Pfft.. yahh yang kaga pergi malam minggu dengan ayank nongol🤣🤣 kasiann
///Plakkk,, lu ngaca ndk! Lu sendirinya ngggk punya💔 au ah mending ngehaluin ayank ama doi nya__________________
Beberapa Saat yang Lalu
Bla bla bla bla
Sooyoung dan Gunhee-ssi sibuk dengan obrolan mereka sendiri. Menghiraukan makhluk yang kini tengah bosan dan lelah karena harus memasang senyum palsu(bisnis)
'ughh ini sangat membosankan. mengapa aku harus menghadiri rapat ini jika tau akan dihiraukan dan sekedar menonton saja!!'
Tak kuasa menahan emosi dan bosan, Dokja memutuskan untuk berbalik diam diam dan mencoba untuk pergi mengelilingi seisi kantor. Jika dipikir pikir, ini pertama kalinya ia memasuki kantor pusat biro keselamatan. Jadi tak ada salahnya jika ia mencoba melihat lihat. Siapa tau dia menemukan sesuatu yang menarik.
Ternyata ada satu karyawan yang dari tadi memperhatikannya melakukan kontak mata dengan Dokja. Dokjapun tersenyum kecil dan meletakkan jarinya ke bibir sambil menggerakkan hingga membentuk kalimat
'aku ingin keliling, tolong rahasiakan dari mereka'
Sontak karyawan itu memerah malu dan mengangguk semangat. Dokja senang dengan respon itu dan langsung menghilang begitu saja.
'hehe mari kita lihat, apa saja yang ada disini'
Dokja mulai berkeliling ke berbagai lantai. Semua yang melihat Dokja rata rata berpikiran yang sama, baik pria maupun wanita
'eh?? Anak sekolah yang tersesat?'
'siapa pria itu?! Dia bahkan lebih putih dan cantik dariku. Huff'
'siapa pria itu, dia sangat imutt dan lucu. Ingin sekali ku cubit pipinya><'
'wahh, tubuhnya sangat kecil dan cantik'
'apa itu anak baru? Ia sangat cantik. Aku belum pernah melihatnya'
Berbagai macam tanggapan dan pertanyaan mulai muncul. Dan tentunya, Dokja tidak peka dengan keadaan tidak menghiraukannya dan melanjutkan aktivitasnya
Sampai tibalah Dokja di lantai yang berada tepat dibawah kantor presdir. Dokja merasa ia tidak boleh menaiki lebih tinggi memutuskan untuk mengelilingi lantai itu. Anehnya, disana hanya memiliki satu ruangan, dan lagi disana sama sekali tidak ada siapapun
"oho,, sepertinya ini akan menarik" gumamnya, dipintu tertulis dilarang masuk. Tapi tidak ada kata larangan di kamus Dokja. Baginya larangan adalah perintah. Iapun memasuki dengan hati hati, menggunakan keterampilannya dan mengendap endap.
Saat masuk, pintu tertutup otomatis. Dan lagi di dalam sangat gelap. Dokja mencoba mencari saklar lampu, tapi tidak bisa menemukannya di manapun. Iapun mencoba untuk membiasakan matanya dengan kegelapan
Tiba tiba, ia merasakan hawa keberadaan yang tidak menyenangkan. Terkaget, tiba tiba ada yang menarik pergelangan tangannya dan mendorong ke arah dinding. Dokja refleks panik dan mencoba melepaskan diri.
"Hei siapa kau?! Lepaskan!! Lepaskan aku!"
Tapi pergerakannya terhenti saat terasa sebuah hembusan nafas didaerah leher dan telinganya. Sial!! itu membuatnya merasa geli, apalagi telinganya sangat sensitif
"Ahh!! Apa yang kau lakukan brengsek!
"Seharusnya aku yang bertanya hal itu, apa yang kau lakukan ditempat yang seharusnya tak kau pijaki,,,Kim Dokja"
Dokja mulai terbiasa dengan kegelapan dengan jelas bisa melihat siluet ungu yang menyala. Lagi lagi dia bertemu dengan pria itu, dan lagi kondisi ini sangat tidak mendukungnya. Gelap dan ia tidak tau struktur yang ada di dalam ruangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play? [JinDok]
FanfictionSeorang pembunuh profesional yang menjadi buronan internasional dan dijuluki sebagai Demon King of Salvation. Pembunuhannya yang begitu sempurna hingga tak ada yang mampu menyentuhnya - Kim Dokja Seorang Spy profesional yang menjaga keamanan negara...