35| Kepulangan✅

2.7K 95 2
                                    

Happy Reading guys!

***

Kepulangan Adira membuat keheranan sekeluarga. Padahal waktu kepulangan masih satu hari lagi, tapi Adira malah meminta pulang hari ini juga.

Tentu saja Adira memiliki alasan, bukan hanya soal pekerjaan tapi juga soal grub perusahaan yang bertanya-tanya soal kedatangan sang pimpinan di kampung halamannya. Adira seketika panik dan takut saat membacanya hingga memutuskan pulang ke Jakarta.

Liamdro yang sempat sarapan pagi di rumah Adira pun ikut kebinggungan lantaran sang kekasih yang begitu terburu-buru lantas mengikuti Adira yang pamit dengan seluruh keluarga.

"Kan masih izin Non, kenapa terburu-buru? Kan ada boss mu juga di sini. Masa kamu yang karyawan musti buru-buru sih."kata Ratih dengan mata melirik Liamdro dengan menahan senyum jahil. Liamdro tak menampik. Sangat menyentujui ucapan Ratih.

"Nggak bisa, Tan. Aku masih ngurus berkas banyak. Udah numpuk di meja, apalagi selama ini aku nitipin ke temen aja."jawab Adira kalem sembari menyalimi sang tante.

"Kamu ini, kamu kan juga kerja di perusahaan gede. Masa nggak ngerti sih soal begini."cetus sang oma membuat Ratih mendengus. Adira terkekeh geli.

"Bener tuh kata Oma."ujar Adira sembari memeluk oma.

"Dira pamit ya, Oma."kata Adira lembut. Sang oma mengelus rambut Adira dengan penuh kasih sayang.

"Hati-hati loh, ingat pake jaket. Minyak angin stoknya udah ada kan?" tanya Oma penuh perhatian. Adira terkekeh dan mengangguk cepat.

"Tenang aja, aman kok, Oma. Nanti Nona ingat banget loh sama Oma. Sampai ketemu lagi Oma."kata Adira membuat mata sang oma berkaca -kaca. Rasanya berat melihat kepergian sang cucu dengan jarak yang begitu sangat jauh.

Adira melepas pelukan sang oma, lalu beralih pada sang opa yang menatapnya sedari tadi. Adira tersenyum lantas memeluk erat sang opa.

"Sehat-sehat, Bro. Nanti kita bertemu lagi. Ingat, harus minum vitamin terus yah, jangan nolak tiap Oma kasih vitamin."ujar Adira mengingatkan. Sang opa terkekeh lantas mengangguk dengan senyum teduhnya.

"Papa, Mama .... Dira duluan yah, nanti kalau besok udah otw telepon Dira."kata Adira pada kedua orang tuanya. Keduanya mengangguk dan memeluk sebentar sang putri.

"Jadi berangkat sama Liam kamu?"tanya papa dengan senyum curiga. Adira sontak tergagap.

"Ya, iya Pa. Yaudah deh, Dira berangkat yah semuanya. Papay ...."pamit Adira sembari melangkah menuju parkiran mobil Liamdro. Semua pun melambaikan tangan menatap Adira dengan ekspresi tak rela.

"Loh, kamu juga duduk di sini? Kenapa nggak di depan aja?"tanya Adira keheranan melihat Liamdro sudah duduk manis di kursi belakang. Pria itu hanya mengendik bahu sembari menepuk kursi kosong di sampingnya dengan elegan.

"Masuk, nanti kita telat chek-in. "Kata Liamdro dengan santai. Adira menghela napas berat, lalu masuk. Gadis itu membuka jendela dan memberikan lambaian pada sekeluarga. Hal yang sama dilakukan Liamdro.

Sungguh, pengalaman menyenangkan bisa bertemu keluarga Adira. Liamdro merasa nyaman dan merasa dibutuhkan di sana. Jika saja Adira tidak terburu-buru untuk pulang, Liamdro pasti meminta untuk berkeliling tempat wisata lagi.

"Akhirnya liburan berakhir .... Selamat datang pekerjaan yang ngebuat kepala gue mumet!"gumam Adira sembari menyandarkan kepala pada sandaran kursi. Mendengarnya, Liamdro terkekeh geli.

"Ngomong-ngomong soal liburan, why are you coming home in hurry? Have something urgent at the office? Tapi Dion tidak menghubungi aku." ujar Liamdro keheranan sembari melirik sekilas pada tablet lalu setelahnya pada ponsel.

OH MY FAT! END (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang