Kim Dokja memutuskan untuk pergi ke ruang rapat. Karena tak tau dimana letaknya, Dokja menuju meja resepsi untuk menanyakan tempat. Setelah itu ia di antar oleh salah seorang petugas yang dipanggil oleh nona resepsi.
Kim Dokja kini dalam mood yang sangat baik, rasanya sangat menyenangkan bisa menggoda pria itu. setiap kali berpapasan dengan orang ia memberikan senyum terbaiknya. Bukan senyum bisnis, melainkan senyum kegembiraan.
Orang orang yang melihatnya ada yang memerah malu, merasa gemas dengan wajah Dokja yang terlihat seperti anak kecil yang baru saja mendapat hadiah. Itu benar benar sangat menggemaskan.
Sesampai di depan pintu ruangan, petugas itu berkata bahwa hanya sampai disana batasan nya untuk mengantar dan kemudian berpamitan ke Dokja dan kembali ke tempatnya. Kim Dokja yang tadi senang, kembali memasang wajah datar dan kemudian membuka pintu
Rapat terhenti, seluruh mata menuju melihat ke Dokja. Tapi ia tidak peduli dan berjalan ke depan, menuju ke kursi kosong yang ada si samping Sooyoung dan duduk tanpa ada masalah apapun. Semua tampak mengerutkan kening, siapa pria tidak sopan yang berani menghentikan rapat. Bahkan sampai duduk di kursi para petinggi. Saat ingin protes, tiba tiba semua tertuju ke perkataan Gunhee-ssi
"Anda sudah kembali, OD-nim. Bagaimana dengan keliling keliling anda? Apakah menyenangkan" sambut Gunhee-ssi dengan sopan dan halus. Semua langsung kaget, siapa orang itu sampai sampai pemimpin mereka menyambut dengan sangat sopan.
"Hm... Lumayan. Dan lagi itu cukup menyenangkan" ucap Dokja tersenyum sambil bersandar di kursi. Ada yang terpana dengan senyumnya, ada pula yang masih tidak terima karena mengganggu rapat dan menatapnya tajam. Sooyoung tertawa kecil melihat reaksi semua itu
Sekedar info, Gunhee-ssi telah mengetahui kalau Dokja adalah presdir utama. Hal itu diberitahu oleh Sooyoung saat di perjalanan menuju ruang rapat.
"Syukurlah jika itu bisa membuatmu senang. Kalau begitu mari kita lanjutkan rapat yang tertunda" ucap Gunhee-ssi duduk kembali dan seluruh mata kembali fokus ke layar
"Apa yang terjadi?" Bisik Sooyoung ke Dokja
"Heh,, aku akhirnya bisa membalasnya" seringainya saat mengingat bagaimana reaksi pria itu saat ia menciumnya
"Lebih baik kau berhati hati, nanti kau akan menjadi incarannya" ejek Sooyoung dengan tawa kecil
"Hum,, aku tak peduli. Jika di mengincarku, tinggal ku incar kembali" cemberut Dokja menatap arogan dan percaya diri
"Haha aku tidak akan membantumu jika itu terjadi"
"Terima kasih, itu malah membantuku"
Dalam rapat, mereka membahas tentang sebuah organisasi yang tengah melakukan sebuah transaksi besar besaran di Jepang. Salah satu agen Korea yang telah di kirim kesana untuk memantau telah hilang dengan sebuah satu pesan terakhir. Disana tertuliskan
'akan terjadi pertumpahan darah di Jepang Organisasi Giant-'
Pesan itu terputus, selebihnya ditutupi oleh gumpalan darah yang sudah kering.
Organisasi Giant, itu merupakan organisasi Asia yang sudah menyebar luas di Jepang. Hampir lebih dari 78% Jepang telah di kuasai oleh mereka. Bahkan pemerintahan Jepang tidak sanggup menghadapi mereka. Setelah mendapat pesan penting itu, dengan cepat Jepang meminta tolong ke Korea.Awalnya Jepang meminta tolong ke berbagai negara lain, tapi mereka menolak. Tidak ingin ikut campur dengan sesuatu yang dapat membahayakan negaranya sendiri, kini tersisa Korea yang satu satunya menjadi bala bantuan mereka. Misi kali ini merupakan misi kelas SS yang hanya bisa dilakukan oleh agen profesional
Disaat tengah serius membahas siapa yang akan dikirim ke Jepang, semua langsung berhenti begitu terdengar panggilan dari seseorang
"Tunggu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play? [JinDok]
FanfictionSeorang pembunuh profesional yang menjadi buronan internasional dan dijuluki sebagai Demon King of Salvation. Pembunuhannya yang begitu sempurna hingga tak ada yang mampu menyentuhnya - Kim Dokja Seorang Spy profesional yang menjaga keamanan negara...