"kau yakin?"
"Ya"
"Serius?"
"Sudah sana pergi! Aku bisa sendiri"
Dokja mendorong punggung Jinwoo untuk masuk ke mobil miliknya. Mereka tiba di Seoul 1 jam yang lalu, namun masing masing kantor memanggil mereka untuk diminta keterangan lebih lanjut. Jinho sudah lebih dahulu pergi karena itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pengawas. Jinwoo ingin mengantar Dokja, namun Dokja menolak. Dia tidak ingin merepotkan orang lain
Jinwoo mengintip dari jendela mobil sambil menatap lama Dokja
"Sepertinya aku harus mengantarkanmu" ucap Jinwoo
"Sudah sana pergi!" Dokja mulai kesal dengan Jinwoo.
Jinwoo menatap sedih, dirinya tidak mau pisah dengan Dokjanya. Jinwoopun mengeluarkan kepalanya dan mengode Dokja untuk mendekat. Dokja menangkap maksudnya mendekat ke arah jendela. Baru ingin bertanya tiba tiba tangan Jinwoo mendorong bagian belakang kepalanya untuk mendekat dan
Cup~
"Umphh!" Dokja melebarkan matanya kaget. Jinwoo menciumnya di tempat seperti ini?! Jinwoo melepas ciuman dan berbisik dengan seringai di telinga Dokja yang memanas
"Sampai jumpa nanti sayang~" bisik Jinwoo sambil mengendus telinga kecil Dokja. Sokja sontak menjauhi mukanya yang sudah seperti kepiting rebus sambil menutup telinganya. Dokja kesal bercampur malu ingin memarahi pria itu, namun mobilnya dengan cepat menjauh dari sana.
"KAU?! JINWOO BRENGSEK!!"
Semua yang disana melihat, ada yang tersipu malu, ada yang menatap kagum dengan keberanian itu dan ada beberapa yang menatap biasa. Dokja setengah malu langsung pergi peninggalkan tempat itu
Meanwhile, dua orang gadis yang sedari tadi menonton cengingiran di tempat dengan wajah tersipu.
"Kau foto tadi kan?"
"Hehe"
"Bagi nanti!!><"
"Beres. Fufu~"
Jinwoo yang dimobil bersenandung senang bisa menggoda Dokja. Diapun segera menuju ke biro.
Mood Jinwoo sangat bagus, saking bagusnya setiap ada yang menyapa dirinya ia balas dengan senyum cerah. Membuat siapa saja yang melihat langsung tersipu malu. Mereka bertanya tanya, apa yang membuat Agen S yang selalu memasang wajah dingin itu tiba tiba menjadi cair dan berbunga bunga.
Namun kesenangan itu berhenti saat telinga Jinwoo mendengar percakapan yang di bincangkan di kantor saat ini
"Kau tau? Berita tentang Demon King Salfvation."
"Ohh yang bajingan brengsek itukan? Cihh gayanya sok baik, taunya bermuka dua. Memang ya, semua penjahat sama saja!"
"Hey.. kalian bahas apa sih?"
"Itu loh yang sedang panas di Weibo. Katanya semua yang lakukan Salvation itu hanya omong kosong. 2 minggu yang lalu ada yang mengaku bahwa dirinya Salvation. Saat dilihat memang gaya pakaian nya sangat mirip dengan yang kita lihat. Namun dia terciduk membunuh seorang wanita yang kebetulan pulang kantor malam itu. Parahnya sebelum di bunuh sadis sadis, wanita itu di perkosa. Bukankah itu mengerihkan?"
"Bahkan seminggu yang lalu juga.. dia memperkosa anak SMA yang baru pulang les. Bahkan 3 hari yang lalu juga"
"Wow.. aku tidak menyangka dia sebejat itu. Para warga pasti sangat kecewa dengannya. Jujur aku lumayan mengidolakan Salvation. Kali ini aku benar benar kecewa"
"Oh ya kau punya fotonya? Aku ingin lihat"
Wanita yang menggenggam ponselnya itu mengarahkan layar ponselnya ke mereka. Namun layar ponsel itu tiba tiba tertutup oleh sebuah genggaman tangan yang sangat besar. Wanita itu sontak menoleh ke belakang dan melihat sosok Jinwoo yang menatap gelap obrolan di Weibo yang berisikan kekecewaan dan cacian kepada Salvation.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play? [JinDok]
FanfictionSeorang pembunuh profesional yang menjadi buronan internasional dan dijuluki sebagai Demon King of Salvation. Pembunuhannya yang begitu sempurna hingga tak ada yang mampu menyentuhnya - Kim Dokja Seorang Spy profesional yang menjaga keamanan negara...