 2 kata yang membuat Dokja membeku, begitu pula dengan Jinwoo

"Wings Heaven"

".... Hey.. bukankah itu narkoba baru. Seharusnya Korea tidak berhubungan dengan narkoba itu" ucap Dokja gelap

Wings Heaven, narkoba tipe baru yang sudah menyebar hampir diseluruh negara di dunia. Seperti namanya, Heaven.. obat itu memberi sebuah sensasi keakan akan penggunanya memiliki sayap dan terbang ke surga yang menyenangkan. Hampir seluruh Pecandu yang menggunakan obat ini berakhir dengan kematian hanya dengan waktu 2 bulan konsumsi. Republik Korea sudah berusaha sekuat mungkin untuk memblokir masuknya obat terlarang itu ke negeri mereka

"Sayangnya obat itu berhasil masuk lewat jalur dalam" ucap Jonghyuk dengan nada tak suka

"Ahh...... Petinggi sialan" Dokja melirik kecil dengan mata gelapnya. Mau sampai kapan pejabat pejabat tak berotak itu menghancurkan negaranya sendiri.

"Kau tau lokasi transaksinya?" Tanya Jinwoo. Jonghyuk terdiam, dengan wajah gelisah ia berkata

"Bar Underworld"

Tak

Dokja menjatuhkan vanilla shakenya yang paling ia sukai, bahkan tidak pernah membaginya pada orang lain, termasuk bahkan kekasihnya sekalipun

"Owhh.... Bangsat satu ini.. berani beraninya menggunakan Underworld untuk transaksi!!" Dokja tersenyum gelap sambil menggenggam erat. Jinwoo dan Jonghyuk berkeringat dingin mencoba menyabarkan Dokja

"Tenanglah hyung, karena itu kita harus mengurusnya" ucap Jinwoo menyeringai

"Kita?" Jonghyuk mengangkat alosnya satu, membuat Jinwoo memandang tidak suka

"Aku dan Kim Dokja yang akan pergi. Kau tidak perlu" ucap Jonghyuk dingin, dibalas dengan wajah dingin Jinwoo

"Asal kau tau, biro juga menyelidiki kasus ini. Jadi aku sudah pasti akan ikut. Dan lagi aku akan menjaga hyung" ucapnya sambil menarik satu lengan Dokja

"Heh... Melindungi? Kau bisa apa" Jonghyuk menyeringai ejek sambil menarik satu lengan Dokja yang lain

"Hey!! Tu-"

"KYAAAAA!!"

Ketiganya kaget saat mendengar teriakan. Begitu menoleh, mereka baru sadar jika kafe itu sudah ramai dengan para wanita yang menatap mereka dengan rona merah di pipi. Mereka baru sadar jika sekarang mereka menjadi objek perhatian

Wanna Play? [JinDok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang