••• HAPPY READING •••
0857××××××××
Pulangnya gk usah lewat jalan raya.
Disana macet parah, gue ada jalan pintas dan Lo bisa lewat sana biar cepet.
Share looks~~
Alesha menyipitkan matanya saat membaca salah satu pesan yang baru saja masuk pada ponselnya. Saat ini mereka berdua sedang duduk di salah satu kursi panjang yang tersedia di taman kota itu, ada beberapa stand yang berjualan juga disiana.
Lima belas menit lalu, mereka sudah selesai melakukan joging paginya. Dan seperti biasa, Tiara yang notabennya tidak biasa joging pagi itu terus merengek karena alasan yang berbagai macam. Mulai dari mengeluh, alesan-alesan maut, dan tentu saja itu tidak meluluhkan Alesha.
"Lagi liatin apa sih lo? Serius amat dah." Tiara tiba-tiba bersuara membuat Alesha yang sedang mengamati chat dan sekotak susu full creem yang baru saja ia seruput itu langsung menoleh.
"Gak tau nih. Gak jelas banget ini orang. Dia bilang kalo jalan kota lagi macet-macetnya, terus dia nyaranin gue lewat jalan pintas yang dia share." Jelas Alesha sambil menyodorkan ponselnya agar Tiara tahu.
"Ck! Cielahhh! Pasti dia salah satu penggemar lo, deh! Duh perhatian banget sih ayangnya takut kejebak macet!" Goda Tiara membuat Alesha memutar bola matanya malas.
"Yeuuu! Gue serius juga. Tapi aneh gak si, dia dapet nomor gue darimana? Secara gue gak suka nyebat nomor gue," ujar Alesha seraya berfikir. "Ah! Udahlah, jadi engga jenguk Elice? Setau gue jalan pintas ini juga bisa buat kita nuju kesana."
"Yok! Perut gue juga udah kenyang nih ngabisin mie ayam," Tiara menyengir ke arah Alesha sambil mengelusi perutnya yang sudah merasa kenyang.
"Makan mulu lo! Olahraga gak mau! Gendut tau rasa, diet Ra, Diet!"
"Ck! Diem dah dodol! Gak peduli gue, yang penting perut gue kenyang, udah itu aja." Sarkas Tiara seraya mengelap sisa-sisa makanan pada bibirnya.
"Serah lo, sih. Yaudah ayo deh jalan. Udah gue aktifin nih lokasi buat nuju kesana," Alesha mengotak atik ponselnya.
"Bentar gue kabarin Gibran dulu. Gue males dia ngomel kalo gue pulang telat," Alesha segera mengirimkan pesan kepada Gibran, namun ada suatu kejanggalan yang membuat fikirannya penuh dengan tanda tanya.
Giblek
Gib, gue izin jenguk Elice. Gue pulang agak sorean. Main Dulu gue ya?😁
Iya. Plng malem jg gpp.
Alesha menaikkan sebelah alisnya. Sebenarnya, ia merasa aneh dengan sikap cowok itu. Namun dengan segera ia membuang fikiran negatif itu. Mungkin saja cowok itu sedang ling lung karena baru bangun tidur.
"Tau gak sih Sa! Gue kalo liat kelakuan Lo sama Gibran udah mirip sama pasutri anjir!"
Alesha menoleh.
"Yang iri engga ada Abang!" Ejek Alesha, tangan kanannya bergerak memasukan ponselnya ke dalam kantong celananya.
"Gapapa kali. Yang penting gue ada ayang!" Sahut Tiara lagi tak kalah lantang.
"Dih! Siapa ayang lo? Awas ya kalo sampe pacaran di sekolah, gue mampusin lo!" Ancam Alesha. Memang di SMA Panglima bangsa sangat menantang keras tentang berpacaran di lingkungan sekolah, mereka bisa di laporkan jika ketahuan pacaran di lingkungan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN ALGHAFRI
Teen FictionGibran, Seorang pria bernama 'Gibran, dengan nama panjang Alghafri. Sosok Kaka laki-laki yang sangat menyayangi adiknya, selalu ada untuk adiknya, over protective, dan tidak mudah membiarkan pria mana pun bisa dengan mudah menyantuhnya. Kedekatan me...