Insiden 2

429 32 10
                                    

Hallo Rakyat Gamon!!

Gimana sama hari ini?

Semangat yaaa💐

****

"Bangsat!"

"Gibran!"

Benar dugaan Gibran. Cowok misterius bermasker tadi pasti hendak berbuat macam-macam pada Alesha. Usai pertandingan basket yang dimenangkan oleh SMA nya sendiri Gibran langsung berlari mengitari area sekolah demi mencari Alesha, fikirannya berkecemuk entah mengapa saat ia tak berhasil menemukan keberadaan adiknya itu. Hingga fikirannya membawa ke sini, Toilet wanita, Gibran langsung dikejutkan dengan pemandangan yang membuatnya meledakkan emosi. Bagaimana tidak marah? Hendak apa seorang cewek berduaan di pintu kamar mandi wanita sedangkan yang lain sibuk di lapangan menonton pertandingan.

Sungguh, otak Gibran tidak bisa lagi berfikir jernih.

Alesha terkejut ketika Gibran memukul cowok bermasker itu hingga ambruk memasuki kamar mandi. Alesha segera menyingkir, lalu mendekati Gibran.

Gibran tampak marah. Kedua tangannya mengepal kuat, urat-urat lehernya menonjol, sorot mata cowok itu benar-benar tajam penuh amarah.

"LO NGAPAIN GANGGU ALESHA, HAH?!"

Gibran menggebrak pintu kamar mandi begitu kencang, menumpahkan emosinya pada benda di sekelilingnya. Seketika Alesha takut dirinya akan menjadi sasaran. Sedangkan cowok bermasker itu masih tergeletak berusaha untuk bangun. Setelah berhasil, cowok itu terkekeh di balik maskernya sambil memegangi pipinya akibat bogeman dari Gibran.

"Gue lihat-lihat lo emosian, bang. Kenapa sih?" degan santainya cowok bermasker itu menepuk pundak Gibran. Gibran langsung menepis tangan yang menurutnya kotor itu.

"Gue cuma mau ngajak dia kenalan, gak boleh?"

Mata Gibran terus menajam. Tanganya sangat-sangat siap untuk kembali melayangkan pukulan. Sungguh? Tak berfikirkah dulu tempat yang cocok untuk berkenalan?

"Lo gak mikir ini tempat apaan hah?"

"Gib, udah Gib. Mending balik ke lapangan yuk?" ajak Alesha. Dia tak mau keributan karena kesalahfahaman ini terus berlanjut dan berakhir membuat heboh warga sekolah.

Nyatanya. Gibran tak menghiraukan apa yang diucapkan Alesha. Cowok itu malah semakin marah karena Alesha berbicara seperti itu. Sebisa mungkin Gibran menahannya.

"JAWAB ANJING!" bentak Gibran tak tertahankan lagi.

"Karena setelah gue tau namanya. Bakal gua jadiin dia milik gue seutuhnya."

Pernyataan brengsek itu berhasil membuat emosi Gibran meledak. Gibran langsung menojok pipi kiri cowok itu setelah tadi menonjok pipi kanan. Tidak berhenti sampai di situ, Gibran terus menghajar cowok bermasker itu hingga amburuk tak berdaya. Meskipun cowok bermasker itu sempat membalas penyerangan, tetapi tak bisa dipungkiri tenaganya kalah hebat dari Gibran. Gibran benar-benar sudah seperti singa yang mengamuk.

Alesha panik. Dia sudah berusaha melerai dan mencoba meredakan amarah Gibran, tetapi Gibran sama sekali tak mau berhenti. Alesha sampai ingin menangis, kenapa masalahnya jadi seribet ini. Di sisi lain dirinya juga masih kurang enak badan, kepalanya benar-benar pusing kali ini. Tapi sebisa mungkin ia menahannya.

GIBRAN ALGHAFRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang