Persephone

819 133 35
                                    

BRAKK!

Sooyoung terkejut dengan pintu kantor yang tiba tiba di dobrak kuat, di tambah lagi pelakunya adalah Jonghyuk dan dibelakang terdapat Jinwoo yang menggendong Dokja yang tengah tertidur pulas. Sooyoung melebar langsung mendekat untuk memeriksa kondisi Dokja

"Apa yang terjadi?" Tanya Sooyoung membelai pipi Dokja dengan hati hati

"Kondisinya kambuh lagi. Kali ini bersama dengan panic attack"

Jinwoo segera membaringkan Dokja di kasur yang ada di ruang sebelah. Dokja tertidur dengan tenang disana tanpa gangguan suara apapun berkat alat peredam suara yang mengelilingi seisi ruangan

"Kali ini apa penyebabnya?"

"Pria bernama Johxie Xuan Ji,  yang menjadi peredar mengatakan sesuatu kepada hyung. Namun di tengah tengah perkataannya, kepalanya tertembak. Tembakan itu berasal dari ruang sebelah. Saat itu hyung langsung bergegas kesana. Kami mengikuti, begitu sampai yang kami lihat hyung yang terjatuh sambil mencengkram bajunya kuat dengan mata kosong dan badan gemetar" ucap Jinwoo yang kembali dari ruang sebelah

"Dia menggumamkan sesuatu seperti "kelinci" "tuan" "rumah" "lari" dan lainnya" ucap Jonghyuk

Sooyoung memasang wajah kusutnya sambil berpikir keras. Lari, itu berarti Dokja tengah mencoba bersembunyi dari sesuatu. Kelinci.... Sooyoung tidak punya pencerahan mengenai itu. Apa maksudnya dengan tuan? Dokja tidak pernah menyebut tuan selain gurunya. Ditambah lagi rumah... Sooyoung mulai berpikir gelisah

"Apa ada info lain?"

"Orang yang membuka akses untuk memasuki Narkoba itu adalah Jendral Hong Seo-Shu"

Sooyoung mendecih saat mendengar perkataan Jonghyuk. Petinggi Negeri sialan!! Tidak puaskah mereka dengan harta hasil Korupsi mereka sendiri? Sampai menghancurkan negaranya sendiri

"Ah dan satu lagi. Kami menemukan sebuah gulungan rahasia di dalam telinga pria itu" ucap Jinwoo

"Owh gul- tunggu apa? Telinga?"

"Ya, telinga" ucap Jinwoo senyum. Sooyoung memasang wajah speechless. Mereka ternyata sama saja, maniak sadis.

"Tapi di dalamnya hanya berisi kertas kosong. Dan kertas itu terbuat dari bahan yang belum pernah ku lihat."

"Dimana kertas itu sekarang?"

"Ada pada hyung. Kau bisa memeriksanya saat dia terbangun"

Sooyoung meletakkan tangannya di dagu dan berpikir keras. Kemudian dia menatap Jinwoo dan memegang satu pundak Jinwoo

"Untuk masalah itu, akan kita bahas nanti. Sekarang, kau harus kembali dan memberikan info tentang Jendral itu dan segera menangkapnya"

"Tapi kita tidak memiliki bukti. Mereka tidak akan pernah percaya jika hanya sebuah omongan saja" ucap Jinwoo

SRETT

Jonghyuk memberikan sekertas lembar pada mereka. Keduanya melongo menatap kertas yang bertuliskan surat perjanjian peredaran yang di tanda tangani oleh Jendral Hong Seo-Shu

"Dari mana kau mendapat ini?" Tanya Jinwoo

"........ Merampas" ucap Jonghyuk datar. Keduanya langsung menatap tidak percaya.

"Haa, yang penting buktinya sudah ada. Sekarang saatnya kau bergegas" ucap Sooyoung menghela nafas

"Tapi.. bagaimana dengan hyung?" Tanya Jinwoo cemas

"Tidak apa, Dokja aman bersama kami. Dan lagi, dia sekarang sedang tertidur, jadi tidak akan terjadi apapun" ucap Sooyoung menatap dalam. Jinwoopun mengangguk mengerti dan segera membawa kertas bukti menuju biro

Wanna Play? [JinDok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang