08| Beautiful People✅

9.5K 356 2
                                    


Hello guys!! Kita berjumpa lagi!! Ayok silakan ramaikan cerita ini!!

•••

"Jadilah dirimu sendiri, di tengah perebutan status sosial yang terkesan dan menyimpang dari ketetapan yang sebenarnya."

kantor pusat James Group, Jakarta.

Adira menatap layar monitor di hadapan dengan serius. Sesekali gadis bertubuh gempal itu memijat pangkal hidung dengan pelan. Mata masih begitu ngantuk, tetapi tetap dipaksakan untuk terbuka dan berkutat dengan layar monitor.

Tentu saja, semalam Adira pulang dari perusahaan dini hari. Karena acara pembubaran sangat lama. Belum lagi beberapa koleganya itu ikut menyumbangkan lagu atau tarian yang tentu saja membuat Adira sendiri bosan. Namun, ketika Adira pulangnya lebih dahulu tentu saja akan ditatap oleh semua orang dengan pandangan datar nan sinis. Adira tak mau hal itu terjadi. Akibatnya, Adira sendiri harus menahan kantuk. Dan setelah sampai di rumah juga, tidur Adira tak banyak karena harus berangkat ke perusahaan pagi sekitar jam tujuh.

Biasanya jam delapan, tapi karena boss baru mereka masih stay di perusahaan pusat sehingga semua karyawan diharuskan datang lebih cepat dari jam masuk biasanya. Jika biasanya Adira bangun pagi jam tujuh lewat, maka untuk pagi ini tidak. Adira bahkan telah selesai siap sekitar jam enam pagi.

"Eh, Lo udah denger belum?" Adira sontak menoleh pada sindy di samping yang sedari tadi sibuk bertelponan dengan seseorang yang Adira sendiri tidak tahu siapa.

Memilih melanjutkan pekerjaan yang tentu saja masih begitu menumpuk daripada memedulikan si sindy yang disetiap hari hanya bertelponan, memamerkan baju baru yang terlihat mahal atau bahkan tas keluaran terbaru.

"Beneran? Kemaren? Astaga enak banget ... Aku aja ke Paris udah lama banget."kata sindy lagi membuat Adira harus menghembuskan napas berat ketika kembali mendengar suara cempreng sindy yang sedang bertelepon.

"Pacar gue sih yang biasa beliin gue tas Chanel gitu. Gue cuman pernah beli sekali aja. Seterusnya yah si Raldo yang beliin. Iya dong, enak banget kan punya pacar yang udah kaya, ganteng, baik lagi."ujar Sindy dengan membanggakan kekasih hati membuat Adira meringis mendengarnya.

Adira kembali teringat dengan pria yang ditemuinya dan itu adalah kekasih Sindy--Raldo. Bahkan beberapa hari lalu di restoran sedang makan romantis dengan kekasihnya yang lain dan saling suap-menyuap.

Megendikan bahu lalu setelahnya fokus pada layar monitor yang nganggur akibat fokusnya teralihkan.


"Beneran? Aduh! Nggak ngerepotin kamu? Asikk banget! Okelah, nanti di tempat biasa yah. Aku juga akan ngajakin temen nanti kok, oke Chill aja. See you." ujar Sindy pelan lalu panggilan pun berakhir.

Sindy memakai kembali polesan merah maron yang Adira tak tahu untuk kesekian kalinya bibir itu kembali dipakaikan pemerah bibir.

"Lo sibuk nggak setelah pulang kantor?"ujar Sindy sembari menoleh sekilas pada Adira yang terdiam sembari menunjuk pada dirinya sendiri.

"Ck! Iya lo. Gue tanya lo."ujar Sindy sembari berdecak kesal. Adira pun berdehem pelan.

"Kalau gue, nggak."jawab Adira dengan pelan. Sindy pun tersenyum cerah sekali sampai Adira kebingungan.

OH MY FAT! END (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang