Guysss jangan lupa pantau untuk part lanjutan 58 yah, udah di Karyakarsa!
Happy Reading!
Hati-hati ada beberapa kata atau kalimat vulgar!!
***
Adira melotot pada Liamdro dengan begitu tajam. Pria itu hampir saja membuat jantungnya copot. Pasalnya Liamdro mengajak Adira untuk makan malam berdua di restoran, sayangnya Dewi Fortuna tidak berpihak pada keduanya. Kolega bisnis Liamdro juga ternyata berada di sana membuat Adira menelan ludah begitu ditanyai mengenai hubungan antara dirinya dengan sang bos.
"Ayo bergabung bersama saya saja. Kebetulan saya juga sendirian. Sayang kan, kursi di hadapan saya menganggur begitu saja."ujar Hendrick pria yang sudah berkenalan dengan Adira tadi. Adira terdiam, menunggu keputusan Liamdro.
Namun, Liamdro justru menatap padanya. Adira kebinggungan, lantas Liamdro mengelus lengannya.
"Kekasih saya sepertinya malu-malu, Pak Hen, tapi karena pak Hen juga tengah sendirian tidak apa bukan jika kami bergabung saja."ujar Liamdro yang disetujui Adira. Hendrick menatap kedua pasangan itu dengan berbinar.
"Boleh saja. Ah, saya kira tadi mau di tolak."ujar Hendrick sembari terkekeh pelan. Pria setengah baya itu terlihat murah senyum sekali sehingga Adira jadi agak santai juga.
"Satu perusahaan sama kekasihnya, pak Liam?"tanya Hendrick membuat Adira yang sedang menyimpan tas pada space kosong di sofa menoleh pelan. Adira melihat Liamdro tersenyum songong. Hampir saja Adira menertawai wajah songong pria itu.
"Enak yah, jam istirahat masih bisa ketemu sehingga nggak ada pake kangen-kangenan."ujar Hendrick membuat Adira berdehem pelan menahan pekikan kekesalannya. Apa pria itu tidak tahu, menjalin hubungan di perusahaan Liamdro itu tidak diperkenankan. Belum lagi permintaan Liamdro yang kurang masuk akal ketika di jam kerja.
"Yah begitulah, Pak Hen. Tapi diam-diam saja kita saling lirik."ujar Liamdro dengan kekehan pelan. Pria itu merasakan ponselnya bergetar pelan. Merogoh, lalu melihat nama Dion sebagai pemanggil.
"Sebentar pak Hen, sekretaris saya hubungi saya."ujar Liamdro pamit sebentar, lalu agak menjauh dari dari tempat duduk untuk mengangkat telpon dari sang sektretaris.
Adira melihat punggung Liamdro yang perlahan menghilang. Wanita itu merasakan canggung. Dan hal itu dirasakan Hendrick.
"Santai saja .... Adira yah namanya. Hem, kerja di divisi apa?"tanya Hendrick sembari menyimpan tabletnya pada meja begitu saja. Tatapannya mengarah pada Adira sepenuhnya.
Adira mengerjap pelan, lalu membuka suara ." Saya di divisi personalia Pak."ujar Adira dengan senyum kalem. Hendrick tampak mengangguk pelan.
Pria itu mengernyit dahi."Divisi personalia yah? Wah, tanggung jawab besar juga yah. Hem, saya punya kenalan di sana."ujar Hendrick menarik Adira untuk menjadi leluasa bertanya.
"Wah, kebetulan nih. Anak bapak? Atau bisa jadi istri begitu?"tanya Adira agak penasaran membuat Hendrick tertawa sembari menepuk pahanya. Adira tertawa canggung, jokes bapak-bapak agak lain.
"Hem teman dekat saja. Kamu pasti tahu, dia cewek. Eh, Divisi personalia banyakan cewek yah."ujar Hendrick antusias membuat Adira hampir menyemburkan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY FAT! END (REVISI)
RomancePertemuan pertama dengan sang boss baru, Liamdro jeams yang datang berkunjung ke kantor cabang membuat perubahan signifikan pada diri Adira.